Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Thursday, October 30, 2008

Re: [psikologi_transformatif] Re: TUHAN ITU TIDAK ADA

Agung:

Singkatnya , memikirkan dan mengconceptkan Tuhan yang tak terpikir
dan tak terconceptkan itu equal waste of time.

SK:
Lah .... bukannya isi email anda ini juga menguraikan pemikiran dan konsep tentang Tuhan? :-)


2008/10/30 IGusti Agung <agungpindha@yahoo.com>


Mas mas, Uda uda , Bli bli sekalian yang disayangi alam,

Menurut saya , apa yang dikatakan Kang Mas Voltaire paling cocok
sementara ini , " bila Tuhan menciptakan manusia dengan imaginasinya,
maka manusia juga menciptakan Tuhan dengan imaginasinya"
Bolak balik jaje gipang , same same , sama sama , satu lusin disini,
dua belas disana , jumlah sama , nama lain.

Dalam sebuah buku suci ( buku yang disucikan ) ada disebut sifat
Tuhan ( Paramatman ) sama dengan sifat roh ( atman ):
Achodya = tak terlukai oleh senjata ( termasuk bazooka dan nuclear )
Adahya = tak terbakar oleh api
Akledya = tak terkeringkan oleh angin ( termasuk angin mamiri )
Acesyah = tak terbasahkan oleh air ( kalau bensin terlalu mahal)
Nitya = abadi ( pokoknya kekal deh...)
Sarwagatah = ada dimana mana ( jangan cari jauh jauh ya..)
Sthanu = tak berpindah pindah ( P O Box dan alamat tetap)
Acala = tak bergerak ( diem....aja )
Sanatana = selalu sama ( tidak perlu plastic surgery)
Awyakta = tidak dilahirkan ( tidak punya surat akte kelahiran)
Acintya = tak terpikirkan ( PENTING... ingat yang ini ya..?)
Awikara = tak berjenis kelamin( hermaphrodit , bisex , shemale)

Jadi , dengan demikian , Tuhan sang Khalik dan Tuhan Sang Kancil itu
sama saja .
Tuhan adalah tukang cukur itu sendiri , juga si client yang dicukur,
Tuhan juga gunting itu dan sisirnya , juga rambut yang dipotong,
terpotong dan rambut yang tidak dipotong.Can you follow me?
Singkatnya , memikirkan dan mengconceptkan Tuhan yang tak terpikir
dan tak terconceptkan itu equal waste of time.
So , let me give you a piece of advise , LEAVE GOD ALONE....
Btw , atas nama orang Bali , saya turut berduka cita atas disahkannya
UUP ,ucapan belasungkawa kami ucapkan dengan wafatnya demokrasi dan
Basic human rights di Indonesia , semoga arwahnya diterima disisi
Tuhan sang Khalik dan sang Kancil.....amien

salam , agung yang bingum.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...>
wrote:
>
> 2008/10/30 suka komen <sukakomen@...>:


> > Howl:
> >>
> >> Apa itu "Tuhan Sang Khalik"? Apakah Tuhan dari agama tertentu?
> >
> > SK:
> > Tuhan Sang Khalik adalah kata lain dari Tuhan yang dianggap
sebagai awal
> > dari sesuatu, akhir dari segala sesuatu. Bagi yang
mempercayainya, Dia
> > adalah yang menciptakan segala sesuatu. Pemahaman akan Tuhan
Sang Khalik
> > berbeda dengan "tuhan" yang dikemukakan oleh orang yang
menganggap bahwa
> > Tuhan Sang Khalik sebetulnya tidak ada, Tuhan Sang Khalik
hanyalah konsep
> > ciptaan manusia belaka. Dalam kisah tersebut tukang cukur
mengatakan bahwa
> > Tuhan Sang Khalik (Tuhan) tidak ada. Pada orang-orang dengan
pemahaman
> > seperti itu, kadang menggunakan juga kata tuhan, tetapi dengan
> > pengertian/pemahaman yang berbeda.
> >
> > Walaupun Tuhan Sang Khalik sering dikaitkan dengan agama
tertentu (Yahudi,
> > Kristen, Islam), Tuhan Sang Khalik tidak terbatas pada agama-
agama tersebut
> > saja. Pada pemeluk Buddha, ada juga yang percaya adanya Tuhan
Sang Khalik,
> > demikian juga dengan pemeluk agama Kong Huc, dan sebagainya.
Setidaknya,
> > itulah yang ada di Indonesia. Karenanya, di sila pertama,
dikemukakan
> > Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu dasar negara.
> >
> > Howl:
> >>
> >> Pertama-tama, saya menghormati dan tidak akan meremehkan
kepercayaan
> >> orang lain, apapun juga.
> >
> > SK:
> > Tidak ada yang diremehkan dalam hal ini.
>
> Kata "meremehkan" barangkali memang kurang tepat. Bagaimanapun
juga,
> saya menanggapi perkataan anda:
> "Daerah-daerah yang anda sebutkan (Afrika, Burma, Tibet) cukup
besar
> kemungkinannya lebih percaya pada "tuhan" (di dalam diri, di alam,
di
> pohon, dsb), ketimbang pada Tuhan Sang Khalik."
>
>
> Diskusi bermula pada kisah
> > percakapan seseorang yang percaya adanya Tuhan (konsumen yang
dicukur) dan
> > seseorang yang tidak percaya adanya Tuhan (tukang cukur). Masing-
masing
> > mengemukakan argumennya berdasarkan kyakinannya tersebut.
Kemudian anda
> > mengemukakan soal kelaparan, dan saya menanggapinya. Saya
mempertanyakan
> > dasar tanggapan anda. dan mengemukakan argumen disertai
pernyataan bahwa hal
> > tersebut mungkin perlu dikaji/diteliti. Pernyataan anda maupun
saya masih
> > perlu diuji/dibuktikan kebenarannya.
>
> Betul.
>
>
> >
> > Agak terlalu perasa/sensitif kalau ada yang merasa diremehkan
hanya
> > gara-gara itu.
>
> Sudah dijawab di atas.
>
> > Andaikata ada kriteria obyektif, umbaran komentar tentang
> > ketidakbergunaan diskusi tentang ayat, tentang Tuhan yang cuma
konsep doang,
> > dan hal-hal yang sejenis, kemungkinan besar kadar peremehannya
lebih tinggi.
>
> "Memandang remeh" tidak sama dengan "tidak setuju".
> Kalau saya tidak setuju dengan Tuhan yang cuma konsep, itu bukan
> meremehkan. Itu namanya .... tidak setuju.
>
>
>
> > Howl:
> >>
> >> Kedua, saya percaya bahwa jika betul Tuhan itu ada, maka Ia
akan tetap
> >> mendengar doa umatNya, bahkan jika doa itu ditujukan
kepada "Tuhan
> >> yang keliru" sekalipun.
> >
> > SK:
> > Tuhan pasti mendengarkan umatNya. Tapi Tuhan punya otoritas
untuk menentukan
> > apa yang akan dilakukanNYA. Manusia tidak bisa mengatur Tuhan,
sekalipun
> > dengan doa-doa yang dipanjatkanNYA. Tuhanpunya otoritas untuk
mengabulkan,
> > menunda atau bahkan menolak permintaan manusia.
>
> Kembali kepada konteksnya.
> 1. Sang Tukang Cukur anda mengatakan:
> "Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA,
dan
> TIDAK MAU MENCARI-NYA dengan benar. Tidak mau meminta
perlindunganNya
> dengan jalan dan cara yang benar pula. Tidak mau pasrah padaNya.
Oleh
> karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
>
> 2. Saya jawab: di dunia ini banyak orang yang menderita, yang
datang
> kepada Nya, mencari NYa, dan ... tetap menderita.
>
> 3. Anda jawab: Tuhan mempunyai otoritas untuk mengabulkan, menunda,
> atau menolak permintaan manusia.
>
> 4. No (3) menurut saya kurang sesuai dengan No(1). Pernyataan No(1)
> dari si tukang cukur menyatakan bahwa banyak orang yang menderita
> karena tidak mau meminta perlindunganNya dengan cara yang benar. No
(3)
> mengatakan bahwa Tuhan mempunyai otoritas, yang artinya bisa saja
> tidak mengabulkan doa, meskipun doa itu sudah dilakukan dengan
benar.
> Justu no(3) malah sebenarnya konsisten dengan No(2)!
>
>
> > Howl:
> >>
>
>
> > Ya, memang benar bahwa Tuhan mengasihi terlebih dahulu. Tapi
tidak kepada
> > semua orang, hanya kepada orang yang dipilih dan berkenan
kepadaNYA. Itu
> > anugerah, otoritas dan kedaulatanNYA.
>
>
> Saya tidak mengerti penjelasan anda.
>
> Menurut anda Tuhan tidak mengasihi semua orang, tetapi hanya
mengasihi
> orang yang dipilih dan berkenan kepadaNya (atas dasar otoritas dan
> kedaulatan). Lalu manusia yang manakah yang dipilih dan berkenan
> kepadanya? Apakah yang mengikuti persyaratan tertentu (umpamanya
> beribadah, beramal,dst)? Jika demikian, artinya Tuhan tidak
mengasihi
> terlebih dahulu, melainkan mengasihi SESUDAH seseorang memenuhi
> persyaratan tertentu, sehingga dipilih dan berkenan kepadaNYA.
>
> Ataukah Tuhan memilih orang yang berkenan kepadanya atas dasar
Takdir
> belaka? (Suka-suka beliau saja, kan beliau punya otoritas dan
daulat
> mutlak?). Jadi kalau ada orang yang taat beribadah, tetapi toh
> hidupnya tetap menderita, maka itu adalah ekspresi kedaulatanNya.
>
> Mohon dijelaskan.
>
> Trims
>
> h
>


__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Yahoo! Groups

Cat Owners Group

Join a community

for cat lovers

Health Groups

for people over 40

Join people who are

staying in shape.

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home