[psikologi_transformatif] Re: TUHAN ITU TIDAK ADA
Nah.. yo.. , berarti kita ada dalam satu boat , mudah2an nggak bocor,
kalau boatnya bocor ? swim..swim..
--- In psikologi_transform
wrote:
>
> 2008/10/31 IGusti Agung <agungpindha@
> >
> > Wah.. Mas Howl ini serious sekali yah...
>
> Justru sebaliknya.
> Saya ini punya kadar keisengan dan ketidak-seriusan yang sangat
luar biasa.
> Saya menulis argumentasi yang sangat serius tetapi saya sendiri
bisa
> jadi malah tidak setuju dengan argumen saya sendiri ... he he he ..
>
> Itulah bentuk ketidak seriusan yang paling maksimum: membangun
argumen
> yang sangat serius yang justru tidak disetujui sendiri ..:)
>
> > tadi itu saya cuman iseng mas , yang artinya saya juga buang
buang
> > waktu .Mana ada sih orang yang nggak buang waktu , waktu itu
dipakai
> > atau tidak tetap aja jalan kan ?
>
> Lha, iya. Dengan menulis panjang-panjang di milis ini kan dengan
> sendirinya otomatis sudah menjadi pembuangan waktu.
>
>
> > Sekarang inipun saya buang buang waktu , masa saya melarang orang
> > unutk buang waktu , Kalau saya bilang itu baju merah , karena
baju
> > itu merah , bukan saya melarang orang pakai baju merah ,
> > kalau saya bilang orang itu buang buang keringat , bukan berarti
> > saya melarang orang olah raga kan.
> > Hidup ini is joke , berbuat ilusi iseng sambil menunggu mati,
> > jadi biar nggak bosen nunggu , isenglah kita sambil senyam
senyum.
> > Gitu lho muaasss...
>
> Joke yang paling saya sukai adalah membangun argumen yang serius
> mempersoalkan orang-orang yang serius: agamawan, praktisi zen,
> pendukung fundamentalis, ateis, teis, dst.
>
>
>
> > Kalau saya ikut serious , UUP yang baru disahkan ini , bisa buat
> > saya stress bin panic.
> > Mari kita senyam senyum sambil ketawa ketiwi , mumpung belum
dibutin
> > UU senyum...hik.
>
> Setuju.
>
> h
>
>
>
> > --- In psikologi_transform
> > wrote:
> >>
> >> 2008/10/30 IGusti Agung <agungpindha@
> >
> >>
> >> > Singkatnya , memikirkan dan mengconceptkan Tuhan yang tak
> > terpikir
> >> > dan tak terconceptkan itu equal waste of time.
> >>
> >> Sesuatu yang dilakukan dengan senang hati, biasanya tidak diberi
> > label
> >> "waste of time". Umpamanya, ada orang yang hobinya mendaki
gunung
> > atau
> >> mengumpulkan perangko. Kalau orang boleh "membuang-buang
waktunya"
> >> dengan mendaki gunung atau mengumpulkan perangko, mengapa orang
> > yang
> >> punya hobi mendiskusikan Tuhan tidak boleh melakukan hobinya?
> > Justru
> >> itu-lah makanya disebut "hobby", dan bukannya "pekerjaan".
> >>
> >> Di lain pihak, ada banyak pastor, pendeta, filsuf yang
menghabiskan
> >> sepanjang hidupnya berpikir dan menulis buku yang tebal-tebal
> > tentang
> >> Tuhan (disebut "teologi", theos=Tuhan logos=ilmu). Bagi
sementara
> >> orang pekerjaan mereka cuma membuang-buang waktu saja. Bagi ybs.
> >> tidak, dong ...:)
> >>
> >> h
> >>
> >
> >
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home