Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Saturday, February 28, 2009

Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls: [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala

Swas,
Apa bukannya pak Ju memang ALERGI dgn SIAPAPUN yg TIDAK MENG-IYA-KAN
DIRINYA? Apalagi tampak bgmn waham2 kebesaran meliputi dia ketika
sedang defens?

Pd saat pak Ju obyektif dan waras, dia = asik2 aja. Banget, malahan.

Yg bikin pgn nyolek kan adalah ketika dia sedang OVER POSITIONING
tentang dirinya, sambil mensejajarkan diri dg bbrp orang mati itu
maupun tokoh2 besar yg disebut2nya.
Pun saat mengemas ide2nya dg judul kegedean.
Boro2 jualan nasi putih.
Nasinya selain ternyata cuma sedikit, expired lagi, tp spt katamu
disebutnya sbg macam2 nasi kumplit yg enak, dahsyat dan manpu
menyembuhkan penyakit bangsa.

Kan jd menggelikan. Diingatkan, eh, boro2 terima, malah ngambek,
merasa dikeroyok, dll.

On 2/28/09, was_swas <was_swas@yahoo.com> wrote:
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...>
> wrote:
>
> 2009/2/28 Jusuf Sutanto jusuf_sw@...:
>> > Bahan sdh cukup dibabarkan, hanya bgm orang menyikapinya.
>> > Ada yang mengumpat aja akhirnya buang waktu dan tdk dapat apa2.
>> > Ada yang mau belajar tapi gengsinya ketinggian, shg jalannya semakin
>> > panjang.
>> > Menurut Konfusius " Yang pintar kelewatan, yang bodoh nggak nyampe
> ".
>> > Seandainya bisa bersikap simpel aja " kalau ketemu yang lebih pintar
> segera
>> > minta diberi bimbingan ; kalau ketemu yang belum tahu, segera
> dibantu kalau
>> > dia mau ", maka nasi yang ditanak di dapur sdh dari tadi masak dan
> siap
>> > disantap !
>
>> Lama kelamaan saya sebenarnya cenderung setuju dengan Pak Ju, he he he
> ....
>>
>> Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
>> kebijaksanaan,dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
>> antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
>> menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
>> pesannya sendiri.
>>
>> Kalau kutipan-kutipan Lao Tsu atau Konfusius itu dibaca di dalam
>> dirinya sendiri (dengan melupakan sejenak siapa yang menyampaikannya),
>> maka selalu ada yang bermanfaat untuk dipelajari.
>
> Kalau saya sih dari awal memang tidak pernah punya masalah dengan "isi"
> kata2 para tokoh Tiongkok yang disampaikan oleh Pak Ju itu. Saya tahu
> bahwa kalau kutipan2 itu dibaca dalam diri sendiri, maka pasti
> bermanfaat ;) Yang saya permasalahkan sampai saat ini kan "cara"
> penyampaiannya.
>
> Ibaratnya, memang Pak Ju ini menawarkan "nasi putih". Mau digoreng, mau
> dimakan pakai garam doang, mau dikeringkan lantas dibuat menjadi
> rengginang atau malah karak gendar, itu terserah manfaat yang ingin
> diambil pembacanya. Nah.... ketika "nasi putih" ini dikomunikasikan
> sebagai "nasi timbel" dengan segala cita rasanya, itu menjadi bermasalah
> :)
>
> Coba kalau Pak Ju bilang saja menawarkan kutipan2 tokoh Tiongkok. Tidak
> dengan embel2 "Seni Memimpin". Pemosisian menjadi "Seni Memimpin" ini
> yang menjadikan komunikasinya berbeda, dan berkesan overclaim. Seolah2
> kata2 Lao Tzu dkk ini sakti & ajaib untuk membuat orang bisa memimpin
> dengan baik. Padahal, sama saja: pemimpin bisa menjadi baik setelah
> membaca Lao Tzu, hanya jika ia memahami & mengamalkan apa yang
> dipahaminya. Kalau cuma dapat kutipan2 tanpa mampu mengolahnya dengan
> tepat, ya dia akan menjadi lousy leader juga :)
>
> Saya sih selama ini memang melihatnya seperti itu :) Tidak pernah
> melihat tentang siapa penyampainya; hanya fokus pada bagaimana
> menyampaikannya dan bagaimana agar lebih meyakinkan orang :) Seperti
> pernah saya sebutkan: saya sudah melihat berbagai produk yang bagus
> inovasi klien saya gagal di pasaran karena komunikasinya yang tidak
> tepat.
>
> Sayang, lantas Pak Ju lebih sering "alergi" dengan komentar2 saya
> menganggap saya cuma mau mengeroyok saja ;)
>
> Salam,
>
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

All-Bran

Day 10 Club

on Yahoo! Groups

Feel better with fiber.

Support Group

Lose lbs together

Share your weight-

loss successes.

.

__,_._,___

Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls: [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala

howl.
jujur saja, memang Pak Ju tdk selalu 'ancur, narsis, ga nyambung'.
dari seribu postingannya ada beberapa yg oke banget, inspiring yet awakening.
meski begitu dilanjut lagi, oh mi god, jadi seperti orang ngompol
berceceran dan diewer2 olehnya, bukannya di jamban.

di saat2 yg demikian ini, dia diingatkan dan dijagai.

Begitu lho.

On 3/1/09, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo.co.id> wrote:
> Urusannya memang sebenaranya simple, tapi egoisme kita sendiri yang
> membuatnya complicated !
> Awalnya memang dari ajaran Konfusius :
> " Apa yang tidak kamu suka orang lain melakukan kepadamu, janganlah kamu
> lakukan pada orang lain "
>
> Setelah itu muncul orang2 bijak yang merumuskan bagaimana menafsirkannya
> " 30 tahun untuk belajar menjadi orang baik, terasa masih sangat kurang ;
>  3 hari sudah lebih dari cukup untuk belajar menjadi orang tidak baik ".
>
> " Sebelum mengajari anak dan cucu, ajarilah diri anda sendiri dulu.
> Buddha pun mulai dari menjadi orang baik dulu.
> Karena itu banyak yang merasa jagoan,
> Tapi yang benar-benar jago, hanya sedikit "
>
>
>
> ________________________________
> Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
> Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Terkirim: Sabtu, 28 Februari, 2009 23:09:29
> Topik: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls:
> [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala
>
>
> 2009/2/28 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
>> Bahan sdh cukup dibabarkan, hanya bgm orang menyikapinya.
>> Ada yang mengumpat aja akhirnya buang waktu dan tdk dapat apa2.
>> Ada yang mau belajar tapi gengsinya ketinggian, shg jalannya semakin
>> panjang.
>> Menurut Konfusius " Yang pintar kelewatan, yang bodoh nggak nyampe ".
>> Seandainya bisa bersikap simpel aja " kalau ketemu yang lebih pintar
>> segera
>> minta diberi bimbingan ; kalau ketemu yang belum tahu, segera dibantu
>> kalau
>> dia mau ", maka nasi yang ditanak di dapur sdh dari tadi masak dan siap
>> disantap !
>>
>
> Lama kelamaan saya sebenarnya cenderung setuju dengan Pak Ju, he he he ....
>
> Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
> kebijaksanaan, dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
> antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
> menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
> pesannya sendiri.
>
> Kalau kutipan-kutipan Lao Tsu atau Konfusius itu dibaca di dalam
> dirinya sendiri (dengan melupakan sejenak siapa yang menyampaikannya) ,
> maka selalu ada yang bermanfaat untuk dipelajari.
>
> Barangkali demikianlah seharusnya sikap saya terhadap tulisan-tulisan
> Pak Ju. Kalau setuju, ya setuju. Kalau membantah, ya membantah. Setuju
> atau membantah, itu ditujukan pada isi kutipan-kutipan Lao Tsu atau
> Konfusius di dalam dirinya sendiri, bukan ditujukan pada siapa yang
> menyampaikan.
>
> Kalok ndak salah ada ungkapan yang berbunyi "argumentum ad hominem",
> yaitu argumen yang ditujukan kepada orangnya, bukan kepada isi
> pesannya.
>
> salam
> howl
>
>
>
>
> Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan
> mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!
> http://id.messenger.yahoo.com/invite/

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

Bls: [psikologi_transformatif] Building Strong Brand --> Re: Bls: Dagelan Lucu

Kita tdk sadar sbg hasil dari metode " Pedagogy " , dlm bhs Yunani berarti " Child leading " mengajar anak dan krn itu orientasinya pada guru.
Sedangkan Lao Tzu, Buddha, Konfusius menggunakan sistem " Andragogy" artinya " man-leading", yang utamanya mau menggali dan memfasilitasi spy terjadi Self-concept and -motivation to learn dan pengalaman experience incl. to make mistakes.
Hasil dari pedagogy adalah mahasiswa akan protes kalau diberi soal ujian yang tdk pernah ada di kuliah. Karena itu menghasilkan sarjana diktat !
Peralihan dari terbiasa dgn " taught " menjadi "Self " directed inilah yang sdg terjadi !
Komplain boleh saja krn itu mendorong utk terus belajar, tapi jgn mengharap minta disuapin gurunya krn itu hrs ditemukan sendiri yang diekspresikan dgn ....ahaaaa I got it ! Anda sdh on the right track ! Teruskan saja dan kalau ada kesulitan, tdk usah sungkan untuk bertanya.


Dari: was_swas <was_swas@yahoo.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 28 Februari, 2009 23:54:46
Topik: [psikologi_transformatif] Building Strong Brand --> Re: Bls: Dagelan Lucu

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
>
> Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
> kebijaksanaan, dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
> antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
> menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
> pesannya sendiri.

Sekalian memanfaatkan komentar yang ini :)

Yah, itulah kenapa advertising agency, research agency, dan PR agency bisa cari makan ;).  Marketing is mostly about perception, and a little bit about facts :) Jadi sudah bukan jamannya lagi jualan bisa laku cuma mengandalkan kualitas produk yang dijualnya saja :) Kesan calon pembeli terhadap produk itu harus dibentuk! Termasuk membentuk kesan bahwa produk itu cocok buat si pembeli dan dibutuhkan oleh si pembeli.

Bagaimana konsumen memandang sebuah produk akan selalu tidak sepenuhnya sama dengan si produsen memandangnya. Dan kredibilitas si produsen selalu menjadi salah satu faktor penting dalam brand equity. Itu sesuatu yang wajar, bukan salah konsumen. Produsen yang harus memberikan credibility dan reason-to-believe :) 

Selengkapnya baca buku "Building Strong Brand" dari David A. Aaker... hehehe...



Kenapa BBM mesti naik? Apakah tidak ada solusi selain itu?
Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Everyday Wellness

on Yahoo! Groups

Find groups that will

help you stay fit.

.

__,_._,___

Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls: [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala

Urusannya memang sebenaranya simple, tapi egoisme kita sendiri yang membuatnya complicated !
Awalnya memang dari ajaran Konfusius :
" Apa yang tidak kamu suka orang lain melakukan kepadamu, janganlah kamu lakukan pada orang lain "
 
Setelah itu muncul orang2 bijak yang merumuskan bagaimana menafsirkannya
" 30 tahun untuk belajar menjadi orang baik, terasa masih sangat kurang ;
 3 hari sudah lebih dari cukup untuk belajar menjadi orang tidak baik ".
" Sebelum mengajari anak dan cucu, ajarilah diri anda sendiri dulu.
Buddha pun mulai dari menjadi orang baik dulu.
Karena itu banyak yang merasa jagoan,
Tapi yang benar-benar jago, hanya sedikit " 
 
 

Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Sabtu, 28 Februari, 2009 23:09:29
Topik: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls: [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala

2009/2/28 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
> Bahan sdh cukup dibabarkan, hanya bgm orang menyikapinya.
> Ada yang mengumpat aja akhirnya buang waktu dan tdk dapat apa2.
> Ada yang mau belajar tapi gengsinya ketinggian, shg jalannya semakin
> panjang.
> Menurut Konfusius " Yang pintar kelewatan, yang bodoh nggak nyampe ".
> Seandainya bisa bersikap simpel aja " kalau ketemu yang lebih pintar segera
> minta diberi bimbingan ; kalau ketemu yang belum tahu, segera dibantu kalau
> dia mau ", maka nasi yang ditanak di dapur sdh dari tadi masak dan siap
> disantap !
>

Lama kelamaan saya sebenarnya cenderung setuju dengan Pak Ju, he he he ....

Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
kebijaksanaan, dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
pesannya sendiri.

Kalau kutipan-kutipan Lao Tsu atau Konfusius itu dibaca di dalam
dirinya sendiri (dengan melupakan sejenak siapa yang menyampaikannya) ,
maka selalu ada yang bermanfaat untuk dipelajari.

Barangkali demikianlah seharusnya sikap saya terhadap tulisan-tulisan
Pak Ju. Kalau setuju, ya setuju. Kalau membantah, ya membantah. Setuju
atau membantah, itu ditujukan pada isi kutipan-kutipan Lao Tsu atau
Konfusius di dalam dirinya sendiri, bukan ditujukan pada siapa yang
menyampaikan.

Kalok ndak salah ada ungkapan yang berbunyi "argumentum ad hominem",
yaitu argumen yang ditujukan kepada orangnya, bukan kepada isi
pesannya.

salam
howl



Lebih bergaul dan terhubung dengan lebih baik.
Tambah lebih banyak teman ke Yahoo! Messenger sekarang!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Dog Groups

on Yahoo! Groups

Share pictures &

stories about dogs.

Everyday Wellness

on Yahoo! Groups

Find groups that will

help you stay fit.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Building Strong Brand --> Re: Bls: Dagelan Lucu

YANG KITA NILAI DI SINI ITU PERNYATAAN PAK PEJU BUKAN PERNYATAAN LAO TZE ATAU
TOKOH LAINNYA.

TEPATNYA, OBYEK MATERIALNYA ITU ADALAH: PERNYATAAN PAK PEJU MENGENAI
PANDANGAN LAO TZE DAN TOKOH LAINNYA.

JIKA MAU MENILAI PERNYATAAN LAO TZE DAN TOKOH PIL SYAHWAT TIONGKOK LAINNYA
YA LANGSUNG SAJA THO KITA BERHADAPAN DENGAN MEREKA, MENELITI KITAB2 MEREKA,
MELIHAT KONTRADIKSI MEREKA, DSB.

DARI DISKUSI SELAMA INI, MISALNYA SAJA SI SWAS NULIS BUKU SOAL PEMIKIRAN
TIONGKOK, ENTAH DALAM HUBUNGANNYA DENGAN MANAJEMEN ATAU PSIKOLOGI, DAN
AKU DISURUH MEMILIH ANTARA BUKU PAK PEJU DAN BUKU SWAS, AKU JELAS AKAN BELI
BUKU SWAS DIBANDING YANG DITULIS PAK PEJU. ANALISANYA PASTI LEBIH BAGUS DAN
KEMUNGKINAN MENEMUKAN SESUATU YANG SELAMA INI BELUM TERPIKIRKAN DALAM
PEMBACAAN PANDANGAN2 TIONGKOK ITU LEBIH BESAR.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "was_swas" <was_swas@...> wrote:
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@>
> wrote:
> >
> >
> > Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
> > kebijaksanaan,dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
> > antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
> > menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
> > pesannya sendiri.
>
> Sekalian memanfaatkan komentar yang ini :)
>
> Yah, itulah kenapa advertising agency, research agency, dan PR agency
> bisa cari makan ;). Marketing is mostly about perception, and a little
> bit about facts :) Jadi sudah bukan jamannya lagi jualan bisa laku cuma
> mengandalkan kualitas produk yang dijualnya saja :) Kesan calon pembeli
> terhadap produk itu harus dibentuk! Termasuk membentuk kesan bahwa
> produk itu cocok buat si pembeli dan dibutuhkan oleh si pembeli.
>
> Bagaimana konsumen memandang sebuah produk akan selalu tidak sepenuhnya
> sama dengan si produsen memandangnya. Dan kredibilitas si produsen
> selalu menjadi salah satu faktor penting dalam brand equity. Itu sesuatu
> yang wajar, bukan salah konsumen. Produsen yang harus memberikan
> credibility dan reason-to-believe :)
>
> Selengkapnya baca buku "Building Strong Brand" dari David A. Aaker...
> hehehe...
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Give Back

Yahoo! for Good

Get inspired

by a good cause.

Y! Toolbar

Get it Free!

easy 1-click access

to your groups.

Yahoo! Groups

Start a group

in 3 easy steps.

Connect with others.

.

__,_._,___

[psikologi_transformatif] Building Strong Brand --> Re: Bls: Dagelan Lucu

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
>
> Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
> kebijaksanaan,dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
> antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
> menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
> pesannya sendiri.

Sekalian memanfaatkan komentar yang ini :)

Yah, itulah kenapa advertising agency, research agency, dan PR agency bisa cari makan ;).  Marketing is mostly about perception, and a little bit about facts :) Jadi sudah bukan jamannya lagi jualan bisa laku cuma mengandalkan kualitas produk yang dijualnya saja :) Kesan calon pembeli terhadap produk itu harus dibentuk! Termasuk membentuk kesan bahwa produk itu cocok buat si pembeli dan dibutuhkan oleh si pembeli.

Bagaimana konsumen memandang sebuah produk akan selalu tidak sepenuhnya sama dengan si produsen memandangnya. Dan kredibilitas si produsen selalu menjadi salah satu faktor penting dalam brand equity. Itu sesuatu yang wajar, bukan salah konsumen. Produsen yang harus memberikan credibility dan reason-to-believe :) 

Selengkapnya baca buku "Building Strong Brand" dari David A. Aaker... hehehe...

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Want a quick chat?

Chat over IM with

group members.

Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

.

__,_._,___

Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> Bls: [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedala


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...> wrote:

2009/2/28 Jusuf Sutanto jusuf_sw@...:
> > Bahan sdh cukup dibabarkan, hanya bgm orang menyikapinya.
> > Ada yang mengumpat aja akhirnya buang waktu dan tdk dapat apa2.
> > Ada yang mau belajar tapi gengsinya ketinggian, shg jalannya semakin
> > panjang.
> > Menurut Konfusius " Yang pintar kelewatan, yang bodoh nggak nyampe ".
> > Seandainya bisa bersikap simpel aja " kalau ketemu yang lebih pintar segera
> > minta diberi bimbingan ; kalau ketemu yang belum tahu, segera dibantu kalau
> > dia mau ", maka nasi yang ditanak di dapur sdh dari tadi masak dan siap
> > disantap !

> Lama kelamaan saya sebenarnya cenderung setuju dengan Pak Ju, he he he ....
>
> Pak Ju menawarkan (dan menyumbangkan) sejumlah ajaran, filasafat,
> kebijaksanaan,dll. Para pembaca kemudian mempersoalkan banyak hal,
> antara lain: apa yang ditawarkan tidak disetujui, atau orang yang
> menawarkan dipertanyakan pemahaman atau penghayatannya terhadap isi
> pesannya sendiri.
>
> Kalau kutipan-kutipan Lao Tsu atau Konfusius itu dibaca di dalam
> dirinya sendiri (dengan melupakan sejenak siapa yang menyampaikannya),
> maka selalu ada yang bermanfaat untuk dipelajari.

Kalau saya sih dari awal memang tidak pernah punya masalah dengan "isi" kata2 para tokoh Tiongkok yang disampaikan oleh Pak Ju itu. Saya tahu bahwa kalau kutipan2 itu dibaca dalam diri sendiri, maka pasti bermanfaat ;) Yang saya permasalahkan sampai saat ini kan "cara" penyampaiannya.

Ibaratnya, memang Pak Ju ini menawarkan "nasi putih". Mau digoreng, mau dimakan pakai garam doang, mau dikeringkan lantas dibuat menjadi rengginang atau malah karak gendar, itu terserah manfaat yang ingin diambil pembacanya. Nah.... ketika "nasi putih" ini dikomunikasikan sebagai "nasi timbel" dengan segala cita rasanya, itu menjadi bermasalah :)

Coba kalau Pak Ju bilang saja menawarkan kutipan2 tokoh Tiongkok. Tidak dengan embel2 "Seni Memimpin". Pemosisian menjadi "Seni Memimpin" ini yang menjadikan komunikasinya berbeda, dan berkesan overclaim. Seolah2 kata2 Lao Tzu dkk ini sakti & ajaib untuk membuat orang bisa memimpin dengan baik. Padahal, sama saja: pemimpin bisa menjadi baik setelah membaca Lao Tzu, hanya jika ia memahami & mengamalkan apa yang dipahaminya. Kalau cuma dapat kutipan2 tanpa mampu mengolahnya dengan tepat, ya dia akan menjadi lousy leader juga :)

Saya sih selama ini memang melihatnya seperti itu :) Tidak pernah melihat tentang siapa penyampainya; hanya fokus pada bagaimana menyampaikannya dan bagaimana agar lebih meyakinkan orang :) Seperti pernah saya sebutkan: saya sudah melihat berbagai produk yang bagus inovasi klien saya gagal di pasaran karena komunikasinya yang tidak tepat.

Sayang, lantas Pak Ju lebih sering "alergi" dengan komentar2 saya menganggap saya cuma mau mengeroyok saja ;)

Salam, 

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

PC-to-PC calls

Call your friends

worldwide - free!

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

Y! Groups blog

the best source

for the latest

scoop on Groups.

.

__,_._,___

Fausto Sitta invited you to join the group "VIOLA CLUB RADDA IN CHIANTI"...

Fausto invited you to join the Facebook group "VIOLA CLUB RADDA IN CHIANTI".

To see more details and confirm this group invitation, follow the link below:
http://www.facebook.com/n/?group.php&gid=50416771594&aref=2880279

Thanks,
VIOLA CLUB RADDA IN CHIANTI

___
Want to control which emails you receive from Facebook? Go to:
http://www.facebook.com/editaccount.php?notifications&md=Z3JvdXBfaW52aXRlO2Zyb209MTAyNTM4MTMwMTtnaWQ9NTA0MTY3NzE1OTQ7dG89MTUxODQ5MTgwOQ==

Friday, February 27, 2009

Re: [psikologi_transformatif] Re: kalian baik-baiklah dengan saya

Kang Howl dan Kang Pabrik_t benar, emang bagusnya kita panggil SILIT aja, karena sesuai panggilannya kan bisa nya hanya MENGELUARKAN KOTORAN aja dan baunya ituloh minta ampyunnn. Suruh cebok yang bersih dan jangan lupa pakai sabun bukan pakai batu (kayak jaman dulu :)), supaya SILIT nya jadi lebih bersih, jangan kayak saat sekarang ini KOTOR dan BAU banget....aduh...ampyun deh...
 
Salam Damai & Persahabatan,
IP

On Sat, Feb 28, 2009 at 7:18 AM, Howl <scimindd@gmail.com> wrote:

2009/2/27 personalgrowth <personalgrowth@gmail.com>:


> dinnnnnnnnnnnn,
>
> nama orang dibuat supaya kesannya keren, kamu panggil dengan SILIT?

Lha, "vercilit" mbacanya bageimana? Kan "ver-silit". Panggilannya
"ver" atau "silit",

howl



__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Join people over 40

who are finding ways

to stay in shape.

Cat Fanatics

on Yahoo! Groups

Find people who are

crazy about cats.

.

__,_._,___