[psikologi_transformatif] Re: Ketidakjelasan RUU Pornografi : (Menggugat Naskah Akademik Versi DPR)
Nah, mikirnya kan cuma mampu dua dimensi: kalo nggak A, maka pasti B. Typical
kambing....mbeeeeee
Quoting hendrik bakrie <henrik12syiah@
> hahahahah...
>
> gusdur dan budayawan dan kaum liberal selalu mengatakan :
> "negara ini bukan negara islam tetapi negara pancasila"
>
> jadi mungkin bagi gusdur dan yg sepaham dengan dia adalah : jika org2 yg
> memiliki agama islam "mau" menerapkan aturan dalam agamanya... maka
> seharusnya menjadi "musuh" bagi "pancasila".
> ya...?????
>
> disaat para partai islam berusaha untuk "memperkenalkan" islam dan pancasila
> sebagai bagian dari kehidupan masyarakat indonesia... tetapi selalu saja ada
> "orang-orang" yg berusaha "mempertengkan" islam dengan pancasila...
>
> saya heran jika UU pornografi itu selalu "dikaitkan" dengan muslim
> primitif... padahal dalam UU pornografi itu "tidak ada isinya" kalau muslim
> dan non-muslim "harus" berpakaian seperti org arab.... betul kagak...????
>
> diindonesia "sulit" untuk bisa menjadi masyarakat religius... sebab ada agama
> diindonesia dimana isi kitab sucinya yg menceritakan perilaku nabi dan org
> suci yg berzina dengan istri orang lain atau atau berzina dengan anak
> kandungnya atau memiliki gundik (istri tapi bukan istri sah) atau melakukan
> pernikahan saudara "se-ayah"...
>
> jadi wajar aja jika umat islam diindonesia "harus dipaksa" untuk bisa
> menerima pornografi yg merupakan suatu bagian dari perzinahan tanpa
> pernikahan (gundik) dan hubungan sex sedarah, atau perzinahan dengan istri
> orang lain.....
>
> walaupun bisa saja "hubungan sedarah" lebih menjijikkan dari pornografi..
>
> betul kagak....???
>
>
> --- On Mon, 11/17/08, Howl <scimindd@gmail.
>
> From: Howl <scimindd@gmail.
> Subject: Re: [psikologi_transfor
> (Menggugat Naskah Akademik Versi DPR)
> To: psikologi_transform
> Date: Monday, November 17, 2008, 10:08 AM
>
>
>
>
>
>
> Kemaren saya baca - di sebuah milis - seseorang menulis bahwa
> indonesia membutuhkan UU pornografi, sebab agama ternyata tidak
> berhasil (alias tidak cukup kuat) mengendalikan umatnya supaya
> "bermoral dan berkesusilaan" tinggi. Akibatnya perlu pinjam tangan
> perangkat hukum untuk memaksa masyarakat menjadi lebih "bersusila".
> Sebab, ternyata masyarakat tidak dapat mengandalkan religiositasnya
> untuk menjadi "bersusila" dengan kekuatan dari batinnya sendiri ....
>
> hahahahaah .... hahahahahhh .....hahahahhhhaaah h...
>
> h
>
> 2008/11/17 hafny syarbainy <markus.oneone@ yahoo.co. id>:
> > Dulu privat, sekarang tidak, dulu malu2 sekarang tidak, dulu hanya
> konsumsi
> > dewasa sekarang tidak, anak kecil perempuan umur 3 tahun cukup celana,
> > karena buah dadanya belon ada, sekarang yg dewasa dan buah dadanya nongol
> > cukup pakai CD & BH, jadi cara berpakaian anak kecil & dewasa sama, besok
> > semuanya jadi tuyul dijalan dan dipantai, perusahan garmen tutup, tidak
> ada
> > sutra & wool, porno jadi mas parno.
> > Ha..ha.. bukan anti dan bukan mendukung, cuma cerita yg nampak dimata.
> >
> > --- Pada Sen, 17/11/08, Howl <scimindd@gmail. com> menulis:
> >
> > Dari: Howl <scimindd@gmail. com>
> > Topik: Re: [psikologi_transfor matif] Re: Ketidakjelasan RUU Pornografi :
> > (Menggugat Naskah Akademik Versi DPR)
> > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> > Tanggal: Senin, 17 November, 2008, 11:49 PM
> >
> > 2008/11/16 hendrik bakrie <henrik12syiah@ yahoo.com>:
> >> secara terbuka agar UU pornografi diindonesia seperti di amerika
> >> serikat....
> >
> > Di amerika -sejauh pengetahuan saya- tidak ada UU pornografi dalam
> > artian mempersoalkan contentnya (mengesankan ketelanjangan,
> > persenggamaan, dll). Toko-toko yang menjual barang pornografi dibuka
> > dengan bebas, begitu pula bar yang menyajikan strip-tease dan yang
> > sejenis banyak dijumpai sepanjang jalan interstate. Kalau sedang
> > menunggu giliran dicukur rambut, meja di samping tempat duduk banyak
> > ditebari juga dengan majalah-majalah seperti playboy dan yang sejenis.
> >
> > Yang dianggap sebagai pelanggaran adalah sexual abuse. Child
> > pornography dianggap sebagai sexual abuse/harrasement, sehingga
> > merupakan tindak kriminal. Jadi yang dilarang bukan materi
> > pornografik- nya, melainkan sexual abuse-nya. Di media sering
> > dikabarkan seseorang yang ditangkap polisi karena menyimpan atau
> > mengedarkan materi child-pornography. Tetapi tidak pernah ada yang
> > ditangkap karena memiliki koleksi pornografi yang biasa. Baru-baru
> > ini saya menonton sebuah cuplikan di MTV, di mana seorang artis
> > (tinggal di kalifornia) dengan bangga memamerkan koleksi video
> > porno-nya.
> >
> > h
> >
> > ____________ _________ _________ __
> > Nama baru untuk Anda!
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan
> > @rocketmail.
> > Cepat sebelum diambil orang lain!
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home