Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Sunday, March 15, 2009

[psikologi_transformatif] Re: Trinitas Arianisme kah yang ditolak dalam Al Quran?

Howl:

> Namun spirit Al Qur'an adalah spirit Tauhid yang sangat menekankan
> Keesaan Tuhan
. Beberapa rekan muslim menekankan bahwa ayat yang
> menyinggung soal "Bapa-Ibu-Putra" lebih dimaksud sebagai contoh
> spesifik saja untuk situasi tertentu (mungkin waktu itu ada sekte
> kristen tertentu yang percaya Bapa-Ibu-Putra), namun secara umum Al
> Qur'an menentang segala bentuk ajaran yang bertentangan dengan Keesaan
> Tuhan
, baik itu di dalam ajaran kristen maupun di dalam ajaran agama
> manapun juga.

Hehehe... ini kayaknya sama persis dengan yang saya diskusikan dengan Non Sisc sekitar 2 tahun lalu.

Sebagai Muslim, pemahaman saya sejalan dengan apa yang disampaikan Howl bahwa Islam menentang segala bentuk ajaran yang menempatkan Tuhan lebih dari satu "bentuk". Nggak peduli bahwa cuma bentuknya saja yang berubah, sementara dia tetap the same old God :)

Oleh karena itu saya cenderung mengatakan bahwa Islam menentang Trinitas Kristen, WALAUPUN saya fine2 saja kalau menurut Kristen konsep trinitas yang mereka miliki sebenarnya tidak bertentangan dengan Islam (dalam hal ini tidak bertentangan dengan ayat2 Al Quran).

Suka Komen:

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, timbul pertanyaan:
1. Trinitas Arianisme kah yang sebenarnya ditolak dalam Al Quran?
2. Apakah yang dimaksud dengan "orang Nasrani" dalam Al Quran menunjuk pada "pengikut Arianisme"?

Ah, si Suka Komen ini kayaknya mesti ganti nama jadi "Suka Kura-Kura dalam Perahu" :) Aneh banget kalau orang sekaliber Suka Komen menanyakan hal2 seperti ini :) Apalagi dengan menggunakan tulisan Herry Mardian sebagai dasar argumen :)

Seperti terurai di atas, sepemahaman saya sih seluruh konsep Trinitas dalam Kristen ditentang oleh Islam. Bukan karena mereka menentang trinitas (= peleburan 3 sebagai 1), melainkan karena penuhanan Isa AS. Karena dalam Islam dipercayai bahwa meskipun Isa AS mendapatkan  tiupan Ruhul Qudus itu sendiri, hal itu tidak serta merta membuatnya menjadi Tuhan. Di sini logikanya Ayaz masuk akal: H2 ditambah O jadinya air (H2O), tidak lagi menjadi H2 atau menjadi O. Isa AS + Ruhul Qudus dari Allah SWT tidak membuatnya sama dengan Allah SWT.

Seperti yang diuraikan Herry, mereka yang sudah mendapatkan Roh Kudus seperti Isa AS ini mendapatkan "privilege" yang bahkan jauuuuh lebih tinggi dari nabi/rasul yang lain:

1) Mereka-mereka yang telah dianugerahi Ruh Al-Quds mempunyai kemewahan yang tiada tara: bisa berdialog (bukan monolog maupun meminta secara sepihak saja) dengan Allah langsung tanpa melalui `birokrasi' malaikati apapun (jelas, karena kedudukannya jadi lebih tinggi dari malaikat). Allah akan berkenan menjawabnya langsung (lihat [2] : 253 di atas). Ia menjadi sahabat-Nya, Kalamullah (orang yang diajak berbicara dengan Allah). Ia menjadi keluarga-Nya (Ahlullah). Demikian pula, karena mustahil ketika seseorang mengenal Allah tidak takjub kepada-Nya, maka Allah-pun akan menjadi sosok yang paling dicintai orang tersebut.

Tapi, tetap, dalam Islam, mereka tetap tidak menjadi Allah SWT itu sendiri :)

Jadi, menurut saya, dalam Islam tidak ada isyu mengenai trinitas versi arianisme dll.  Bahwa kemudian dalam Kristen ada pemilahan mengenai Arianisme dan bukan arianisme, bahwa Kristen menganggap yang satu tidak bertentangan dengan Islam sementara yang satunya bertentangan, itu adalah masalah internal Kristen sendiri :)

Yang disebut Nasrani adalah semua pengikut Isa AS. Saya kira dari perspektif Islam, ini mencakup yang mengamini trinitas (Kristen mainstream) atau yang merasa dirinya pengikut Kristus tanpa mengamini trinitas (seperti Saksi Yehovah, misalnya).

Suka Komen:

Dari dua contoh tersebut di atas, setidaknya didapatkan gambaran sebagai berikut:
1. Hendrik Bakrie dkk (ie. Iwan Heryawan) menentang trinitas dengan unsur ayah-ibu-anak.
2. Walaupun tidak secara eksplisit dinyatakan, boleh jadi Herry Mardian, juga menentang trinitas ayah-ibu-anak tersebut. Pernyataan Herry "'trinitas' yang dikembalikan oleh Qur'an kepada hakikatnya semula" mengindikasikan adanya 'trinitas' yang menyimpang dari Qur'an. Kalau menilik ayat-ayat Al Quran, khususnya QS 5:116, maka yang menyimpang tersebut sangat mungkin mirip dengan yang dikemukakan Hendrik dkk (unsurnya ayah-ibu-anak).

Setahu saya, QS 5: 116 tentang kemungkinan "penuhanan Maryam" bukanlah mengacu pada trinitas bapak-ibu-anak. Sejarah kelahiran Isa AS dalam Islam secara garis besar mirip dengan dalam ajaran Kristen: pembuahan suci. Bahwa kemudian sebagian Muslim (yang tidak mengenal ajaran Kristen) lantas menginterpretasikan trinitas sebagai bapak-ibu-anak berdasarkan ayat ini, itu adalah masalah lain.

Saya sendiri meyakini bahwa QS 5: 116 ini mencoba mengingatkan bahwa Maryam, meskipun dapat hamil tanpa suami dan melahirkan seorang rasul yang luar biasa, tetap manusia biasa. Ia tetap seorang hamba yang taat pada Tuhannya; sehingga ia patut diteladani dan dihormati, tapi tidak perlu berlebihan hingga menganggapnya Tuhan. Ayat ini justru tidak bersangkut paut dengan penolakan Islam pada trinitas Kristen.

Ada satu tulisan yang lumayan menarik untuk disimak: http://imapasbar.wordpress.com/2008/09/12/makna-tuhan-tidak-beranak-dan-tidak-diperanakkan/ Tiga paragraf pertama mungkin bisa membuat umat Kristen nyolot, tapi paragraf2 selanjutnya si penulis hanya bicara tentang bagaimana Islam memandang trinitas :)

Howl:

> Di masa lalu, saya mencoba memilih untuk mulai dialog dengan
> mengatakan bahwa Tuhan orang kristen adalah juga Tuhan Yang Mahaesa,
> daripada mulai dialog dengan mengatakan bahwa Al Qur'an juga memiliki
> semacam konsep trinitas juga.
>
> Tetapi dialog semacam itu tidak berhasil. Sebab menurut lawan dialog
> saya, argumen saya untuk menunjukkan bahwa Tuhan orang kristen adalah
> Tuhan Yang Maha Esa sangatlah lemah. Dengan kata lain, lawan dialog
> saya berpendapat bahwa saya gagal membuktikan bahwa Tuhan orang
> kristen adalah Tuhan Yang Maha Esa!

Selama seseorang tidak bersedia mencoba meletakkan diri pada posisi lawan diskusinya, tentu saja tidak akan pernah ada kata sepakat :) Dalam kasus Howl, lawan diskusinya tetap saja kekeuh pada pandangan bahwa H2 + O = air. Selama dia tidak mau mencoba memahami bahwa yang dimaksud Howl adalah air = uap = es, ya sampai kiamat tetap nggak akan berhasil diskusinya :)

Padahal, dua2nya toh sebenarnya "benar" :)

Kalau sama orang2 seperti itu, saya sih lebih suka mundur :) Mendingan dianggap kalah, daripada buang2 energi menjelaskan... hehehe...

Salam,


--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
> On Sun, Mar 15, 2009 at 2:29 PM, suka komen sukakomen@... wrote:
> > Sebagaimana juga pernah dikemukakan dalam milis ini, unsur/komponen trinitas
> > dalam ajaran Kristen adalah "Allah - Bapa, Yesus - Putera, dan Roh Kudus".
> > Jika dikaitkan dengan tulisan Herry Mardian tersebut, maka unsur trinitas
> > dalam Kristen tersebut sesuai dengan Al Quran. :-)
> >
>
> Beberapa kali saya memang pernah membaca tulisan orang-orang kristen
> yang mengatakan bahwa trinitas yang ditolak Al Qur'an adalah trinitas
> "Bapa-Ibu-Putra" yang tidak cocok dengan trinitas kristen yang adalah
> "Bapa-Putra-Rohkudus".
>
> Namun spirit Al Qur'an adalah spirit Tauhid yang sangat menekankan
> Keesaan Tuhan. Beberapa rekan muslim menekankan bahwa ayat yang
> menyinggung soal "Bapa-Ibu-Putra" lebih dimaksud sebagai contoh
> spesifik saja untuk situasi tertentu (mungkin waktu itu ada sekte
> kristen tertentu yang percaya Bapa-Ibu-Putra), namun secara umum Al
> Qur'an menentang segala bentuk ajaran yang bertentangan dengan Keesaan
> Tuhan, baik itu di dalam ajaran kristen maupun di dalam ajaran agama
> manapun juga.
>
> Setidaknya demikianlah persepsi saya sebagai nonmuslim tentang Al Qur'an.
>
> Di masa lalu, saya mencoba memilih untuk mulai dialog dengan
> mengatakan bahwa Tuhan orang kristen adalah juga Tuhan Yang Mahaesa,
> daripada mulai dialog dengan mengatakan bahwa Al Qur'an juga memiliki
> semacam konsep trinitas juga.
>
> Tetapi dialog semacam itu tidak berhasil. Sebab menurut lawan dialog
> saya, argumen saya untuk menunjukkan bahwa Tuhan orang kristen adalah
> Tuhan Yang Maha Esa sangatlah lemah. Dengan kata lain, lawan dialog
> saya berpendapat bahwa saya gagal membuktikan bahwa Tuhan orang
> kristen adalah Tuhan Yang Maha Esa!
>
>
> howl
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Yahoo! Groups

Everyday Wellness Zone

Check out featured

healthy living groups.

Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

Cat Zone

on Yahoo! Groups

Join a Group

all about cats.

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home