Howl: Bls: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedalaman

Memang pilihannya bukan ini atau itu, tapi bgm bisa jalan bersamaan dan saling synergi.

Gagasan The Jusuf Sutanto Center dlm posting terakhir managers Scope, dimaksudkan utk mulai dibangun dari SD.
Kita punya pelajaran olahraga, kesenian, tinggal materinya saja yang diganti ! Gurunya ditraining lagi sebentar sdh bisa jalan.

Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Kamis, 26 Februari, 2009 09:59:25
Topik: Re: Bls: Bls: Bls: Dagelan Lucu --> [psikologi_transformatif] Pokem, Gandum di Pedalaman

2009/2/25 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
> Kita hrs mulai dulu dari membangun diri sendiri spy orang tahu apa itu yang
> baik dan tdk baik.

Ini adalah pesan dari agama-agama (setidaknya demikianlah tafsiran saya).
Tujuan agama adalah perubahan di dalam hati manusia.
Tujuan negara adalah mengatur tata tertib bermasyarakat.

Pak Ju bicara tentang perubahan hati manusia. Itu baik. Saya dan
siapapun pasti setuju dengan hal itu.
Pak Ju bicara tentang perubahan yang dimulai dari diri sendiri. Saya
dan siapapun pasti setuju juga.

Namun marilah kita realistis juga. Sebagian umat manusia akan
mengalami perubahan hati, sebagian tidak.
Kalau kita berharap bahwa SEMUA umat manusia akan mengalami perubahan
hati, maka itu adalah pendapat yang naif.

Itulah sebabnya polisi, jaksa, hakim, perangkat hukum tetap
diperlukan. Kita membaca bahwa di negara-negara yang menerapkan hukum
agama, ternyata agama toh juga melakukan pekerjaan yang serupa dengan
hukum positip sekular: mengadili, menghukum, dll. Bahkan negara-negara
yang berdasarkan agama semacam itu toh tidak berhasil menciptakan
perubahan hati di dalam masyarakatnya.

Saya mendukung Pak Ju, dkk untuk terus mengkhotbahkan perubahan hati
manusia. Tetapi Indonesia tidak akan mengurangi perangkat hukumnya,
bahkan di masa depan lebih diperlukan lagi perangkat hukum yang lebih
kuat dan meningkat kuantitas dan kualitasnya. Korupsi dan segala
penyelewengan di Indonesia pertama-tama diperangi oleh perangkat
hukum. Khotbah-khotbah para agamawan atau spiritualis tidak akan
dapat menyelesaikan kebobrokan di Indonesia dalam waktu dekat.

howl