Tidak, saya kira Andalah yang sejak awal selalu melenceng, makanya nggak
kunjung paham. Bukan begitu, ayaz?
Anda tidak membuktikan apa-apa. Yang tak bisa Anda pahami adalah bahwa air di
sini sepakai sebagai metafora untuk memahami Trinitas. Jadi ini bukan usaha
untuk menyamakan air dengan Tuhan. Anda saja yang nggak ngerti metafora itu
apa.
Kalo saya liat Anda lagi pecicilan di pinggir jalan nontonin cewek lewat sambil
ngiler, maka saya bisa bilang kepada cewek-cewek itu, "Mbak, awas ada buaya!"
Tentu saja Anda bukan buaya betulan (sebab Anda kan unta?), tapi metafora buaya
dapat dikenakan kepada Anda karena ada kemiripan sejumlah karakter pada buaya
dan Anda. Jadi, air tetap dapat dipakai sebagai metafora untuk mengilustrasikan
tritunggal Bapa, Putra, Roh Kudus yang tidak dapat dijelaskan dengan rumus 1 +
1 + 1 = 3 atau 1 x 3 = 3.
Tentu hidrogen atau oksigen bisa bersenyawa dengan unsur kimia lain, dan tentu
saja Allah pun bisa melakukan itu jika Ia menghendakinya. Maka itu semua orang
kristen menganggap dirinya sebagai anak-anak Allah dan menyebut Tuhannya dengan
Bapa. Mereka boleh menyebut Yesus sebagai sahabat alih-alih Tuhan. Roh Kudus
bisa mewujud secara fisik dalam sosok merpati putih, dll dsb.
Kegoblokan Anda ditimbulkan oleh ngeyelnya Anda untuk melihat hubungan bapa-
anak dalam Bapa - Yesus sebagai hubungan sebab-akibat antara siapa yang
melahirkan dan siapa yang dilahirkan. Makanya kaga ngarti-ngarti dan gobloknya
dipiara terus. Logika yang dipakai pun menjadi logika kronologis, padahal
trinitas tidak dibangun atas kronologi ataupun diakroni. Trnitas adalah sebuah
sinkroni yang hadir bersamaan di sini dan kini, sebagaimana ia hadir kapanpun
dan di manapun. Bukankah itu hakikat Tuhan yang paling esensial: omnipresent?
menjadi rancu dan ngawur ketika lalu mau diurut-urut siapa duluan dan siapa
belakangan, atau siapa senior dan siapa yunior.
Dalam metafora air, kita tak melihat hidrogen atau oksigen. Kita melihat,
mengalami dan berinteraksi dengan air. bahwa unsur-unsur pembentuk air dapat
diurai, ya jelas. Cuma anak TK yang belum tahu. Tapi Anda tidak memuaskan
dahaga dengan oksigen, tidak mandi atau cuci celana dalem pakai hidrogen. Anda
melakukan semua itu dengan air. Oksigen, di lain pihak, bisa dipakai buat
bernapas, dan hidrogen di lain pihak bisa jadi bahan bakar, dst. Makanya
konsepnya dalam kristen disebut 'trinitas", bukan cuma "tri" (yang terbagi-
bagi) atau cuma "nitas" (yang tunggal), namun keduanya hadir bersama membentuk
kesatuan, sambil setiap unsurnya juga tetap dapat dikenali. Tapi, tak ada
trinitas jika salah satu unsurnya dipisahkan, seperti juga tak ada air jika
salah satu unsur kimia pembangunnya diceraikan.
Saya tak punya keberatan atau masalah dengan conditioning yang mengubah air
jadi es atau uap. Trinitas juga perlu diletakkan dalam conditioning untuk
memahaminya. Ada sebabnya mengapa Allah menjadi manusia, seperti juga ada
sebabnya mengapa Allah menganugerahkan Roh ilahi-Nya dalam wujud Roh Kudus.
Kamu aja yang terlalu lemot untuk paham. Jadi, apa persoalannya?
Bapa, Putra dan Roh Kudus juga bisa tetap berfungsi dalam "kesendiriannya".
Apatah yang mustahil buat Tuhan? Makanya dalam bahasa manusia, Allah bisa
dipahami sebagai Bapa, pencipta seisi jagad raya, bisa dipahami sebagai Putra,
penyelamat umat manusia, dan bisa dipahami sebagai Roh Kudus, penyerta manusia
yang percaya kepada Allah dalam perjalanan hidup mereka sebagai orang beriman
di dunia. Ada dalam ikatan dan tak ada dalam ikatan terjadi secara sinkronis,
bukan diakronis ataupun kronologis. Karena apa? karena kita sedang bicara
tentang kemampuan TUHAN, bukan kemampuan seekor unta.
Silakan disambut. kalau saya puas, baru saya jawab soal Maria.Oke? kalo saya
belum puas, ya kita diskusikan teruuuuuuuuuuus. Oke, yaz?
Nanti waktu kita diskusi Maria, sambil secara bersamaan kita diskusi tentang
syiah sebagai ciptaan yahudi ya? Siapin dulu bahan-bahanmu. Bisa minta tolong
ke sayyid imam ali khameini di iran jika perlu biar kamu gak keteteran kaya
sekarang.
Quoting ayaz <hellaz1001@yahoo.com>:
> Salam..
> Terima kasih Bapak Manneke, anda telah berupaya dengan segenap
> fikiran. mencoba menjawab dan sedikit menguraikan penjelasan hal-
> ihwal air vs Trinitas. Tapi jika anda sedikit memperhatikan apa yang
> saya uraikan sebelumnya, agaknya jawaban anda melenceng dari respon
> yang saya tulis sebelumnya, Bukan begitu Bapak?
>
> Saya telah buktikan bahwa ikatan dari dua atom hidrogen yang telah
> mengikat oksigen adalah ikatan komplementer, dan bukanlah ikatan
> asasi, dimana Hidrogen bisa bereaksi dan membentuk konfigurasi
> ikatan kimia dengan patikel dan atom yang lain. Lalu bagimana dengan
> Bapa disurga? Anak Yesus dan Roh kudus?
>
> Jika kita Pra andaikan bahwa Hidrogen yang pertama adalah Bapa, atom
> hidrogen yang kedua diidentifikasi sebagai Anak, dan oksigen sebagai
> Roh kudus, apakah anda tidak bisa mengamati dengan jelas bahwa
> ketiganya bukan diikat oleh hubungab 'anak' yang dilahirkan, 'Bapa'
> yang melahirkan 'roh kudus' yang ditiupkan? tidakkah pemisalah Air
> menjadi serba rancu dan tak pernah menjelaskan.
>
> Seperti yang telah saya katakan pula sebelumnya, Air berubah menjadi
> balok Es dan kemudian Uap, tidak lain disebabkan oleh adanya
> perubahan kondisi dan suhu yang dikenakan padanya? sepertinya anda
> belom menjawab untuk keberatan ini?
>
> Saya juga katakan bahwa Hidrogen bisa berada dalam 'kesendiriannya'
> begitu juga dengan 'oksigen'. tak ada keharusan untuk senantiasa
> berada dalam ikatan, Bukan begitu Bapak Manneke? Jika ini anda amini
> maka pada saat yang sama anda telah menjawab bahwa Bapa disurga
> bukanlah Yesus si-Anak dan bukan pula Roh kudus.
>
> silakan dijawab Bapak.
> Terima kasih
>
>
> --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@... wrote:
> >
> > Nah rupanya kaamu udah mulai ngerti dikit. Air saja yang tampaknya
> tunggal
> > ternyata dibangun oleh senyawa beberapa atom. Tapi tetap saja kita
> > memperlakukannya sebagai air toh, bukan oksigen di satu pihak dan
> hidrogen di
> > pihak lain? tanpa salah satu unsur pembangun itu, air tak akan ada
> dan kita tak
> > akan bisa bicara soal air.
> >
> > Mereka tidak hanya saling terkait dan berkedudukan sama tetapi
> juga TIDAK BISA
> > dipisah-pisahkan satu dengan yang lain. Kalo pakai rumus
> matematikamu yang
> > terkenal, bukankah dalam air ini juga berlaku 1 + 1 = 1? Hidrogen
> + Oksigen =
> > Air?
> >
> > Kontekstual? Jelas banget. seperti itulah juga Trinitas harus
> dipahami. Bapa
> > adalah Allah, keseluruhan hakikat ilahi yang kita abstraksikan
> dengan akal budi
> > kita. Yesus adalah manifestasi Kasih Ilahi di dunia yang
> mengongkritkan diri
> > dalam wujud manusia sekaligus memberikan keteladanan bagaimana
> hidup ber-Tuhan
> > di bumi ini, dan Roh Kudus adalah Roh Allah yang menyertai manusia
> yang percaya
> > kepada-Nya dalam hidup mereka di dunia ini.
> >
> > Jadi, saya akan tetap memakai AIR sebagai pijakan pembahasan
> Trinitas. Kalo
> > kamu tak mau, itu urusanmu. Emang gue pikirin? yang jelas, posisi
> 1 : 0 buat
> > gue. Hahahaha...hahahaha...hahahaha...hahahaha....
> >
> > Quoting ayaz <hellaz1001@...>:
> >
> > > Bapak Manneke yang berbahagia dihari Natal.
> > > Mungkin ajakan saya tersebut terlalu berat ya, saya hanya
> bermaksud
> > > membantu anda dalam membuat sebuah model dan contoh yang lebih
> > > akurat berkenaan dengan kodifikasi Tuhan, itu saja kog!!
> > >
> > > Air sejatinya adalah sebuah gabungan dari sejumlah Partikel
> Hidrogen
> > > dan Oksigen, bukan begitu Bapak? Setiap dari satu Oksigen diikat
> > > oleh dua atom Hidrogen. kalau saja Hidrogen adalah Tuhan Bapa,
> > > kemudian kedua Atom dari Oksigen menggambarkan kedudukan si-Anak
> > > yesus dan Roh kudus, maka komposisi ini telah membuktikan
> dirinya
> > > sendiri bahwa mereka saling terkait dalam kedudukan yang sama.
> > >
> > > Sama-sama kita ketahui Hidrogen bukan hanya bereaksi dengan
> Oksigen
> > > tapi juga dengan Carbon dan senyawa yang lainnya, begitukan
> Bapak
> > > Manneke? Perubahan dari ari menjadi bongkahan es dan kemudian
> > > menyublim menjadi uapa, apa tidak lebih baik kalau itu anda
> > > diskusikan terlebih dahulu dengan yang lain, Bapak?!
> > >
> > > Karena itu tidak bisa memberikan jawaban memuaskan dari
> > > ketiga 'oknum' yang sama-sama Tuhan itu. perubahan dari satu
> bentuk
> > > kebentuk yang lain bukannnya dipengaruhi oleh kondisi dan
> lingkungan
> > > yang menjaganya,Bapak?! tidakkah begitu?!
> > >
> > > Tidakkah Air tak sanggup menciptakan dirinya menjadi balok Es
> Bapak,
> > > bukankah Air akan tetap menjadi dirinya sendiri sampai datang
> satu
> > > keadanaan yang MEMAKSANYA untuk berubah menjadi Es ataupun
> mengudara
> > > menjadi Uap?! Saya yakin anda lupa untuk memikirkannya terlebih
> > > dahulu.
> > >
> > > Oleh sebab itu Bapak, Saya yakin anda tak menginginkan saya
> membahas
> > > jauh tentang airkan.!!? maka dengan segala kelapangan dada dan
> > > iktikat baik saya, saya mengajak anda untuk mengganti metamof
> ini
> > > dengan bentuk yang lebih bisa memberikan penjelasan Trinitas
> dengan
> > > lebih baik.
> > >
> > >
> > > --- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, pradita@ wrote:
> > > >
> > > > DIGANTI TOPIK LAIN? Kenapa yaz? kamu ngompol di celena ya?
> Kaga
> > > sanggup ya? Ini
> > > > hasil didikan bertahun-tahun di iran?
> > > Wuahahahaha...hahahaha...hahahaha.....Gak
> > > > usah pake mbulet ngomong soal hidrogen oksigen segala deh. Elo
> > > udah keliatan
> > > > gobloknya di mata semua orang di sini. Pake loncat-loncat ke
> atom
> > > segala lagi.
> > > > Pelajaran SMP, tapi elo aja belon sanggup yaz. Balik gih sana
> ke
> > > TK. Rupanya
> > > > sarjana lulusan iran itu levelnya sama ama anak Tk di
> Indonesia
> > > toh?
> > > >
> > > > Panggil sodara kembarmu hendrik untuk kasih kamu pernapasan
> buatan
> > > yaz. Tapi
> > > > saya ragu dia akan muncul. Dia juga lagi babak-belur dihajar
> > > harez.
> > > > Hahahahaa...hahahaha...hahahahaha...
> > > >
> > > >
> > > > Quoting ayaz <hellaz1001@>:
> > > >
> > > > > Bapak Manneke yang terhormat, Kalau tidak keberatan mungkin
> > > masukan saya ini
> > > > >
> > > > > cukup berharga buat anda. Untuk diketahui bahwa
> model 'AIR'
> > > yang anda
> > > > > rekomendasikan untuk memberikan pemahaman tentang konsep
> > > Trinitas apa tidak
> > > > > sebaiknya di ganti yang lain aja?! Saya masih bersabardan
> masih
> > > menyediakan
> > > > > waktu untuk koreksi anda lho! Mengingat kualitas komposisi
> dari
> > > air itu
> > > > > sendiri Bpk.
> > > > > Seperti yg kita mafhum bahwa Komposisi atom Hidrogen
> bukanlah
> > > Anak dari
> > > > > Oksigen, saya berharap anda bisa mengingat-ingat pelajaran
> SMP
> > > ini. Saya tak
> > > > > perlu
> > > > > menjelaskan lebih jauh tentang Ikatan Ion diantara Partikel
> tsb
> > > lah, karena
> > > > > anda
> > > > > juga tentunya tahu. Mohon maaf lho sebenarnya masih byk yg
> bisa
> > > dijelaskan tp
> > > > >
> > > > > saya rasa cukup dulu lah!! saya berharap sinagab,heret dan
> howl
> > > membantu Bpk
> > > > >
> > > > > Manneke lah, biar makin menarik nantinya diskusi kita.
> > > Terimakasih ( maaf
> > > > > tulisan
> > > > > tanpa spasi krn menggunakan fasilitas HP ne )
> > > > >
> > > > >
> > > >
> > >
> > >
> > >
> >
>
>
>