Re: [psikologi_transformatif] TUHAN ITU TIDAK ADA
Howl:
Betul. Setuju.
Itulah persis yang sedang saya bantah sejak awal. Makanya saya membuat penggabungan itu, untuk mengilustrasikan apa yang sedang saya bantah itu.
Statement yang sedang saya persoalkan (dan sedang dibantah) adalah statement dari pelanggan tukang cukur:
"........ Tidak mau meminta perlindunganNya dengan jalan dan cara yang benar pula. Tidak mau pasrah padaNya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
SK:
Statement tersebut adalah statement dari konsumen yang percaya adanya Tuhan Sang Khalik kepada tukang cukur yang tidak percaya adanya Tuhan Sang Khalik. Itu adalah statement iman.
Bukan semua yang "Tidak mau meminta perlindunganNya dengan jalan dan cara yang benar pula. Tidak mau pasrah padaNya." sakit dan tertimpa tertimpa kesusahan di dunia ini.", melainkan banyak.
Padanannya adalah:
Bukan semua yang " mau meminta perlindunganNya dengan jalan dan cara yang benar pula. Mau pasrah padaNya." akan sehat dan tidak tertimpa tertimpa kesusahan di dunia ini.", melainkan sedikit.
Yang sedikit itulah yang "doa/permintaannya tidak dijawab" oleh Tuhan Sang Khalik. Kalau dicermati, pemahamannya tidak bersifat all or none ;-)
2008/10/31 Howl <scimindd@gmail.com >
2008/10/31 suka komen <sukakomen@gmail.com >:
>
> Howl:
>>Betul. Setuju.
>> Argumen dari si konsumer itu adalah bahwa
>> "Banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini karena tidak
>> meminta perlindungan Tuhan Sang Khalik dengan cara yang benar."
>>
>> Kemudian anda mengatakan bahwa "cara yang benar" itu adalah sikap
>> ikhlas terhadap otoritas/kedaulatan Tuhan, dus siap menerima apapun
>> juga jawabanNya.
>>
>> Kalau kedua statement di atas digabung, maka akan menjadi:
>> "Banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini karena tidak
>> meminta perlindungan Tuhan Sang Khalik dengan cara yang benar, yaitu
>> ikhlas menerima apapun juga jawaban Tuhan sesuai otoritasNya."
>> Artinya: jika yang sakit dan tertimpa kesusahan itu ikhlas menerima
>> jawaban Tuhan bahwa ia akan tetap sakit dan tertimpa kesusahan
>> (umpamanya), maka ia tidak lagi sakit dan tertimpa kesusahan ..... :)
>
> SK:
> He...he...he... saya yakin pola pikir anda tidak sesimpel itu dalam
> menggabungkannya.
>
> Ikhlas adalah salah satu prinsip "cara yang benar". Keikhlasan adalah
> kesiapan dan pola sikap/respons terhadap apa jawaban Tuhan terhadap
> permintaan yang didoakan. Keikhlasan bukan alat untuk memperoleh jawaban
> dari Tuhan sesuai dengan permintaan. Keikhlasan mendahului dan mengikuti
> "jawaban doa". Keikhlasan menunjukkan kesiapan untuk menerima apapun
> "jawaban permintaan doa" dan sikap/perilaku nyata setelah Tuhan memberikan
> "jawaban". Dengan keikhlasan, orang dapat menerima apapun jawaban doa yang
> diberikan oleh Tuhan.
>
> Penggabungan yang anda lakukan, lebih diwarnai pemahaman bahwa keikhlasan
> adalah ALAT untuk memperoleh jawaban terhadap doa. ;-)
>
>
Itulah persis yang sedang saya bantah sejak awal. Makanya saya membuat penggabungan itu, untuk mengilustrasikan apa yang sedang saya bantah itu.
Statement yang sedang saya persoalkan (dan sedang dibantah) adalah statement dari pelanggan tukang cukur:
"........ Tidak mau meminta perlindunganNya dengan jalan dan cara yang benar pula. Tidak mau pasrah padaNya. Oleh karena itu banyak yang sakit dan tertimpa kesusahan di dunia ini."
h

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
.
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home