Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Sunday, March 15, 2009

Re: Bls: [psikologi_transformatif] Re: MENGUAK MISTERI TRINITAS

kik kik kik

Interpretasi ajaran Konfusius diplesetkan untuk mencari perhatian?
Untuk meramaikan kios jualannya yang mulai sepi?

Kaluk benar begitu, sungguh memprihatinkan. :-(

Itu namanya atas nama kebaikan ajaran Konfusius untuk diri sendiri, bukan untuk kebaikan ajaran Konfusius itu sendiri.



On Mon, Mar 16, 2009 at 8:48 AM, personalgrowth <personalgrowth@gmail.com> wrote:

Pak Ju,

Saya bantuin ya.....
Orang yang MENGAKU memahami KOnfusius, tetapi sebetulnya BELUM memang ngomongnya begitu, bahwa dia tidak mau dan tidak berminat untuk ikut2an berdiskusi hal-hal beginian,
karena dia sebetulnya belum mampu untuk belajar dan belajar menjadi manusia, secara yang sebenar-benarnya.
Itu sebabnya, dia dengan gampang melakukan penilaian seolah2 diskusi beginian buang-buang waktu.
Padahal, bukan tidak mungkin karena yang bersangkutan memang tidak mampu,
baik secara wawasan maupun  secarakapasitas daya tangkapnya....

:-)
istilah gampangnya apa ya?
ohhhhhhh......... CUMA BIKIN2 ALESANNNNN AJA...

jengbud

2009/3/16 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo.co.id>

Orang yang memahami dengan benar ajaran Konfusius, tidak akan mau dan berminat samasekali untuk ikut2 an debat soal ini karena " dalam hidup ini masih ada banyak yang harus dipelajari ".
' Belajar dan selalu dilatih, tidakkah itu menyenangkan ? ;
 Kawan-kawan datang dari tempat jauh, tidakkah itu membahagiakan '. 
Ia lebih suka memusatkan diri pada belajar dan terus belajar menjadi manusia sepanjang hidupnya !!! 
 


Dari: suka komen <sukakomen@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Senin, 16 Maret, 2009 01:24:21
Topik: Re: [psikologi_transformatif] Re: MENGUAK MISTERI TRINITAS

Hahaha

Saya tanggapi yang bagian akhir duluan ya, soalnya bagian awal tulisan Howl agak panjang tanggapannya.

Howl:

Jika perdebatannya adalah tentang persepsi manusia yang satu melawan
persepsi manusia yang lain, maka ... tidak harus dipandang terlalu
serius. Lha, wong, cuma persepsi manusia, kok.. Bisa terus berubah dan
terus menerus dikoreksi.

Setuju. Keseriusan juga berkenaan dengan persepsi, jadi bisa beda dari satu orang ke orang lain. :-)

Howl:
Tapi kalau perdebatannya dipandang sebagai "persepsi manusia melawan
persepsi Tuhan", jadi lain soal.
Orang lantas merasa berada di pihak yang absolut benar, sebab "yang
saya sampaikan ini bukan pendapat saya pribadi, tetapi merupakan
SabdaTuhan sendiri".

Anggapan bahwa "yang saya sampaikan ini bukan pendapat saya pribadi, tetapi merupakan SabdaTuhan sendiri" setahu saya memang ada, bahkan bisa dikatakan banyak" di kalangan penganut agama, terlepas dari apa agamanya.

Saya terkadang menerima judgement "sesat" ketika berdiskusi secara kritis dengan kalangan intern agama sendiri (Kristen). Orang-orang yang memiliki kecenderungan ini umumnya bersikap fanatik dan kurang atau bahkan tidak toleran terhadap berbagai pan

dangan lain, baik antar denominasi di kalangan intern agamanya sendiri, apalagi dengan ajaran agama lain. Umumnya mereka memilik persepsi bahwa "kitab suci" turun langsung dari surga, tanpa adanya "campur tangan" manusia. Bluk ... entah itu bagai gelondongan, atau buku yang turun dari surga.

Lebih jauh lagi, bagi tipe ini, "pemahaman/persepsi mereka terhadap sabda Tuhan" seringkali dianggap "sebagai sabda Tuhan itu sendiri". Mereka kurang menyadari bahwa pemahaman/persepsi mereka dapat berbeda dengan orang lain, bahkan mungkin berbeda dengan apa yang sebenarnya disampaikan oleh teks kitab suci itu sendiri. Padahal, banyak di antara mereka punya kebiasaan membaca teks kita suci secara terpenggal-penggal dan menafsirkan sesuai dengan kebutuhan/tujuannya sendiri. Tidak terintegrasi secara holistik dengan berbagai ayat/uraian lain yang terkait.

Dan umumnya, tipe yang begini ngotot dan "mau menang sendiri". Jadi teringat syair Lunyu XII,6 :-)

Zi Zhang bertanya tentang arti "sudah memahami".
Jawabannya 'Menyelami filsafatnya menjadikan berbeda pemahamannya, Hanya
kulit/ luarnya menjadikan bicaranya mau menang sendiri.
Sebenarnya belum cukup ahli, Boleh dikatakan dirinya seperti telah memahami pula
sampai akhirnya, Menyelami filsafatnya menjadikan berbeda pemahamannya,
Hanya kulit/ luarnya menjadikan bicaranya mau menang sendiri, Sebenarnya belum
cukup akhli, Boleh dikatakan dirinya masih jauh pula sampai akhirnya'.


Tanggapan untuk bagian awal tulisan Howl, yang tadinya mau saya kemukakan disini, saya putuskan untuk saya tulis secara terpisah, supaya tidak terlalu panjang.



__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Groups blog

The place to go

to stay informed

on Groups news!

Weight Loss Group

on Yahoo! Groups

Get support and

make friends online.

Yahoo! Groups

Auto Enthusiast Zone

Auto Enthusiast Zone

Discover auto groups

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home