Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Tuesday, November 18, 2008

Re: [] Tuhan versi Kristen tidak mungkin ada.

Didalam wacana saintifik yg dibangun semenjak manusia mengenal
teknologi, dan mengerucut selama beberapa abad terakhir, pembuktian
kebenaran empirik SELALU dibangun pada tiga pilar utama: Reason,
Observation, Experience (ROE).

Ketiganya adalah tri-tunggal yg tidak bisa dipisah-pisahkan untuk
membangun suatu pengujian empirik terhadap suatu nilai kebenaran.
Anda bisa menyebut kebenaran apapun didalam ilmu-ilmu fisika, kimia,
biologi atau disiplin ilmu yg lain, dan jika anda jeli tidak ada
satupun pengujian empirik yg menafikan salah satu dari ketiga pilar
utama tersebut.


Coba anda jujur terhadap diri sendiri: sadar atau tidak, dalam
kehidupan sehari-hari, anda sebenarnya juga menerapkan metode tri-
tunggal tersebut untuk menilai suatu kebenaran sehari-hari. Disadari
atau tidak, anda juga memakai metode tersebut, sebenarnya. Kalau
tidak, anda gak akan peduli ban anda radial atau tidak, dan kalau
sakit flu, anda cukup berdoa saja tidak perlu minum
antibiotik/antiviral. Jadi saya tidak setuju, jika dikatakan untuk
menguji suatu jenis kebenaran, kita tidak punya aparatus yg
universal. Saya katakan sudah ada, yaitu metode ROE tadi.

Nah, permasalahannya, nilai kebenaran 'Tuhan' (yg lalu berkembang
menjadi agama), itu menurut saya dibangun berdasarkan suatu
subyektifitas (dan terutama kontemplasi pemikiran belaka dan otak-
atik gathuk), sehingga kalau dihadapkan pada pengujian empirik ala
science yg berdasarkan ROE diatas, sejauh ini tidak lolos uji.
Didalam kaidah keilmiahan, paling banter 'Tuhan' itu cuma beruapa
hipotesa, belum bisa dianggap suatu teori, apalagi Hukum/Law.

Belum pernah ada jawaban yg definitif dari pihak yg percaya
eksistensi Tuhan untuk dapat merumuskan metode: approve/disapprove
eksistensinya. Hal mana tidak terjadi didalam dunia saintifik.

Salam,
ZHAO YUN

--- In ateis@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
> Abdi Juni wrote:
> > Tingkat Kebenaran dari Alkitab
> >
> > Ketika diminta untuk membuktikan keberadaan Tuhan, seorang
Kristen akan
> > membuka Alkitab dan berkata,?Injil mengatakan Tuhan ada, maka
Tuhan pasti
> > ada.?
> >
>
> Itu tidak betul. Saya orang kristen, tetapi saya tidak pernah
menganggap
> Alkitab sebagai alat pembuktian.
>
> Saya sudah percaya Tuhan, sebelum membuka alkitab. Sebaliknya,
saya
> yakin bahwa orang yang tidak percaya Tuhan tidak akan otomatis
percaya
> setelah membuka alkitab.
>
> Apakah itu yang dimaksud dengan "pembuktian"?
>
> Dapatkah anda membuktikan kebenaran empiris dengan menggunakan
prosedur
> teoritis? Sebaliknya, dapatkah anda membuktikan suatu rumus
matematika
> (umpamanya) dengan menggunakan prosedur percobaan fisika?
>
> Setiap jenis kebenaran menuntut cara tersendiri yang khas untuk
> pembuktiannya. Entah Tuhan ada atau tidak, saya yakin bahwa hingga
saat
> ini manusia belum menemukan metode pembuktian yang tepat untuk
menguji
> keberadaan Tuhan.
>
> Kalau begitu, dari mana datangnya kepercayaan saya terhadap Tuhan?
Yang
> jelas, bukan dari prosedur pembuktian. Dengan demikian artikel
semacam
> ini yang mempersoalkan eksistensi (atau non-eksistensi) Tuhan
> berdasarkan proses pembuktian, menjadi tidak relevan bagi saya.
>
> salam
> h
>

------------------------------------

ateis - Forum diskusi ateisme di Indonesia
Indonesian Atheist mailing list
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/ateis/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/ateis/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:ateis-digest@yahoogroups.com
mailto:ateis-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
ateis-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home