Howl: Re: [psikologi_transformatif] Allah Dilarang

Howl:

Pemerintah Malaysia juga melarang penggunaan kata "Allah" oleh majalah
mingguan Katolik The Herald, namun majalah ini tidak menerima larangan
tersebut sehingga membawa persoalan itu ke pengadilan. Hingga sekarang kasus
ini masih dalam proses peradilan.

Pemerintah Malaysia mengeluarkan kebijakan bahwa kata "Allah" tidak boleh
digunakan oleh agama selain Islam.

Di Indonesia juga sempat berkembang wacana yang mirip. Ada sejumlah kalangan Islam menentang penggunaan kata Allah di dalam Alkitab.

Yang cukup menarik untuk disimak adalah bahwa sikap dari sejumlah kalangan Islam itu mencuat setelah ada sejumlah kalangan "Kristen" menyurati mereka yang pada intinya adalah bahwa penggunaan kata Allah untuk orang Kristen tidak tepat. Menurut merka, Tuhan untuk orang Kristen namanya Yahweh/Yehuwa (YHWH). Sedangkan Allah adalah nama Tuhannya orang Islam. Argumen yang diajukan adalah teks "tidak ada Tuhan Selain Allah". Teks tersebut secara implisit menyatakan ada tuhan selain Tuhan yang bernama Allah.

Kalau mau ditelesuri lebih jauh, adalah kalangan Saksi Yehova yang umumnya getol mempermasalahkan hal ini (tidak terbatas di Indonesia saja). Di Indonesia sendiri, wacana mengenai nama Allah yang awalnya dicuatkan oleh Saksi Yehova tersebut, akhirnya meluas. Ada sebagian kalangan dari Kristen Mainstream akhirnya juga memiliki pandangan yang mirip (tetapi terbatas pada wacana nama Allah saja, bukan meluas ke berbagai pengajaran Saksi Yehova lainnya).

Kepada kalangan Kristen sendiri, mereka yang mempersoalkan nama Allah ini antara lain mengajukan argumen "Apakah Tuhan kita itu adalah Allah yang diteriakkan oleh sejumlah orang, yang habis meneriakkannya lalu membuat keonaran, melakukan perusakan, dan sebagainya?". Argumen yang secara tidak langsung ditujukan kepada sejumlah peristiwa yang terkait dengan aksi sebagian kalangan Islam yang mengaku pembela Islam.

Seorang rekan saya, pimpinan lembaga yang dikenal sebagai lembaga yang mendistribusikan Alkitab secara murah atau bahkan gratis kepada kalangan internal Kristen, pernah mendiskusikan hal tersebut kepada saya. Apakah lembaganya perlu mencetak ulang Alkitab yang menghilangkan penggunaan kata "Allah"?.

Saya hanya mengatakan bahwa kalau ditelusuri dari kesejarahannya, sebelum agama Islam ada dan berkembang, penggunaan kata Allah sudah banyak dipergunakan oleh kalangan Kristen di Arab. Jadi, kata "Allah" itu bukanlah sesuatu yang eksklusif bagi orang Islam Kata "Allah" adalah kata yang dipergunakan oleh orang Arab untuk menunjuk Tuhan Sang Khalik, baik oleh kalangan Arab Kristen maupun Arab Muslim.

Atas argumen perusakan maupun sejumlah tindakan "negatif" yang dilakukan oleh orang-orang yang gemar meneriakkan kata-akat Allah sebelum melakukannya, saya hanya mengatakan apakah ketika terjadi perang salib dulu, nama Yesus tidak disebut-sebut oleh orang yang juga melakukan perilaku sejenis. Inti pesan yang saya sampaikan adalah bahwa "kejadian atau perilaku seperti itu tidak dapat digeneralisasikan untuk memandang wajah Islam maupun wajah Kristen secara keseluruhan".

Saya adalah orang yang menentang wacana bahwa kata Allah adalah eksklusif buat orang Islam saja, dan untuk orang Kristen berlaku Yahweh/Yehuwa. Pembedaan antara Allah dengan Yahweh, mengasumsikan bahwa keduanya adalah Tuhan yang berbeda. Padahal, kalau ditilik dari Alkitab maupun Al Quran, baik Allah maupun Yahweh adalah sama-sama menunjuk Tuhan yang disembah Abraham/Ibrahim. Tuhan yang sama menurut saya.

Kalaupun ada atau malah mungkin banyak perbedaan di antara Islam dan Kristen, itu karena Allah begitu agung/besar untuk dipahami seutuhnya oleh manusia. Apakah di kalangan intern Kristen sendiri (sama-sama menyembah Yahweh misalnya) tidak ada perbedaan dalam memahami Yahweh?" Demikian juga di kalangan intern Islam. Masing-masing hanya mampu menjangkau sebagian kecil dari Tuhan. Bagaikan kisah orang-orang buta yang berusaha menggambarkan bagaimana bentuk gajah. :-)

__._,_.___

Messages in this topic (2) Reply (via web post) | Start a new topic