Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Tuesday, January 13, 2009

RE: [psikologi_transformatif] Re: PSHYCARICATURE

Ilmuwan (seharusnya) berangkat dari obyektifitas….agamawan (sudah jelas) berangkat dari subyektifitas, meski kadang ngaku2 obyektif bin ilmiah J

 

 


From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of Howl
Sent: Tuesday, January 13, 2009 2:16 PM
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Re: PSHYCARICATURE

 

Kegiatan ilmuwan jelas berbeda dengan kegiatan agamawan.

Ilmuwan tertarik mencari jawaban dari pertanyaan-pertanyaan. Ilmuwan
tertarik dengan apa yang belum diketahui. Kegiatan sehari-hari seorang
ilmuwan adalah melakukan riset, yaitu mencari jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan tentang hal-hal yang memang belum diketahui.

Kegiatan seorang agamawan lain lagi. Umpamanya kalau ia berkhotbah ia
tidak mempersoalkan apa yang belum diketahui, tetapi menyampaikan apa
yang (menurutnya) sudah diketahui. Ia tidak melakukan riset mencari
jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tentang apa-apa yang belum
diketahui, tetapi berusaha meyakinkan semua orang bahwa ia sudah
mempunyai semua jawaban.

howl
"In order to make an apple pie from scratch, you must first create the
universe." - Carl Sagan

2009/1/12 andrea alvarito <andrea_rito99@yahoo.com>:
>
> Wah jawabannya panjang juga yah.
> Cuma kalau saya ambil kesimpulan jawaban anda, tetap ada keterpisahan antara
> ilmu dan agama.
> Mungkin definisi ilmu yang anda uraikan bisa sedikit diperluas.
> Atau agama seperti yang anda jabarkan anda beri sedikit bumbu, biar ada
> rasanya.
>
> Soale beragama tanpa ada rasa seperti sayur tanpa garam.
> berilmu tanpa sayur seperti minum kuah air akan terasa kosong..
>
> heheeee..hee..
>
> Silahkan dilanjutkan..mungkin dengan garam atau bumbu yang bisa anda pinjam
> dari bude yang ada dimilis ini.
>
> --- On Tue, 13/1/09, marcel_smm <marcel_smm@yahoo.com> wrote:
>
> From: marcel_smm <marcel_smm@yahoo.com>
> Subject: [psikologi_transformatif] Re: PSHYCARICATURE
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Date: Tuesday, 13 January, 2009, 10:39 AM
>
> Bagi seorang ilmuwan, ilmu pengetahuan seringkali diidentikan dengan
> verifikasi dan falsifikasi terhadap sebuah data atau fakta empiris.
> Sesuatu hal jika dapat dibuktikan kebenarannya maka disebut eksis.
> Sedangkan yang tidak teridenfikasi dan dibuktikan secara empiris
> disebut irasional atau isapan jempol belaka. Bagi seorang ilmuwan
> yang dikatakan "tulen" (bukan sebagai seorang manusia biasa)Tuhan
> adalah sebuah bentuk irasionalitas karena Tuhan tidak dapat
> dibuktikan keberadaannya secara scientifik. Karena itu, bagi seorang
> ilmuwan, Tuhan hanyalah sebuah proyeksi dari kelemahan manusiawi,
> sebuah idol atau hero untuk disembah, sebuah konsep imjinatif untuk
> membantu manusia untuk mencapai taraf kesempurnaan yang sama seperti-
> Nya.
>
> Sedangkan agama, khususnya agama-agama semit(yahudi, kristen, Islam)
> bersandar pada wahyu yang terberi. Artinya, di dalam agama-agama
> tersebut diyakini bahwa Allah pada suatu masa tertentu, melalui tokoh
> tertentu, dan situasi terntetu telah mewahyukan diri-Nya secara
> definitif untuk dikenali dan diimani.
>
> menurut saya, inilah titik krusial yang menjadi inti pertentangan
> antara agamawan dan ilmuwan. Bagi ilmuwan, semua klaim-kalim
> kebenaran seperti yang ditampilkan di dalam kisah-kisah Kitab Suci
> harus dapat dijelaskan dengan serasional mungkin sehingga bisa
> diterima dengan akal sehat. Dan perjelasan yang dimaksudkan adalah
> haruslah penjelasan berdasarkan "kerangka keilmuan yang disepakati"
> alias hasil konsensus para ilmuwan sendiri (jadi standar kebenarannya
> menurut versi ilmuwan).
>
> Sedangkan bagi seorang agamawan, yang namanya isi Kitab Suci yang
> adalah wahyu dari Allah, janganlah diutak-atik, dicabik-cabik,
> dipertanyaakan? Singkatnya, percaya sajalah meskipun akal budi tidak
> dapat memahaminya.
>
> Bagi saya, kedua sikap ini tidak sehat. Fundamentalisme ilmu yang
> mengklaim diri sebagai pemegang kebenaran terkahir dan tungga harus
> dihindari, sebab ilmu juga adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia
> yang tetaplah terbatas. Tatkala ilmu pengetahuan dan tekonologi
> disembah sebagai tuhan yang mampu menjawab semua misteri dan
> persoalan hidup masnusia, maka ada bahaya jatuh dalam kesempitan
> cinta diri yang narsistik. demikian, juga jangan samapai jatuh dalam
> fundamentalisme agama, sehingga memakai kaca mata kuda untuk melihat
> relaitas kebenaran di luar agama kita sendiri. Kebenaran itu bersifat
> plural alias bukan tunggal. Tatkala kita mengklaim bahwa isi Kitab
> Suci tidak boleh diganggu gugat, maka kita jatuh menyembah teks dan
> bukan apa yang diwakilkan oleh teks...kita berhenti pada Allah dalam
> huruf dan kata..kita tidak akan sampai pada Allah yang hidup yang
> diwakilkan oleh teks. Bagi agama Katolik, Kitab Suci adalah hasil
> refleksi para murid Yesus terhadap hidup dan karya Yesus. Kitab Suci
> itu memang wahyu atau diinspirasikan oleh Allah sendiri, yang ditulis
> oleh tangan manusia dengan bahasa manusia, yang tentu saja ada
> keterbatasannya. ..karena pengalaman akan Allah yang tidak terkatakan
> dan terbahasakan atau "Aha Eksperience" , ketika harus dibahasakan
> akan menjadi terbatas. Dengan demikian, Gereja Katolik pun tetap
> terbuka bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern
> termasuk terbuka pada penelitian arkeologi mutakhir berkaitan dengan
> teks-teks Kitab Suci. Tujuannya adalah agar iman itu bukan iman buta,
> melainkan iman yang bisa dipertanggungjawabk an juga secara rasional.
>
> Oleh karena itu, sikap terbuka bagik dari ilmuwan maupun dari
> agamawan sangatlah penting. jangan samapi ilmu menjadi ideologi bagi
> ilmuwan dan agama menjadi ideologi bagi agamawan.
>
> Salam.
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, andrea alvarito
> <andrea_rito99@ ...> wrote:
>>
>> Â
>> Kalau pertanyaanya saya sederhanakan seperti ini kira-kira
>> Â
>> Apa itu ilmu?
>> Apa itu agama?
>> Â
>> ............ ......
>> ............ ......
>> Â
>> toh topik ini yang sering muncul dimilis-milis.
>> Â
>> Salam juga
>> Â
>>
>>
>> --- On Tue, 13/1/09, marcel_smm <marcel_smm@ ...> wrote:
>>
>> From: marcel_smm <marcel_smm@ ...>
>> Subject: [psikologi_transfor matif] Re: PSHYCARICATURE
>> To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
>> Date: Tuesday, 13 January, 2009, 9:41 AM
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> "Ilmuwan itu mencari kebenaran, sedangkan agamawan itu mencari
>> kedamaian."
>>
>> Benarkah demikian? tampaknya ada dulisme di sini yang
>> mempertentangkan antara ilmu dan agama. Apakah ilmu dan agama
>> mempunyai orientasi yang berbeda? Tidak mungkinkah ilmu dan agama
>> mencapai kata sepakat tentang sesuatu hal misalnya: perihal
>> eksistensi Dia yang tidak terkatakan? Apakah ilmu dan agama sampai
>> selamanya akan "bermushan" karena tidak akan pernah mencapai titik
>> temu pencarian? Apa itu kebenaran yang dicari seorang ilmuwan? Apa
>> itu kedamaian yang dicari oleh agamawan? Apakah kebenaran dan
>> kedamaian adalah dua hal yang berbeda dan bertentangan? Bukankah
>> kedamaian itu adalah bagian dari kebenaran? Bukankah kebenaran itu
>> mencakup kedamaian di dalamnya? Hanya "kebenaran dan kedamaian"
> versi
>> apa dan dari sudut pandang mana yang kita maksudkan di sini
>>
>> Salam
>>
>> --- In psikologi_transform
> atif@yahoogroups .com, "tuhantu_hantuhan"
>> <tuhantu_hantuhan@ ...> wrote:
>> >
>> >
>> > > ilmuan itu mencari kebenaran
>> > > agamawan itu mencari kedamaian
>> >
>> >
>> > TuHanTu:
>> >
>> > Hihikhik... Nggak kebalik tuh Mas Edy, biasanya nih...*ilmuwan*
> yang
>> > punya *objek*...?. ... *Ilmuwan* itu kan biasanya membuat
> statement
>> dan
>> > atau claim dengan didasari rasionalistas, reason, logic...ini
>> minimal,
>> > lho... Itu kalau *truth* based on scientifc facts... Lha, *hole
>> spirit*
>> > dikatakan sebagai *metode*... macam mana pula, itu?...
>> >
>> > Dan, yang sementara saya perhatikan *kelinci percobaan*nya sedang
>> > ngalor-ngidul antara *scientific truth* dan *religious truth*...
>> >
>> > Quote: The very solid base of the claim number 2 (God is not
> exist)
>> is
>> > not lays peacefully (haha!) in philosophycal- sociological
> fields.
>> But
>> > rather in biologicalsciences, micro-chemistryscie nce, sub-
>> atomicscience
>> > and technology or lays in neuroscience. End of quote.
>> >
>> > TuHanTu: Nah, kalau basic-nya *ilmuwan* maka *truth* yang dia
>> katakan
>> > sebagai *Tutut* itu OMONG KOSONG belaka, hanya dengan dalih
> karena
>> so
>> > called *behavourian* nggak nyampe. Apalagi, kalau diutak-atik
> dengan
>> > modal *filsafat*.. . Karena *filsafat* juga itu adalah dunia
>> > ngalor-ngidul. ..
>> >
>> > Dari blog FuNNy-Logic <http://funny- logic.blogspot. com/> ...
>> >
>> > 1. ½God is exist´
>> > ´God is exist´ ---> Neuron chit chat.
>> > Produced by the nature way of thinking -caricaturally- we can
> call
>> it
>> > ´neuron chit-chat´ based on some perceptions. By these varieties
>> > of perceptions that claims ´God is exist,´ leads some
> individuals
>> > and community (pshycologicly and culturally) into -so called-
> FAITH.
>> >
>> > 2. ½God is not exist½
>> > ´God is not exist´---> Neuron chit chat.
>> > Same with point 1 above. Produced by ´neuron chit-chat´ based on
>> > some observation on -philosophical- scientifically- facts. The
>> > observation of this kind of facts (we might know already, that
> fact
>> and
>> > truth is a different thing) , is not necessarily means can be a
>> results
>> > to claim a conclution that ´God is not exist´.
>> >
>> > The very solid base of the claim number 2 (God is not exist) is
> not
>> lays
>> > peacefully (haha!) in philosophycal- sociological fields. But
> rather
>> in
>> > biologicalsciences, micro-chemistryscie nce, sub-atomicscience and
>> > technology or lays in neuroscience. Without the involvements of
>> these
>> > field of sciences, such claim in number 2 is also a FAITH,
>> therefore is
>> > also a perception.
>> >
>> >
>> > Be Fun
>> >
>> > TuHanTu
>> >
>> > http://holespirit. ning.com <http://holespirit. ning.com/>
>> >
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>> Get your new Email address!
>> Grab the Email name you&#39;ve always wanted before someone else
> does!
>> http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ aa/
>>
>
>
> ________________________________
> New Email names for you!
> Get the Email name you've always wanted on the new @ymail and @rocketmail.
> Hurry before someone else does!
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

Cat Zone

Connect w/ others

who love cats.

Special K Group

on Yahoo! Groups

Join the challenge

and lose weight.

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home