Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Sunday, January 11, 2009

Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_transformatif] Hahahahaha.........Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk

Terima kasih bung Mahmud
Diskusi-diskusi seperti inilah yang saya harapkan
Saya senang berdiskusi dengan anda
Tentu saya tidak bosan dengan diskusi semacam ini..dan semoga di masa mendatang kita bisa berdiskusi lagi.
 
Saya juga mohon maaf jika ada salah kata dengan anda.
 
Bahkan saya pribadi yakin bahwa diskusi ini bisa memberi wawasan sebuah cara diskusi yang tidak lari kemana-mana seperti banyak terjadi dalam diskusi lain. 
 
 
 
Salam
 


--- On Mon, 1/12/09, mahmud darzad <mahmuddarzad@yahoo.com> wrote:
From: mahmud darzad <mahmuddarzad@yahoo.com>
Subject: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_transformatif] Hahahahaha.........Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Date: Monday, January 12, 2009, 6:49 AM

ya ya...bung audifax...cukup jelas penjelasan anda...
aku semakin paham " maksud dan isi" dari kalimat anda...
yang paling penting dari urian tambahan anda adalah :
1) bahwa anda tidak memihak.
2) bahwa itu adalah masalah 2 kubu antara saut dan utan kayu.
3) bahwa persoalan 2 kubu afalah persolan internal mereka..
bagi saya uraian terakir ( dan sebelum terakir ini ) anda telah mmperjelas sikap anda atau jawaban anda atas tulisan heri latief.
dan itu ternyata berbeda interpertasi saya atas tulisan anda/jawaban anda thdp heri latief.
dan uraian anda telah menyalahkan interpertasi saya...dan saya tahu bahwa interpertasi saya salah setelah anda menambahkan uraian tsb ..terima kasih dan mohon maaf kalau ada kata kata yg menyinggung secara pribadi walau bukan itu maksud tulisan saya.
sekali lagi,kamsia atas respons anda dan bagi saya tutp sudah diskusi tsb
------------ --------- ---
dalam konteks yang lain,konflik DKJ dg Saut tsb..kalau itu memng benar,maka benar kata hery latif ini adalah "kecurangan" kelembagaan. .dan saya mendukung..kenapa dia menjadi meluas bukan lagi konflik 2 kubu..karena DKJ adalah lembaga publik tidak selayaknya dia melakukan "pengusiran" dsbnya..karena saut bagaimana[pun adalah juga publik..lembaga publik adalah lembaga pelayanan..dalmkont eks DKJ ..pelayanan berkesenian. .
oke..terima kasih audifax
semoga tidak bosen diskusi
tetap semangat
mahmud darzad

--- Pada Sen, 12/1/09, audifax - <audivacx@yahoo. com> menulis:
Dari: audifax - <audivacx@yahoo. com>
Topik: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk
Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Tanggal: Senin, 12 Januari, 2009, 6:11 AM

Saya suka jawaban anda kali ini. Langsung ke persoalan analisis kalimat saya...

Dan ini yang membuat saya semangat diskusi dengan anda.

 

 

 

Pada Point 1 kita sepakat, jadi tidak perlu saya bahas. Langsung ke point 2

 

 

2.Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya.

 

 

 

" sementara disini anda telah "menuding"  ( saut selama ini….bukankah ini menunjukan masa lalu??..atau yg saya sebut sebagai mengidentikan, meng inherenkan.. dlm orde baru : men CAP kebiasaan orang ).Saut.tendensi untuk selalu  mengedepankan cara berpikirnya…

 

artinya,anda sudah menuduh bahwa Saut selalu begitu,..

 

Audifax:

Hahahaha...coba rasakan baik-baik dua kalimat di bawah ini, dan bedakan makna kata 'selama ini' dan 'selalu'. Silahkan buka KBBI bila perlu

 

 

"Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya"

 

"Saut tendensi untuk selalu mengedepankan cara berpikirnya"

 

 

Dua kalimat di atas jelas berbeda maknanya Bung. Saya tidak pernah mengatakan Saut SELALU mengedepankan cara berpikirnya. Bukankah anda sendiri sudah mengatakan bahwa kata 'Selama ini' menyiratkan waktu? Lalu bagaimana ceritanya anda bisa menukar seenaknya dengan kata 'Selalu' yang menyiratkan frekwensi/kecenderu ngan?

 

Dapat berapa nilai bahasa Indonesia anda di sekolah dulu?

 

Jelas saya mengatakan bahwa "Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya" itu sebagai sebuah pernyataan bahwa terdapat kesamaan pola antara Saut dan pihak yang menjadi oposisinya selama ini, yang terkait (atau dikaitkan) dengan kasus pengusiran yang dilakukan Marco. (Lihat tulisan Saut sendiri yang membandingkan apa yang kira-kira terjadi seandainya saat itu yang dibagikan adalah Jurnal Kalam (Jurnal milik TUK), dan bukan Boemiputra)

 

 

Hey, perhatikan juga kata 'juga' sehingga anda tidak seenaknya menuduh ini itu saya memihak yang satu dan memerangi yang lain.

 

Artinya, kata 'juga' di situ adalah ketika yang satu punya pola, yang lainpun JUGA punya pola. Jadi, ini persoalan yang sebenarnya internal antara pihak satu dan lawannya. SEHINGGA tidak perlulah orang seperti Bung Heri itu memforward kesana-sini untuk menggalang perlawanan dari masyakarat yang lebih luas.

 

Kalau anda mau membantah bahwa kalimat saya itu bukan DATA, atau DATA yang saya katakan itu adalah fitnah atau labeling buruk seperti dilakukan Orde Baru, caranya gampang saja kok Bung. HADIRKAN SAJA DATA LAIN!

 

Saya tidak tahu apakah bung Darzad cukup paham bahwa dalam perdebatan, sebuah data hanya bisa digugurkan, jika dihadirkan data lain, bukan diretorika seenak udel.

 

Maka itu, kalimat: "Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya"

 

Hanya bisa digugurkan dengan kalimat:

 

"Saut selama ini TIDAK PUNYA intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya"

 

DAN SAMPAI DISKUSI YANG SEKARANG INI PUN, SETELAH SEKIAN KALI BERBALAS E-MAIL, ANDA, BUNG MAHMUD DARZAD, BELUM SEKALIPUN MENGHADIRKAN DATA MENGENAI SAUT YANG BISA MENGGUGURKAN KALIMAT SAYA TERSEBUT.

 

BETUL TIDAK DATA SAYA TENTANG ANDA INI???

(dan saya yakin anda tidak bisa membantah data ini karena kenyataannya anda memang tidak pernah menghadirkan data yang relevan, malah menghadirkan data dari Orde baru, Kedung Ombo, dll yang tidak ada hubungannya dengan Saut....malah anda bisa saya katakan menghindari dari permintaan saya menghadirkan data ini, terbukti dari sampai sejauh ini anda tidak pernah menghadirkan data yang menunjukkan anda menguasai persoalan (Saut) yang tengah kita bicarakan)

 

 

 

Mahmud

"demikian pula pd saat kasus DKJ ini…Saut telah melakukan intensi,pretensi dan tendensi untuk mengedepankan cara berpkirnya.. ( bisa kan,saya susun kalimat anda menjadi demikian..?? ..agar saya tidak anda cap jg sbg intensi saja..)..

 

Audifax:

Sekali lagi SALAH BESAR!!

Justru di sini andalah yang menuduh Saut, lalu menempatkan saya sebagai orang yang menuduh Saut. Bung pakai mata anda baik-baik dan cerna kalimat saya. Ingatlah juga bahwa anda sendiri yang mengatakan bahwa kata 'selama ini' adalah persoalan waktu (lampau), atau pola yang ada sebelumnya.

 

Jadi, bagaimana bisa anda langsung merubah kalimat saya sebagai 'Present' atau 'Saat ini'?

 

Bahkan dalam posting saya menanggapi Heri tersebut, saya tidak sampai membahas 'Present' atau kejadiannya itu sendiri. Saya juga tidak membahas sama sekali tentang diusirnya Saut, kenapa, apa dan bagaimananya.

 

Lhaa kok bisa anda seenak udel menambahkan kata 'demikian pula' seolah saya sudah menyimpulkan sesuatu tentang peristiwa pengusirannya itu sendiri?

 

Cara anda mengkalimatkan ulang itu justru menunjukkan bahwa itu intensi anda.

Wong saya tidak berniat seperti itu kok. Dan saya juga tidak menulis kalimat seperti itu kok. Kalau saya mau menulis seperti anda tulis itu, ya kenapa harus saya tulis seperti yang saya tuliskan. Sederhana toh?

 

Lalu kalau saya tidak menulis seperti itu dan anda merasa saya menulis seperti yang anda tuliskan...yang jelas adanya cuma di otak anda...apa namanya kalau bukan itu merupakan intensi anda sendiri???

 

 

 

 

Mahmud

 

pdhal menurut hemat saya,belum tentu dalam kasus DKJ ini Saut bersikap seperti itu….

 

semoga anda lebih jelas maksud dan tujuan email saya..

 

 

Audifax:

Hahahaha...Bung, hanya Saut sendiri yang tahu.

 

Tak perlulah anda sok tahu kalau anda tidak punya data.

 

Termasuk sok tahu bahwa saya menuduh Saut ini itu padahal ya anda sendirilah yang berpikiran Saut seperti ini itu.

 

Maka itu kuminta data darimu, Bung....dan ketahuilah bahwa melibatkan diri dalam pembicaraan boleh-boleh saja, tapi kalau tidak tahu apa-apa soal data lalu sok tahu...itu sudah beda persoalannya. Di sinilah keliatan siapa yang konyol.

 

 

 

Audifax wrote:

Jadi..jangan kau ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri

 

 

Pembahasan Mahmud

kalimat menutup anda ini,dibebani oleh 2 maksud anda yaitu :

 

1) menuntut adanya ke obyektif an g mencari informasi yg lain

 

2).karena Saut itu selalu intensi,pretensi dan bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. .

 

 

Audifax:

Hahahaha...maka itu Bung, kusarankan kau buka-buka lagi pelajaran SD-mu supaya kau tahu benar cara menyimpulkan kalimat. Dan sadarilah bahwa baik beban pertama maupun kedua itu tak lebih dari kebodohan anda dalam menginterpretasi bahasa Indonesia, yaitu kalimat saya itu

 

Kalimat saya itu jelas fokusknya adalah kata 'Kecurangan' dalam posting Bung Heri. Kata 'Kecurangan' inilah yang digunakan Bung Heri untuk menggalang semacam perlawanan.

 

Nah, ini karena kita bicara data yang Bung Darzad, jadi mari kita lihat kembali kalimat dari Heri:

 

ayo bikin persatuan buat ngebongkar kecurangan.
> jangan biarkan praktik sok premanisme dari para seniman busuk.
>  
> kata wiji thukul: hanya satu kata, lawan!

 

Kata 'kecurangan' ini membuat seolah-olah ini adalah sebuah persoalan umum. Apalagi kemudian yang dijadikan penegas adalah kutipan dari Wiji Thukul.

 

Secara umum, yang namanya 'kecurangan' ya memang mesti diperangi. Itu wajar.

 

Tapi tunggu dulu.....apa iya sih persoalan Saut diusir dari DKJ itu adalah masalah 'Kecurangan'?

 

Maka itulah saya membuat kalimat:

Jadi..jangan kau ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri

 

Kalimat saya itu mengandung makna: Jangan-jangan ini cuma persoalan internal antara Saut dkk dan TUK...dan bukan persoalan KECURANGAN yang bisa menjadi milik umum.

 

 

 

 

Mahmud

 

Yang saya masalahkan adalah "beban ke 2" dari email anda tsb..dimana tudingan itu anda dapat dari "beberapa tulisan,dari FB dll " yang semua itu anda sebut sebagai "data"…bahwa Saut memang demikian itulah…bukankah demikian??

 

 

 

Audifax;

Hahahahaha.. ..jawabnya "BUKAN!".

Perhatikan lagi apa yang saya tulis di atas:

Jangan-jangan ini cuma persoalan internal antara Saut dkk dan TUK...dan bukan persoalan KECURANGAN yang bisa menjadi milik umum.

 

Lalu perhatikan baik-baik apa yang saya kutip dari FB-nya Nuruddin, dan tolong cerna baik-baik bahasa Indonesianya. ..anda bisa tanya atau diskusi dengan anak SD kalau otak anda kesulitan mencerna sendiri:

 

 

> untuk saut:

> BUBARKAN BOEMIPOETRA! lakukan perlawanan tanpa institusi, tapi semua orang

> dapat mengidentifikasikan diri dengan perlawanan itu. menjadikan

perlawanan

> itu sebagai milik semua.

 

Saran Nuruddin untuk Saut itu terkait dengan apa yang saya tulis, yaitu, jika persoalannya hanya Boemipoetra vs TUK, bukankah itu hanya persoalan internal antara dua kubu? Lalu layakkah dibawa sebagai perlawanan umum? Jika mau membawa sebagai perlawanan umum, buatlah orang-orang banyak merasa bahwa perlawanan itu adalah miliknya.

 

Jadi jelas itu bukan tuduhan untuk Saut, melainkan sebuah "ajakan untuk melihat kembali" yang simetri dengan ajakan saya untuk melihat kembali kata 'Kecurangan' yang diusung bung Heri dalam postingnya.

 

Dengan demikian, kesimpulan anda adanya dua beban itu jelas SALAH KAPRAH dan itu cuma intensi anda saja yang tak paham benar arti dalam bahasa Indonesia.

 

 

 

mahmud

 

Dengan anda menilai Saut berdasarkan "data" tsb—dan mengkaitkan kepada kasus DKJ..maka anda telah secara subyektif melihat kejadian tsb..tidak secara obyektif lagi.

 

Mungkin agak jelas maksud saya??

 

 

Audifax;

Hahahaha...saya rasa yang makin jelas adalah intensi anda untuk mengatakan saya tidak obyektif...sementar a sejauh ini anda sepertinya tidak mengaca bahwa justru andalah yang sangat subyektif karena sangat intensif berusaha mengatakan saya tidak obyektif. Bahkan sampai menghadirkan analogi-analogi yang tidak simetri, seperti: Romo Mangun, Orde baru, Kedung Ombo, dll

 

Ini juga kelihatan dari kanyataan bahwa sampai sekarang pun anda belum menghadirkan data.

 

Sampai sejauh ini, kesimpulan dari orang yang tidak bisa menghadirkan data, adalah orang yang sok tahu padahal tidak tahu. Lalu, apa namanya kesimpulan yang dihadirkan dari kesoktahuan kalau bukan intensi?

 

Bung, Keismpulan 'Sok tahu' ini juga data ya. kalau anda tidak terima saya sebut sebagai 'sok tahu' maka hadirkan saja datanya. Saya akan dengan gentle menganggap kesimpulan dari data saya tersebut telah digugurkan oleh data anda.

 

 

 

Mahmud

Karena setiap adanya "kasus" selayaknya kita melihat konteks "kekinian" dan "kontekstualnya" pd kasus tsb..…dan bukan pd " kebiasaannya selama ini"…karena setiap "kasus" bisa dihasilkan dr perilaku yg "yang kontekstual" juga

 

mungkin lebih jelas lagi,maksud saya??

 

 

Audifax:

Hahahaha...yang makin lebih jelas lagi adalah intensi anda.

Anda itu ngomong 'kontekstual', pertanyaannya anda menguasai konteks yang tengah dibicarakan enggak? (Saut, dan fenomenanya itu)

 

Kalau enggak...nggak usah nggedabrus ngomong kontektual lah....makin terlihat anda itu tidak tahu apa yang anda omongkan dan muter-muter dengan hal yang anda sendiri tidak tahu atau ngawurrr polll

 

Coba saya tantang anda sekarang ngomong kontekstual. ..silahkan anda analisa konteks dari apa yang terjadi dalam kasus DKJ itu, silahkan!

 

 

 

Mahmud

sementara begitu dulu..

 

salam

 

tetap semangat

 

Mahmud darzad

 

 

Audifax:

Tentu Bung Darzad, saya selalu semangat...saya harap anda juga ya

Posting yang ini lebih terarah dan makin memperjelas di mana titik persimpangan kita.

Ini membuat saya semangat

 

 

 

 

--- On Sun, 1/11/09, mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> wrote:

From: mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com>
Subject: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Date: Sunday, January 11, 2009, 9:02 AM

waduh..bukan begitu juga maksud saya…

oke saya akan ikut style anda menulis dan menjawab email sbb :

 

hahahaha...

 

1.Bung...sampai sejauh ini, satu-satunya report kejadian itu cuma dari Saut.

Mungkin sebelum mau berkoar tentang perlawanan, kita baru bisa lebih obyektif jika ada sudut pandang lain...dari para pesertalah, kalau bukan si Marco sendiri.

 

"dikalimat ini anda meminta  sebagai sesuatu yg obyektif  disini anda meminta informasi peserta yang lain atau dr si Marco sendiri…disini anda sebagai figure yg nmenuntut sebuah ke – obyektifan dg mencari informasi seluas luasnya dr pihak lain – saya setuju..

 

2.Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya.

 

" sementara disini anda telah "menuding"  ( saut selama ini….bukankah ini menunjukan masa lalu??..atau yg saya sebut sebagai mengidentikan, meng inherenkan.. dlm orde baru : men CAP kebiasaan orang ).Saut.tendensi untuk selalu  mengedepankan cara berpikirnya…

artinya,anda sudah menuduh bahwa Saut selalu begitu,..

 

"demikian pula pd saat kasus DKJ ini…Saut telah melakukan intensi,pretensi dan tendensi untuk mengedepankan cara berpkirnya.. ( bisa kan,saya susun kalimat anda menjadi demikian..?? ..agar saya tidak anda cap jg sbg intensi saja..)..

 

pdhal menurut hemat saya,belum tentu dalam kasus DKJ ini Saut bersikap seperti itu….

semoga anda lebih jelas maksud dan tujuan email saya..

 

Jadi..jangan kau ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri

 

kalimat menutup anda ini,dibebani oleh 2 maksud anda yaitu :

1) menuntut adanya ke obyektif an g mencari informasi yg lain

2).karena Saut itu selalu intensi,pretensi dan bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. .

 

Yang saya masalahkan adalah "beban ke 2" dari email anda tsb..dimana tudingan itu anda dapat dari "beberapa tulisan,dari FB dll " yang semua itu anda sebut sebagai "data"…bahwa Saut memang demikian itulah…bukankah demikian??

 

Dengan anda menilai Saut berdasarkan "data" tsb—dan mengkaitkan kepada kasus DKJ..maka anda telah secara subyektif melihat kejadian tsb..tidak secara obyektif lagi.

Mungkin agak jelas maksud saya??

Karena setiap adanya "kasus" selayaknya kita melihat konteks "kekinian" dan "kontekstualnya" pd kasus tsb..…dan bukan pd " kebiasaannya selama ini"…karena setiap "kasus" bisa dihasilkan dr perilaku yg "yang kontekstual" juga

mungkin lebih jelas lagi,maksud saya??

sementara begitu dulu..

salam

tetap semangat

Mahmud darzad

--- Pada Ming, 11/1/09, audifax - <audivacx@yahoo. com> menulis:

Dari: audifax - <audivacx@yahoo. com>
Topik: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk
Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Tanggal: Minggu, 11 Januari, 2009, 4:53 AM

Hahahahaha.. betul Howl
Maka itulah saya meminta "data" dari Bung Mahmud Darzad ini. Itulah yang sampai sekarang belum bisa diberikannya atas tuduhannya mengatakan kalimat saya yang dikutipnya itu (saya ulang kutip, karena saya tidak akan pake alasan lupa...wong kutipan ini juga data)
 
Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. Jadi..jangan kau ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri
 
kalimat itu mengatakan tentang "data" yang orang-orang sastra sudah tahu sama tahulah. Bahkan "data" di sinipun bukan tunggal terkait Saut dkk semata, juga TUK (Teater Utan Kayu) dan beberapa hal lainnya. Sengaja tidak saya beberkan lengkap di sini karena imel awal saya memang lebih saya tujukan untuk Heri, yang notabene adalah orang sastra.
 
Intensi yang saya tujukan di sini jelas, yaitu Bung Heri jangan terburu mengajak orang-orang secara luaslah, terutama yang di luar sastra, untuk mengadakan perlawanan. Ini persoalan internal sastra kok, bukan persoalan yang menyangkut masyarakat luas. Juga masih terlalu dini untuk disebut sebagai 'kecurangan' seperti dikatakan Bung Heri. Itu saja dan tak ada tuduhan atau apapun kepada Saut seperti dikirakan Bung Mahmud kepada saya (maka itu, saya minta Bung Mahmud buka KBBI dan EYD lalu menjelaskan kalimat saya menurut kaidah yang berlaku untuk membuktikan saya menuduh Saut, tentu dengan menghadirkan 'data' pula yang memperkuat argumennya)
 
Cuma entah kenapa...ada orang yang tidak menguasai datanya, lalu mencoba melabelkan ini sesuai intensi di kepalanya kepada saya. maka wajar saja saya mempersoalkan itu. Gampang saja caranya, persis seperti juga dipikirkan Howl, yaitu  intinya saya nanya ke Bung Mahmud, kalau mengatakan apa yang saya katakan itu bukan tentang data, memangnya Bung Mahmud tahu apa? silahkan dibeberkan apa yang dia tahu tentang Saut, Teater Utan Kayu atau apalah dalam dunia sastra yang bisa menunjukkan bahwa apa yang saya katakan itu bukan tentang data. Gampang juga kok membuktikannya, tinggal search di internet.
 
Lha kalo engga tahu lantas berlagak sok tahu, apalagi lantas disertai menuduh ini itu pada orang lain, apa bukan takabur itu namanya?Hahahaha
 
Coba lihat...sampai sejauh diskusi inipun...belum satupun Bung Mahmud menghadirkan data tentang Saut kepada saya, yang bisa menguatkan argumentasi Bung Mahmud bahwa apa yang dia kutip dari ucapan saya itu bukan data
 
Malah nggeladrah kemana-mana, ngomong Romo Mangun, Orde Baru, dsb yang enggak ada hubungannya dengan Saut yang tengah kita bicarakan ini...itu semua cuma retorika untuk membenar-sendirikan intensi Bung Mahmud menuduh ini itu kepada saya.
 
Wong kita ngomong Saut kok nggeladrah ke Romo Mangun...lha daripada menghadirkan data ttg Romo Mangun, Kedung Ombo, dll itu...mbok hadirkan saja data tentang Saut untuk meng-counter pernyataan saya itu...beres kan?
 
sudah gitu bergenit-genit pula dengan menganalogikan saya dengan Orde Baru...hahahahaha. ...dan entah disadari atau tidak masih berkoar-koar pula tentang obyektivitas. ..duuuh duuuh duuuh
 
Hahahaha.... Bung Mahmud, masih saya tunggu ya datanya
 
 
 
 
 


--- On Sun, 1/11/09, Howl <scimindd@gmail. com> wrote:
From: Howl <scimindd@gmail. com>
Subject: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk
To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
Date: Sunday, January 11, 2009, 3:34 AM

Waduh, saya ndak ngerti ini ribut-ribut soal apa. Kayaknya seperti mojok berdua di chatting, ya ... he he he ....  Dengan tanpa membaca argumen kedua belah pihak, saya biasanya bertanya: fakta-faktanya mana? Kadang beberapa kalimat berisi fakta, yang dikutip dari sumber yang betul, sudah cukup untuk menggantikan berpuluh-puluh halaman argumen yang nggak keruan ujung pangkalnya.  howl "To see what is in front of one's nose needs a constant struggle." - George Orwell   2009/1/10 audifax - <audivacx@yahoo. com>: > Mahmud > > ha ha ha...justru anda yg berputar putar ..mencoba mengesankan bahwa anda > tidak salah mengatakan sesuatu yang justru anda tidak obyektif..kalau saya > mengatakan saya lupa dg kalimat anda..karena saya tidak mau mengulang > ngulang kalimat anda..karena saya telah mengutip1kali dlm email > pertama..silahlkan anda cek sendiri.. > > > > Audifax: > > Hahaha…mari kita lihat siapa yang berputar-putar > > > > Mahmud > > aku ambil contoh. romo mangun ( alm ) ketika melakukan aksi boikot kedung > ombo,maka soeharto menyatakan romo mangun : PKI..hanya karena soeharto > melihat selama ini romo mangun adalah orang yg sering melakukan "kumpul dg > rakyat kecil "...dan inilah "data".sama seperti anda,meminta seseorang > menulis lebih obyektif,tetapi anda telah menuduh Saut dg "...kalimat > dibawah/silahkan cek sendrii..lupa aku "... > > > > Audifax. > > Hahahaha…ini bukti pertama anda berputar-putar… bahkan berputar terlalu jauh > sehingga menghubung-hubungka n dengan hal yang sama sekali tidak ada > hubungannya. > > > >  Daripada anda menghadirkan data tentang Romo Mangun dan Kedungombo, kenapa > enggak anda hadirkan saja data mengenai Saut, TUK dan lain-lain untuk > membuktikan bahwa apa yang saya klaim sebagai data itu bukan data. > > > > Lalu…coba anda secara gentlemen menghadirkan kembali kalimat saya yang bisa > anda argumentasikan sebagai 'Menuduh' Saut. Silahkan anda buka kamus bahasa > Indonesia atau EYD untuk argumen tersebut. Mau dikutip lagi kalimat saya ya > boleh, kan konteksnya mau menganalisa bahwa kalimat saya itu sebagai menuduh > Saut. > > > > Silahkan Bung Mahmud...anda dan saya kan sama-sama berbahasa > Indonesia... jadi saya asumsikan tahulah kaidah dan makna kata dari bahasa > Indonesia. Termasuk tahu mana yang menuduh dan bukan > > > > > > > > > > Mahmud > > selanjutnya anda menjawab email saya,dengan " tulisan pabrik T dll...yg > intinya,semua itu adalah data yang menunjukan intensi dr Saut... > > > > > > Audifax > > Hahahahahaha. ...SALAH BESAR!!!! > > Dari sini saja saya melihat anda sudah salah besar dan terlihat bahwa anda > berputar-putar dengan intensi anda, bahkan pretensi anda untuk mengatakan > saya tidak obyektif sementara tampaknya tak ada cermin ya di sekeliling > anda? Untuk melihat bahwa dari kalimat anda di atas itu saja, anda sudah > sangat subyektif. > > > > Coba pikir dengan otakmu bung. Dan perhatikan baik-baik bahasa Indonesia > yang digunakan Nuruddin dan ditujukan kepada Saut. > > > > ------------ --------- ------- > > BUBARKAN BOEMIPOETRA! lakukan perlawanan tanpa institusi, tapi semua orang > dapat mengidentifikasikan diri dengan perlawanan itu. menjadikan perlawanan > itu sebagai milik semua. > > ------------ --------- ------ > > > > Kalimat Nuruddin tersebut, saya hadirkan sebagai sesuatu yang simetri dengan > apa yang saya katakan pada Heri sebagai berikut: > > > > ---------- > > Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, > bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. Jadi..jangan kau > ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri > > ---------- > > > > Jadi kesimpulan dari kalimat saya dan Nuruddin tersebut adalah, jika mau > mengadakan sebuah ajakan melakukan perlawanan, pertama-tama perlawanan itu > mesti menjadi milik orang yang diajak juga. > > > > Itu dulu saja. Tidak perlu ditarik ke arah tuduhan bahwa Saut ini itu, > seperti anda lakukan tuduhan kepada saya sebagai ini itu. > > > > BTW, satu pertanyaan sederhana saja, silahkan anda jawab, yang akan > menunjukkan kalau anda pantas atau tidak berdiskusi berdasarkan DATA. > > > > Pertanyaannya: > > Apakah anda tahu apa yang saya maksud dalam kalimat saya: > > > > Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, > bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. Jadi..jangan kau > ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah Bung Heri > > > > Kalau di sini pun anda tidak menangkap hal seperti apa yang saya maksud di > atas, maka semakin terlihat anda Cuma berdiskusi berdasarkan intensi anda > untuk menuduh saya ini itu...hahahaha. ..ayo Bung Darzad, tunjukkan saja apa > yang saya maksud sebagai data dari Saut tersebut...bisa anda search di > internet kok....hahahaha > > > > > > > > > > > > > > > > Mahmud > > "data" itu semua adalah peristiwa yang lalu,perilaku dia,atau apa saja yg > dituduhkan orang lain,atau dari koran dll..,... > > > > Audifax: > > Huahahahahaha. ...lha ini...makin keliatan kalo anda itu ngomong enggak > berdasarkan data, tapi intensi > > > > Yang anda sebut: > > 'peristiwa masa lalu' itu peristiwa apa? > > 'perilaku dia' itu perilaku apa? > > 'dituduhkan orang lain' itu tuduhan apa? Siapa yang menuduh? > > > > Ayo..ayo Bung Darzad....Data. ..Data... .ayo hadirkan di hadapan saya data > dari kalimat-kalimat anda tersebut...agar diskusi ini tak terjebak retorika > anda saja > > > > Ayoo...data ya....silahkan respon saya ini dijawab dengan data ya...ayo saya > tunggu...tidak perlu tergesa-gesa menjawab...silahkan anda search dulu > pelan-pelan dan temukan data tentang Saut yang match dengan kalimat-kalimat > anda itu...ada enggak? Atau anda Cuma mengada-ada dalam otak anda? Hahahaha > > > > > > > > Mahmud > > tetapi dalam kasus DKJ...tidak bisa kita katakan atau mendiskreditkan Saut > hanya karena " data" tsb..itulah yg saya maksudkan spt : orde baru... > > > > > > Audifax: > > Hahahaha...sekali lagi Bung Darzad...data. .data...ayo > > Mana kalimat saya yang mendiskreditkan Saut....ayo, buka kembali pelajaran > bahasa Indonesiamu waktu SD dulu....buka EYD dan KBBI, analisalah kalimat > saya dan buktikan bahwa saya mendiskreditkan Saut > > > > Ayo...atau kamu mau sembunyi dibalik kata "lupa di > bawah".....hahahaha ha...yo memang nek alesan lali iku paling gampang...soale > lali iku ora eling...hahahahaha > > > > > > > > Mahmud > > janganlah kita meminta orang lain berpikir untuk obyektif..sementara kita > sudah "menilai" orang berdasarkan "data" yang lalu ( baik di face bnook dll > )..sebagai sebuah "kelakuan" yg abadi inheren dg orang tsb..." > > > > Audifax: > > Hahahaha...lihat. ..anda punya cermin? Anda sudah belepotan di sini > > Beranikah anda mengatakan bahwa "Saya Darzad adalah orang yang obyektif > ketika mengatakan Audifax tidak obyektif", Ayo Bung, beranikah kau > mengatakan demikian? > > > > Apa yang anda maksud dengan "data" yang lalu (baik di facebook, dll)? Ayo > jelaskan Bung...kata "lalu" itu menyiratkan waktu bukan? Ayo sebutkan > datanya seberapa lalu itu? > > > > Lalu coba lihat > > Anda membuat kesimpulan dari logika yang muncul dari dasar laut > > Siapa yang menyimpulkan 'sebuah kelakuan abadi yang inheren dengan orang > tsb' heh? Ayo Bung Darzad...jawablah. ..dengan gentlemen, kutip...enggak usah > pake alasan lupa...silahkan kutip mana dari kalimat saya yang menyimpulkan > bahwa ada sebuah kelakuan abadi yang inheren dengan orang tsb (Saut?) > > > > Ayo Bung Darzad...kalau kau gagal membuktikan kesimpulan dari logikamu itu, > maka jelaslah di sini dirimu yang tidak obyektif, yang secara jelas > memunculkan berbagai intensi dari KHAYALANMU.. ..hahahaha > > > > > > > > Mahmud > > seorang yg diam,alim..dan semua orang tahu dia baik..dalam sebuah kasus > tertentu,dia bisa menjadi pembunuh"..janganla h lalu kasus pembunuhan itu > kita nilai bukan sebagai pembunuhan hanya krn "data" dia selama ini baik.. > > > > > > Audifax: > > Hahahahaha.. ...coba lihat...siapa yang berputar-putar. Untuk apa anda > menjelaskan itu semua? Apa hubungannya? Atau anda mau khotbah? Hahahahaha > > > > Ayo Bung Darzad.....berikan data, tidak usah muter-muter dengan retorika > yang malah kemana-mana. ...hahahaha > > > > > > Mahmud > > --waduh waduh..anda belum apa apa sudah menuduh saya berdiskusi tidak > sehat..sebenarnya andalah yg ketika tersudut dlm dskusi ini,lalu menuduh > orang lain tidak sehat.. > > > > Audifax; > > Hahahaha > > Coba lihat, saya kan pake kata 'kalau'. Ayo Bung Darzad...telitilah dengan > data dan tata bahasa Indonesia > > > > Lalu, cobalah bercermin siapa di sini yang suka menuduh, memunculkan > logika-logika dari dasar laut atau turun dari langit..Cuma agar intensi anda > menuduhkan ini itu pada saya kesampaian? > > > > Sementara untuk pertanyaan sederhana, anda ini tahu tidak, menguasai tidak > data tentang Utan Kayu, Saut dan berbagai pernik dunia sastra terkait, itu > saja tidak dijawab-jawab sampai sekarang > > > > Hahahaha...Bung Darzad...Bung Darzad... > > > > > > Mahmud > > lucu sekali,gejala itu menunjukan sebuah upaya mendominasi pikiran orang > lain..lagi lagi mirip orde baru...yg tidak sama dlm pola dan gaya berpikir > orde baru dinayatakan " kiri"..salamyang sehat sehat aja mas,,tetap > semangat...aku suka berdiskusi dg andamahmud darzad > > > > > > Audifax: > > Hahahahaha….. biarlah pembaca diskusi kita yang menentukan siapa yang lebih > lucu. > > > > Mendominasi pikiran orang lain? Hahahaha > > Mirip orde baru? Hahahaha > > > > Coba buktikan saja kata-kata dalam bahasa Indonesia yang anda pakai itu. > Arti kata 'mendominasi' anda tahu bukan? Silahkan dijabarkan dan ditunjukkan > buktinya...supaya pembaca tahu siapa yang lebih lucu dan konyol...ahahahaha > > > > > > Atau otak anda sedang kegenitan heroisme perlawanan terhadap orde baru? Lalu > memproyeksikan hal-hal mengenai orde baru terhadap saya? > Hahahahaha.. ....biarlah pembaca yang menilai siapa yang lebih lucu > > > > > > Tetap semangat ya Bung Darzad...saya juga suka diskusi dengan anda > > > > > > > > > > > > --- On Sat, 1/10/09, mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> wrote: > > From: mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> > Subject: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] > Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut > Situmorang dkk > To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Date: Saturday, January 10, 2009, 5:18 PM > > ha ha ha...justru anda yg berputar putar ..mencoba mengesankan bahwa anda > tidak salah mengatakan sesuatu yang justru anda tidak obyektif.. > kalau saya mengatakan saya lupa dg kalimat anda..karena saya tidak mau > mengulang ngulang kalimat anda..karena saya telah mengutip1kali dlm email > pertama..silahlkan anda cek sendiri.. > aku ambil contoh. romo mangun ( alm ) ketika melakukan aksi boikot kedung > ombo,maka soeharto menyatakan romo mangun : PKI..hanya karena soeharto > melihat selama ini romo mangun adalah orang yg sering melakukan "kumpul dg > rakyat kecil "...dan inilah "data". > sama seperti anda, > meminta seseorang menulis lebih obyektif,tetapi anda telah menuduh Saut dg > "...kalimat dibawah/silahkan cek sendrii..lupa aku "... > selanjutnya anda menjawab email saya,dengan " tulisan pabrik T dll...yg > intinya,semua itu adalah data yang menunjukan intensi dr Saut... > "data" itu semua adalah peristiwa yang lalu,perilaku dia,atau apa saja yg > dituduhkan orang lain,atau dari koran dll..,...tetapi dalam kasus > DKJ...tidak bisa kita katakan atau mendiskreditkan Saut hanya karena " data" > tsb.. > itulah yg saya maksudkan spt : orde baru... > janganlah kita meminta orang lain berpikir untuk obyektif..sementara kita > sudah "menilai" orang berdasarkan "data" yang lalu ( baik di face bnook dll > )..sebagai sebuah "kelakuan" yg abadi inheren dg orang tsb..."seorang yg > diam,alim..dan semua orang tahu dia baik..dalam sebuah kasus tertentu,dia > bisa menjadi pembunuh"..janganla h lalu kasus pembunuhan itu kita nilai > bukan sebagai pembunuhan hanya krn "data" dia selama ini baik.. > --waduh waduh..anda belum apa apa sudah menuduh saya berdiskusi tidak > sehat..sebenarnya andalah yg ketika tersudut dlm dskusi ini,lalu menuduh > orang lain tidak sehat..lucu sekali,gejala itu menunjukan sebuah upaya > mendominasi pikiran orang lain.. > lagi lagi mirip orde baru...yg tidak sama dlm pola dan gaya berpikir orde > baru dinayatakan " kiri".. > salam > yang sehat sehat aja mas,, > tetap semangat...aku suka berdiskusi dg anda > mahmud darzad > > --- Pada Sab, 10/1/09, audifax - <audivacx@yahoo. com> menulis: > > Dari: audifax - <audivacx@yahoo. com> > Topik: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. > .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 4:42 PM > > Hahaha > Bung Mahmud, anda kok malah berputar kemana-mana dan semakin menunjukkan > intensi anda untuk mengatakan saya ini itu. > > Anda nulis saya menambahkan kata-kata yang anda sudah lupa? tuuuhhh..datanya > masih ada di bawah...tidak ada kata lupa bung...dan enggak usah mengada-ada. > ..kalau memang ada tambahan kata-kata yang membuat saya tidak > obyektif...silahkan dilihat ke bawah dan tulis ulang. > > > Justru andalah yang makin terlihat intensinya setelah membaca respon saya > dan mengatakan saya mirip orde baru (hahahaha... kegenitan apa bung yang ada > di kepalamu dengan membawa-bawa orde baru ...hahaha) atau mengatakan saya > mau ikut-ikutan melawan Saut...hahaha ini dagelan juga > > Pertanyaan lebih jauh...tahukah anda apa yang saya sebut sebagai 'data' itu? > atau bung cuma bertahan dengan intensi yang ada di kepala bung untuk > menyebut saya ini itu? > > Silahkan kalau bung mau membantah bahwa apa yang saya sebut data bukanlah > data melainkan subyekjtivitas saya. Silahkan bung search bukti atau logika > apa saja yang bisa mengatakan bahwa apa yang saya katakan bukan data. Bahwa > tidak ada pola tertentu, baik Saut maupun Utan Kayu, pihak yang dilawan > Saut, yang sejatinya keduanya sama-sama memiliki pola yang menunjukkan > adanya intensi, bahkan mungkin pretensi dan tendensi. > > Itu kalo bung cukup punya kemampuan untuk berdiskusi secara sehat..dan bukan > semata mempertahankan intensi yang ada di kepala bung > > > > > --- On Sat, 1/10/09, mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> wrote: > > From: mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> > Subject: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. > .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Date: Saturday, January 10, 2009, 2:19 PM > > bukan itu bung.. > itu namanya mau menafikan semua,semua sama dengan nol... > ...masalah mereka mau ber oposisi saling bertukar pikiran,antara utan kayu > dengan boemiputra.. .silahkan saja.. > tapi buklankah anda meu menempatkan sebagai "obyektif" dan netral..dengan > mengatakan perlu informasi dari orang lain..kalau kalimat itu sampai > disana,jelas itu obyektif.. > tetapi setelah anda menambahkan " kata 2 lainnya..saya dah lupa"... > maka anda masuk dalam subyektifitas, berpihak. .. > saya berpihak pada utan kayu dlm berkeseniannya. ..saya tahu saut,saya tahu > semua pro saut.. > tapi dlm kasus ini,kita yang di luar masih menunggu > kebenaran berita itu,kalau kalau ada informasi yg lain.. > BUKAN lalu sudah menuduh yg satu dg subyektifitas. . > mirip praduga,menuduh tidak pd konteksnya.. ini bukan data..data masa lalu > tidak bisa di cap sebagai identik dengan ybs.. > mirip orde baru deh anda... > kecuali anda berpihak...saya maklum..berarti anda engajak perang juga dg > Saut.. > alau itu memang begitu,ya silahkan..itu saja maksudku.. > trims > mahmud darzad > > --- Pada Sab, 10/1/09, audifax - <audivacx@yahoo. com> menulis: > > Dari: audifax - <audivacx@yahoo. com> > Topik: Re: ( Mahmud Darzad)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. > .......Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 9:18 AM > > Betul Bung Mahmud > Itu seperti pernah saya tuliskan juga, bahwa kita tidak pernah bisa lepas > dari intensi, yang seringkali merupakan pretensi atau tendensi. Tidak > terkecuali saya. > > Apa yang saya rujuk di situ pun, sebenarnya terkait dengan apa yang saya > sebut 'sepak terjang dari Saut'. Mungkin tidak semua orang di milis ini > tahu, terutama yang berada di luar lingkar sastra. Jurnal 'Boemiputra' itu > pun memiliki 'idealisme pemikiran' tertentu, yang coba dikedepankan untuk > mengoposisi Teater Utan Kayu, yang saat ini cukup dominan dalam dunia > sastra. > > Dengan demikian, kalimat yang anda kutip itu bukan prasangka atau pendapat > subyektif, melainkan sebuah fakta yang orang-orang sastra lain juga banyak > yang tahu. Silahkan misalnya anda menanyakan pada bung Pabrik T. Saya rasa > dia juga tidak akan mengingkari kalimat yang anda kutip tersebut. Bahkan > saran bung Pabrik (yg cukup dekat dengan Saut) adalah membubarkan jurnal > 'Boemiputra' . > > Ini saya kutipkan apa yang ditulis Bung Pabrik di Facebook-nya: > > saranku secara umum: > untuk lawan saut: > mulai manfaatkan internet sebaik mungkin dan mulailah ... perang propaganda > terbuka. siapa yang paling (terlihat) terbuka akan memenangkan 'perang' ini. > > untuk saut: > BUBARKAN BOEMIPOETRA! lakukan perlawanan tanpa institusi, tapi semua orang > dapat mengidentifikasikan diri dengan perlawanan itu. menjadikan perlawanan > itu sebagai milik semua. > > > > > Itulah yang saya maksudkan dalam kalimat yang Bung Mahmud kutip tersebut. > Kalimat itu, seperti kalimat-kalimat dalam tanggapan atau tulisan saya > umumnya, memiliki keterkaitan satu sama lain. > > Intinya, bagi saya adalah sebuah dagelan ketika bung Heri terburu-buru > menggalang sebuah gerakan perlawanan 'hanya' karena apa yang menimpa Saut. > Lagipula, sejauh ini..laporan pandangan mata yang beredar di mana-mana di > internet, baru dari tulisan Saut sendiri. Belum ada laporan lain dari > peserta muker yang banyak itu...atau bahkan dari Marco sendiri. > > Jadi, memang setiap kita menulis tetap tidak lepas dari intensi kita. Namun > ada hal-hal yang sebenarnya adalah 'data' yang bisa dikonfirmasi. Saya > memang punya intensi ketika menulis tanggapan saya pada Heri, yaitu > menunjukkan bahwa ini cuma dagelan saja. > > Tapi Bung Mahmud juga punya intensi ketika menulis tanggapan terhadap saya, > yaitu menunjukkan bahwa saya tidak obyektif karena mengira apa yang Bung > Mahmud kutip itu adalah pendapat atau prasangka saya terhadap Saut > Situmorang. Padahal, itu adalah data. Saya rasa tidak ada yang bisa > membantah data itu. Bahkan bung Heri sekalipun. Jurnal 'Boemiputra' itu > salah satu bukti otentiknya. > > Ini membuat Bung Mahmud menjadi subyektif dengan menempatkan saya sebagai > obyek intensi bung Mahmud untuk mengatakan saya tidak obyektif. Bukan begitu > bung? > > > > > > > > --- On Sat, 1/10/09, mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> wrote: > > From: mahmud darzad <mahmuddarzad@ yahoo.com> > Subject: Re: ( audifax)[psikologi_ transformatif] Hahahahaha.. .......Re: > Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > To: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Date: Saturday, January 10, 2009, 8:35 AM > > Bun Audi... > aku sepakat dg mencari info lbh luas..mendudukan kebenaran > info...obyekktifita s > tetapi pernyataan anda bahwa : > "Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, > bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya" > menunjukan anda juga bukan se- obyektif yg mana anda inginkan... > sangat tidak tepat anda menuduh spt itu secara subyektif selain itu menurut > hemat saya secara obyektif, isi apa yg anda tuduhkan,merupakan hal yg lumrah > terjadi pd siapa saja,seperti seniman,pemikir dll..juga ketika anda menulis > buku2 anda... > mahmud darzad > surabaya > --- Pada Sab, 10/1/09, audifax - <audivacx@yahoo. com> menulis: > > Dari: audifax - <audivacx@yahoo. com> > Topik: Re: [psikologi_transfor matif] Hahahahaha.. .......Re: Marco Ketua > Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com > Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 6:25 AM > > hahahaha... > > Bung...sampai sejauh ini, satu-satunya report kejadian itu cuma dari Saut. > Mungkin sebelum mau berkoar tentang perlawanan, kita baru bisa lebih > obyektif jika ada sudut pandang lain...dari para pesertalah, kalau bukan > si Marco sendiri. > > Bagaimana pun sepak terjang Saut selama ini juga punya intensi, pretensi, > bahkan tendensi untuk mengedepankan cara berpikirnya. > > Jadi..jangan kau ngomong terlalu jauh tentang apa itu kecurangan dululah > Bung Heri > > > > --- On Fri, 1/9/09, heri latief <herilatief@yahoo. com> wrote: > > From: heri latief <herilatief@yahoo. com> > Subject: [psikologi_transfor matif] Re: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta > Mengusir Saut Situmorang dkk > To: koran-digital@ googlegroups. com, "SP" <sastra-pembebasan@ yahoogroups. > com> > Cc: penyair@yahoogroups .com, santrikiri@yahoogro ups.com, "PT" > <psikologi_transform atif@yahoogroups .com>, danaupuisi@yahoogro ups.com, > surabaya_basecamp@ yahoogroups. com, asepsambodja@ yahoo.com, "Ben Abel" > <ba16@cornell. edu>, "Saut Situmorang" <sautsitumorang@ yahoo.com>, "mbak > ani" <anis@uninet. net.id>, "nanang kamfret" <nanangsuryadi@ yahoo.com> > Date: Friday, January 9, 2009, 8:54 PM > > menyedihkan! > > parah banget mentalitas budak para pejabat kesenian (yg digaji oleh uang > rakyat). > si marco itu lagu2annya kayak yg ngebayarin kenduri aja. > > ayo bikin persatuan buat ngebongkar kecurangan. > jangan biarkan praktik sok premanisme dari para seniman busuk. > > kata wiji thukul: hanya satu kata, lawan! > > heri latief > > > http://progind. net/ > kolektif info coup d'etat 65: kebenaran untuk keadilan > http://herilatief. wordpress. com/ > http://akarrumputli ar.wordpress. com/ > > > --- On Thu, 1/8/09, Satrio Arismunandar <satrioarismunandar@ yahoo.com> > wrote: > > Subject: Marco Ketua Dewan Kesenian Jakarta Mengusir Saut Situmorang dkk > Date: Thursday, January 8, 2009, 10:53 PM > > Jumat 19 Desember 2008 kira-kira jam 2 siang lebih. Saya Saut Situmorang, > Wowok Hesti Prabowo dan Viddy A Daery masuk ke sebuah ruangan tempat > diadakannya "mukernas" dewan kesenian se-Indonesia di hotel Sheraton Media > Jakarta. Saya mendapat info bahwa mukernas tersebut akan membahas soal > "dewan kesenian Indonesia" yang beberapa waktu dulu ide pembentukannya > mendapat tentangan keras dari banyak seniman. Ide awal pembentukan dewan > kesenian Indonesia tersebut, kata orang, berasal dari Ratna Sarumpaet dan > dia hari itu akan memberikan pidato tanggapan atas idenya yang mungkin dia > rasa dicuri orang itu. Sebuah acara menarik untuk ditonton, bukan? Di pintu > masuk ruangan mukernas itu saya sempat disapa oleh seorang cewek yang > bekerja untuk Dewan Kesenian Jakarta alias DKJ, yang merupakan tuan rumah > mukernas. Di pintu masuk saya tidak melihat ada pengumuman "YANG TIDAK > DIUNDANG DILARANG MASUK!". > > Setelah berada di dalam ruangan saya dipanggil oleh Iyut Fitrah kawan > penyair dari Payakumbuh, Sumatera Barat. Dia minta saya duduk dekatnya. Saya > pun pergi ke arahnya dan duduk di sebuah kursi di dekatnya. Begitu pula > Wowok dan Viddy. Sambil ngomong-ngomong, saya bagikan jurnal keren > "boemipoetra" yang segera saja beredar ke meja-meja para peserta mukernas. > Saya juga melihat bekas adik kelas saya di Fakultas Sastra Universitas > Sumatera Utara dulu, Jabatin, duduk di meja dekat saya itu dan saya pun > menyapanya. Wowok kemudian berdiri dan mulai membagikan "boemipoetra" ke > meja-meja di sudut lain ruangan. Saat itu Ratna Sarumpaet sudah berdiri di > podium setelah diundang untuk memberikan pidatonya. > > Pada waktu itulah tiba-tiba saja terdengar suara seseorang berteriak > membentak, "Wowok, keluar!!! Anda tidak diundang, keluar!!!" Begitulah > kira-kira bunyi teriakan tersebut yang ternyata berasal dari mulut seseorang > bernama Marco yang adalah ketua Dewan Kesenian Jakarta. Wowok merespon > dengan mengatakan bahwa dia "diundang" oleh Ratna Sarumpaet. Ratna > membenarkan waktu Sang Marco mengkonfirmasikanny a ke dia. Tentu saja > peristiwa itu menciptakan suasana tegang. Para peserta pun nampak kaget > heran kebingungan penasaran. What the fuck is going on? Saya yakin begitulah > yang mereka gumamkan dalam gumaman mereka. Lalu tiba-tiba lagi suara tadi > berteriak membentak lagi, "Saut, keluar!!! Saya tidak mengundang Anda, > keluar!!!" Saya nyaris gemetaran mendengar bentakan yang kayaknya > dikeluarkan pakek sinkang ala ilmu Auman Singa Kim-mo Say-ong Cia Sun dari > kitab "Ie Thian To Liong" karya Chin Yung itu! Kemudian Sang Pangcu DKJ itu > melambai-lambaikan jurnal > "boemipoetra" ke udara sambil berkata sesuatu seperti "Dilarang membagikan > 'boemipoetra' di sini. Ini cuma berisi fitnah!". Untunglah berkat latihan > Kiuyang Sinkang yang saya pelajari dari Bu Kie saya cepat memperolah > ketenangan saya kembali dan segera menjawab Sang Pangcu DKJ itu, "Kalau > benar jurnal 'boemipoetra' adalah fitnah, silahkan bawa kami ke pengadilan!" > Di tengah-tengah keributan itu saya mendengar Ratna Sarumpaet berkata > sesuatu seperti kenapa acara kesenian bisa jadi sekaku ini, atau yang > mirip-mirip itu maksudnya. Lalu, entah dari mana nongolnya, seorang > laki-laki bertampang sangar kayak "bouncer bar" di Selandia Baru sana mulai > juga berteriak-teriak sambil berpidato di tengah ruangan bahwa dia akan > membubarkan acara tersebut! Pokoknya penuh otoritas macam itulah. Saya gak > kenal makhluk aneh ini tapi Wowok kemudian di taxi mengatakan dia itu orang > DKJ juga. Karena bosan mendengar retorika kekuasaannya itu saya berdiri dan > mengajak Wowok dan Viddy untuk keluar saja dari hiruk-pikuk drama kekuasaan > Dewan Kesenian Jakarta tersebut. Banyak juga ternyata peserta dari dewan > kesenian se-Indonesia di situ yang keluar ruangan. Waktu saya mulai beranjak > dari tempat duduk saya itulah Sang Marco, sambil tetap teriak-teriak, > mendatangai saya dan tiba-tiba saja memegang lengan kiri saya. Tentu saja > secara spontan ilmu Kiankun Taylo-ie Sinkang dari Bengkaw yang juga saya > warisi dari suhu Bu Kie bereaksi cepat dan saya tampar tangan jahat yang > penuh racun itu! Dia nampak kaget jugak rupanya, hahaha... Tapi dia tidak > melakukan apa-apa lagi dan kami bertiga pun keluar dari ruangan pibu itu > dengan penuh kemenangan. > > Di luar, seorang kawan dari Jawa Tengah yang juga salah seorang peserta > mukernas tersebut menghampiri dan menyalami kami. Oiya, di luar itu saya > juga tidak melihat ada pengumuman, "DILARANG MEMBAGIKAN 'BOEMIPOETRA' DI > DALAM RUANGAN!" > > Bagaimana ya seandainya yang kami bagikan itu adalah majalah "Kalam" milik > Teater Utan Kayu? Apa kami akan mendapat perlakuan yang sangat premanis, > ketimbang Pramis, begitu? Siapa sebenarnya yang direpresentasikan Marco dan > Dewan Kesenian Jakarta-nya di acara dewan kesenian se-Indonesia tersebut? > Lucunya lagi, waktu dia membuat kericuhan di acara dewan kesenian > se-Indonesia itu, tidak pernah sekalipun dia menanyakan pendapat para > peserta mukernas soal "kehadiran" kami, apa mereka keberatan atau tidak! > Menurut SMS seorang kawan yang juga peserta "diundang" acara, setelah kami > bertiga keluar ruangan, para peserta dipaksa untuk "mengembalikan" kepada > DKJ jurnal "boemipoetra" yang sedang dibaca para peserta tersebut! Banyak > juga, kata kawan tersebut, yang tidak bersedia "mengembalikan" jurnal keren > kami itu, hahaha... > > Oiya, ada yang bilang (saya tidak tahu benar atau salah karena saya sendiri > tidak diundang juga, hehehe...) ada yang bilang bahwa para peserta mukernas > dewan kesenian se-Indonesia itu dibawa Marco dan DKJ-nya makan malam di > Salihara, hahaha... > > Saut Situmorang > > http://www.facebook .com/profile. php?id=554828232 &ref=name > http://sautsitumora ng.multiply. com/ > > -During times of universal deceit, > telling the truth becomes a revolutionary act > (George Orwell) > > > > > > > > ____________ _________ _________ __ > Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman > Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! > > ____________ _________ _________ __ > Apakah wajar artis ikut Pemilu? > Temukan jawabannya di Yahoo! Answers! > > ____________ _________ _________ __ > Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! > Yahoo! memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! > > Hahaha...apa dengan menganalogikan saya dengan Orde Baru > > Lantas anda mau menganalogikan diri anda dengan Romo Mangun????.. .atau Saut > yang anda analogikan dengan Romo Mangun???? > > > > Hahahaha...ayo- -ayo Bung Darzad, bahkan membuat analogi pun mesti pake otak > dan jelas bukan? Simetri tidak antara realita dan analogi yang dijadikan > penjelas realita..... .hahahaha > >   ------------ --------- --------- ------  Yahoo! Groups Links  <*> To visit your group on the web, go to:     http://groups. yahoo.com/ group/psikologi_ transformatif/  <*> Your email settings:     Individual Email | Traditional  <*> To change settings online go to:     http://groups. yahoo.com/ group/psikologi_ transformatif/ join     (Yahoo! ID required)  <*> To change settings via email:     mailto:psikologi_ transformatif- digest@yahoogrou ps.com      mailto:psikologi_ transformatif- fullfeatured@ yahoogroups. com  <*> To unsubscribe from this group, send an email to:     psikologi_transform atif-unsubscribe @yahoogroups. com  <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:     http://docs. yahoo.com/ info/terms/  



Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman
Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang!



Dapatkan alamat Email baru Anda!
Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

All together now

Host a free online

conference on IM.

Yahoo! Groups

w/ John McEnroe

Join the All-Bran

Day 10 Club.

Group Charity

City Year

Young people who

change the world

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home