Howl: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: [psikologi

Producer film kan orang bisnis, kalau tidak ada permainan pedang ya tidak laku seperti halnya film wild west yang penuh tembak2 an tapi pesan moralnya masih kurang dalam.

Lagi2 kemampuan untuk menangkap hal yang lebih substantif memang diperlukan.

Ini hanya bisa terjadi kalau ' di dalam diam melakukan renungan - terus belajar tanpa merasa jemu - mengajar orang lain tidak pernah merasa capai - selalu mawas diri apakah itu sudah ada di dalam diriku ?.

--- Pada Ming, 22/3/09, Howl <scimindd@gmail.com> menulis:

Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Topik: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Hakikat Menjadi Besar
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Tanggal: Minggu, 22 Maret, 2009, 2:51 AM

2009/3/21 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
> Budaya Jepang menggunakan metafor Sato Ichi, di Pendekar Buta yang tak
> terkalahkan di samping juga Musashi

Kebetulan saya punya DVD film Zatoichi pendekar buta.

Memang hebat, sih, maen pedangnya. Zatoichi dan Mushashi adalah
orang-orang yang membunuh banyak orang sepanjang kariernya sebagai
ahli pedang.

Memang ilmu pedang yang hebat, yang membunuh lawan-lawannya dengan
sangat efektif, bisa dipandang sebagai metafora "mengalahkan" semua
yang mengotorkan pikiran dengan ketajaman pedang kesadaran.

Tetapi tidak terhindarkan juga bahwa cerita-cerita itu sangat sarat
dengan kekerasan, dan penggunaan kekerasan sebagai satu-satunya cara
menyelesaikan masalah.

howl