Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Tuesday, January 13, 2009

[psikologi_transformatif] Re: PSHYCARICATURE

Dalam gereja katolik ada disiplin ilmu yang namanya teologi. Teologi
adalah refleksi kritis atas pengalaman iman...di sana seorang teolog
ditantang untuk merefleksikan segala fenomena yang terjadi termasuk
di atas dunia ini, termasuk terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi dari perpektif disiplin teologis..pada titik ini, agama
dengan teologi sebagai pisau bedahnya bukan menjadi stagnan atau
macet. Artinya, tidak menerima begitu saja apa yang dikatakan Kitab
Suci, melainkan mencoba berdialog secara terus-menerus dengan
pengalaman atau peristiwa hidup sehari-hari. Jadi, anggapan bahwa
agamawan hanya menyampaikan hal yang itu-itu saja yang belum pernah
diketahui,menurut saya tidak seratus persen benar. Seorang yang
beriman adalah seorang yang tidak mapan dalam imannya...ia selalu
mencari dalam hidup ini...selagi hayat masih dikandung badan, mengapa
kita merasa mapan dengan iman kita? Mengapa? Karena meskipun Kitab
Suci adalah wahyu, hakekatnya wahyu ini terbatas dalam ruang dan
waktu, dikerangkeng dalam bahasa manusiawi yang terbatas. Apa yang
dikatakan dalam Kitab Suci belum tentu tersingkap seluruhnya...ada
banyak hal yang tersembuyi dan tidak bisa dipahami begitu saja secara
literer atau hurufiah...karena itu, untuk memahami isi Kitab Suci
terkadang dibutuhkan hermeunetika atau ilmu tafsir yang juga tidak
dapat menyingkap seluruhnya tentang hakekat dari Dia yang tidak
terkatakan..pada titik ini, seorang agamawan atau seorang yang
beriman harus bergulat terus menerus dengan ajaran imannya selama ia
masih hidup...mengapa? Karena kebenaran tentang Eksistensi Allah itu
baru tersingkap selauruhnya dan terbukti ketika kita mati...jadi
beriman sama dengan bermain dadu...akan tetapi, bagi saya, beriman
berarti berani meloncat dalam kegelapan dan ketidakpastian hidup.

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...>
wrote:
>
> Kegiatan ilmuwan jelas berbeda dengan kegiatan agamawan.
>
> Ilmuwan tertarik mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Ilmuwan
> tertarik dengan apa yang belum diketahui. Kegiatan sehari-hari
seorang
> ilmuwan adalah melakukan riset, yaitu mencari jawaban dari
> pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang memang belum diketahui.
>
> Kegiatan seorang agamawan lain lagi. Umpamanya kalau ia berkhotbah
ia
> tidak mempersoalkan apa yang belum diketahui, tetapi menyampaikan
apa
> yang (menurutnya) sudah diketahui. Ia tidak melakukan riset mencari
> jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa-apa yang
belum
> diketahui, tetapi berusaha meyakinkan semua orang bahwa ia sudah
> mempunyai semua jawaban.
>
> howl
> "In order to make an apple pie from scratch, you must first create
the
> universe." - Carl Sagan
>
>
> 2009/1/12 andrea alvarito <andrea_rito99@...>:
> >
> > Wah jawabannya panjang juga yah.
> > Cuma kalau saya ambil kesimpulan jawaban anda, tetap ada
keterpisahan antara
> > ilmu dan agama.
> > Mungkin definisi ilmu yang anda uraikan bisa sedikit diperluas.
> > Atau agama seperti yang anda jabarkan anda beri sedikit bumbu,
biar ada
> > rasanya.
> >
> > Soale beragama tanpa ada rasa seperti sayur tanpa garam.
> > berilmu tanpa sayur seperti minum kuah air akan terasa kosong..
> >
> > heheeee..hee..
> >
> > Silahkan dilanjutkan..mungkin dengan garam atau bumbu yang bisa
anda pinjam
> > dari bude yang ada dimilis ini.
> >
> > --- On Tue, 13/1/09, marcel_smm <marcel_smm@...> wrote:
> >
> > From: marcel_smm <marcel_smm@...>
> > Subject: [psikologi_transformatif] Re: PSHYCARICATURE
> > To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> > Date: Tuesday, 13 January, 2009, 10:39 AM
> >
> > Bagi seorang ilmuwan, ilmu pengetahuan seringkali diidentikan
dengan
> > verifikasi dan falsifikasi terhadap sebuah data atau fakta
empiris.
> > Sesuatu hal jika dapat dibuktikan kebenarannya maka disebut eksis.
> > Sedangkan yang tidak teridenfikasi dan dibuktikan secara empiris
> > disebut irasional atau isapan jempol belaka. Bagi seorang ilmuwan
> > yang dikatakan "tulen" (bukan sebagai seorang manusia biasa)Tuhan
> > adalah sebuah bentuk irasionalitas karena Tuhan tidak dapat
> > dibuktikan keberadaannya secara scientifik. Karena itu, bagi
seorang
> > ilmuwan, Tuhan hanyalah sebuah proyeksi dari kelemahan manusiawi,
> > sebuah idol atau hero untuk disembah, sebuah konsep imjinatif
untuk
> > membantu manusia untuk mencapai taraf kesempurnaan yang sama
seperti-
> > Nya.
> >
> > Sedangkan agama, khususnya agama-agama semit(yahudi, kristen,
Islam)
> > bersandar pada wahyu yang terberi. Artinya, di dalam agama-agama
> > tersebut diyakini bahwa Allah pada suatu masa tertentu, melalui
tokoh
> > tertentu, dan situasi terntetu telah mewahyukan diri-Nya secara
> > definitif untuk dikenali dan diimani.
> >
> > menurut saya, inilah titik krusial yang menjadi inti pertentangan
> > antara agamawan dan ilmuwan. Bagi ilmuwan, semua klaim-kalim
> > kebenaran seperti yang ditampilkan di dalam kisah-kisah Kitab Suci
> > harus dapat dijelaskan dengan serasional mungkin sehingga bisa
> > diterima dengan akal sehat. Dan perjelasan yang dimaksudkan adalah
> > haruslah penjelasan berdasarkan "kerangka keilmuan yang
disepakati"
> > alias hasil konsensus para ilmuwan sendiri (jadi standar
kebenarannya
> > menurut versi ilmuwan).
> >
> > Sedangkan bagi seorang agamawan, yang namanya isi Kitab Suci yang
> > adalah wahyu dari Allah, janganlah diutak-atik, dicabik-cabik,
> > dipertanyaakan? Singkatnya, percaya sajalah meskipun akal budi
tidak
> > dapat memahaminya.
> >
> > Bagi saya, kedua sikap ini tidak sehat. Fundamentalisme ilmu yang
> > mengklaim diri sebagai pemegang kebenaran terkahir dan tungga
harus
> > dihindari, sebab ilmu juga adalah hasil cipta, rasa dan karsa
manusia
> > yang tetaplah terbatas. Tatkala ilmu pengetahuan dan tekonologi
> > disembah sebagai tuhan yang mampu menjawab semua misteri dan
> > persoalan hidup masnusia, maka ada bahaya jatuh dalam kesempitan
> > cinta diri yang narsistik. demikian, juga jangan samapai jatuh
dalam
> > fundamentalisme agama, sehingga memakai kaca mata kuda untuk
melihat
> > relaitas kebenaran di luar agama kita sendiri. Kebenaran itu
bersifat
> > plural alias bukan tunggal. Tatkala kita mengklaim bahwa isi Kitab
> > Suci tidak boleh diganggu gugat, maka kita jatuh menyembah teks
dan
> > bukan apa yang diwakilkan oleh teks...kita berhenti pada Allah
dalam
> > huruf dan kata..kita tidak akan sampai pada Allah yang hidup yang
> > diwakilkan oleh teks. Bagi agama Katolik, Kitab Suci adalah hasil
> > refleksi para murid Yesus terhadap hidup dan karya Yesus. Kitab
Suci
> > itu memang wahyu atau diinspirasikan oleh Allah sendiri, yang
ditulis
> > oleh tangan manusia dengan bahasa manusia, yang tentu saja ada
> > keterbatasannya. ..karena pengalaman akan Allah yang tidak
terkatakan
> > dan terbahasakan atau "Aha Eksperience" , ketika harus dibahasakan
> > akan menjadi terbatas. Dengan demikian, Gereja Katolik pun tetap
> > terbuka bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
> > termasuk terbuka pada penelitian arkeologi mutakhir berkaitan
dengan
> > teks-teks Kitab Suci. Tujuannya adalah agar iman itu bukan iman
buta,
> > melainkan iman yang bisa dipertanggungjawabk an juga secara
rasional.
> >
> > Oleh karena itu, sikap terbuka bagik dari ilmuwan maupun dari
> > agamawan sangatlah penting. jangan samapi ilmu menjadi ideologi
bagi
> > ilmuwan dan agama menjadi ideologi bagi agamawan.
> >
> > Salam.
> >
> > --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, andrea alvarito
> > <andrea_rito99@ ...> wrote:
> >>
> >> Â
> >> Kalau pertanyaanya saya sederhanakan seperti ini kira-kira
> >> Â
> >> Apa itu ilmu?
> >> Apa itu agama?
> >> Â
> >> ............ ......
> >> ............ ......
> >> Â
> >> toh topik ini yang sering muncul dimilis-milis.
> >> Â
> >> Salam juga
> >> Â
> >>
> >>
> >> --- On Tue, 13/1/09, marcel_smm <marcel_smm@ ...> wrote:
> >>
> >> From: marcel_smm <marcel_smm@ ...>
> >> Subject: [psikologi_transfor matif] Re: PSHYCARICATURE
> >> To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> >> Date: Tuesday, 13 January, 2009, 9:41 AM
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> "Ilmuwan itu mencari kebenaran, sedangkan agamawan itu mencari
> >> kedamaian."
> >>
> >> Benarkah demikian? tampaknya ada dulisme di sini yang
> >> mempertentangkan antara ilmu dan agama. Apakah ilmu dan agama
> >> mempunyai orientasi yang berbeda? Tidak mungkinkah ilmu dan agama
> >> mencapai kata sepakat tentang sesuatu hal misalnya: perihal
> >> eksistensi Dia yang tidak terkatakan? Apakah ilmu dan agama
sampai
> >> selamanya akan "bermushan" karena tidak akan pernah mencapai
titik
> >> temu pencarian? Apa itu kebenaran yang dicari seorang ilmuwan?
Apa
> >> itu kedamaian yang dicari oleh agamawan? Apakah kebenaran dan
> >> kedamaian adalah dua hal yang berbeda dan bertentangan? Bukankah
> >> kedamaian itu adalah bagian dari kebenaran? Bukankah kebenaran
itu
> >> mencakup kedamaian di dalamnya? Hanya "kebenaran dan kedamaian"
> > versi
> >> apa dan dari sudut pandang mana yang kita maksudkan di sini
> >>
> >> Salam
> >>
> >> --- In psikologi_transform
> > atif@yahoogroups .com, "tuhantu_hantuhan"
> >> <tuhantu_hantuhan@ ...> wrote:
> >> >
> >> >
> >> > > ilmuan itu mencari kebenaran
> >> > > agamawan itu mencari kedamaian
> >> >
> >> >
> >> > TuHanTu:
> >> >
> >> > Hihikhik... Nggak kebalik tuh Mas Edy, biasanya nih...*ilmuwan*
> > yang
> >> > punya *objek*...?. ... *Ilmuwan* itu kan biasanya membuat
> > statement
> >> dan
> >> > atau claim dengan didasari rasionalistas, reason, logic...ini
> >> minimal,
> >> > lho... Itu kalau *truth* based on scientifc facts... Lha, *hole
> >> spirit*
> >> > dikatakan sebagai *metode*... macam mana pula, itu?...
> >> >
> >> > Dan, yang sementara saya perhatikan *kelinci percobaan*nya
sedang
> >> > ngalor-ngidul antara *scientific truth* dan *religious
truth*...
> >> >
> >> > Quote: The very solid base of the claim number 2 (God is not
> > exist)
> >> is
> >> > not lays peacefully (haha!) in philosophycal- sociological
> > fields.
> >> But
> >> > rather in biologicalsciences, micro-chemistryscie nce, sub-
> >> atomicscience
> >> > and technology or lays in neuroscience. End of quote.
> >> >
> >> > TuHanTu: Nah, kalau basic-nya *ilmuwan* maka *truth* yang dia
> >> katakan
> >> > sebagai *Tutut* itu OMONG KOSONG belaka, hanya dengan dalih
> > karena
> >> so
> >> > called *behavourian* nggak nyampe. Apalagi, kalau diutak-atik
> > dengan
> >> > modal *filsafat*.. . Karena *filsafat* juga itu adalah dunia
> >> > ngalor-ngidul. ..
> >> >
> >> > Dari blog FuNNy-Logic <http://funny- logic.blogspot. com/> ...
> >> >
> >> > 1. ½God is exist´
> >> > ´God is exist´ ---> Neuron chit chat.
> >> > Produced by the nature way of thinking -caricaturally- we can
> > call
> >> it
> >> > ´neuron chit-chat´ based on some perceptions. By these
varieties
> >> > of perceptions that claims ´God is exist,´ leads some
> > individuals
> >> > and community (pshycologicly and culturally) into -so called-
> > FAITH.
> >> >
> >> > 2. ½God is not exist½
> >> > ´God is not exist´---> Neuron chit chat.
> >> > Same with point 1 above. Produced by ´neuron chit-chat´
based on
> >> > some observation on -philosophical- scientifically- facts. The
> >> > observation of this kind of facts (we might know already, that
> > fact
> >> and
> >> > truth is a different thing) , is not necessarily means can be a
> >> results
> >> > to claim a conclution that ´God is not exist´.
> >> >
> >> > The very solid base of the claim number 2 (God is not exist) is
> > not
> >> lays
> >> > peacefully (haha!) in philosophycal- sociological fields. But
> > rather
> >> in
> >> > biologicalsciences, micro-chemistryscie nce, sub-atomicscience
and
> >> > technology or lays in neuroscience. Without the involvements of
> >> these
> >> > field of sciences, such claim in number 2 is also a FAITH,
> >> therefore is
> >> > also a perception.
> >> >
> >> >
> >> > Be Fun
> >> >
> >> > TuHanTu
> >> >
> >> > http://holespirit. ning.com <http://holespirit. ning.com/>
> >> >
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >>
> >> Get your new Email address!
> >> Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else
> > does!
> >> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
> >>
> >
> >
> > ________________________________
> > New Email names for you!
> > Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and
@rocketmail.
> > Hurry before someone else does!
> >
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

Group Charity

City Year

Young people who

change the world

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home