[psikologi_transformatif] Re: Menakar Universality...
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups .com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
> But how do you know that it's a truth? Is it a truth because you
> accept it as a truth?
>
> Orang biasanya mengatakan bahwa iman itu berdasarkan pada kebenaran,
> tetapi kebenaran yang .. tidak dapat dibuktikan.
> Sebab kebenaran yang dapat dibuktikan akan menjadi "knowledge", dus
> tidak lagi membutuhkan iman.
Betul, Howlie Moulie... :)
Seperti sudah saya katakan pada Tuhantu, saya pun tidak bisa membuktikan bahwa apa yang saya terima sebagai "the truth" itu benar2 'the truth" :) Dan saya memang tidak merasa perlu untuk meyakinkan orang2 bahwa itu adalah "the truth". It's my personal experience and my personal acceptance :) Tidak untuk dijelaskan, tidak untuk diyakinkan ke orang2 lain.
Yang saya tahu, at that moment, I just "know" :) At that moment, I "understand" that resistance is futile, in a way that I cannot understand - let alone explain :) Dan itu yang menimbulkan my faith, meskipun tidak dapat dijelaskan :)
> Jika anda belum bisa membuktikan bahwa bumi bulat, maka anda bisa
> mengatakan "Saya PERCAYA bahwa bumi bulat". Tapi kalau sudah bisa
> dibuktikan, maka anda akan mengatakan "Saya TAHU bahwa bumi itu
> bulat".
Kalau untuk saya, contohnya akan lebih tepat gini: saya MEMPERTANYAKAN apakah benar bumi itu bulat? Lalu dalam satu saat, I just know that bumi bulat. Apakah saya kemudian bisa membuktikan? Tetap tidak... hehehe... Dan merasa tidak perlu untuk membuktikan :)
Salam,

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home