Howl: Bls: Bls: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Dr. Mahdi 'Akif: Mari Dukung Perjuangan Hamas

Salah faham, konflik, gesekan adalah peristiwa biasa yang terjadi setiap hari dalam berbagai skala.

Antara gigi dan lidah saja seriang salah gigit.

Dan kita punya tetangga yang setiap kali bertengkar, sudah berlangsung dan benihnya sdh ada semenjak ribuan tahun lalu, yang pola pikiranya masing-masing selalu mencari dukungan dunia untuk memenangkan tuntutannya, bukan untuk mencari solusi.
Kalau sampai sekarang masih tidak disadari malahan dilanjutkan terus menerus dan semakin ekskalatif, maka sampai kiamat pun tidak akan ada perdamaian.

Kejadian ini tentu tidak bisa dibenarkan seperti kata orang bijak Vimalakirti :

" Di gunung Semeru menyimpan biji lada,

Tapi dalam setiap biji lada bersembunyi seluruh alam semesta.

Karena dunia menderita, saya ikut menderita,

Karena manusia sakit, saya ikut merasa sakit "

Apakah kita mau memposisikan sebagai part of the problem atau solution ?

Lalu bagaimana cara menyadarkannya ?

Mungkin kita harus bertanya kepada para pihak yang bertikai : kalian itu mau mencari solusi atau mau menang mutlak sih ?

Ini perlu karena setiap orang tidak bisa terus menerus diajak untuk mengikuti kemauan yang bertikai.

Mungkin pil pahit ini malahan yang bisa membuat mereka duduk bersama dan berunding bagaimana bisa hidup berdampingan secara damai.

Gandhi mengatakan " Tidak ada jalan menuju perdamaian kecuali perdamaian itu adalah jalannya "

Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 7 Januari, 2009 23:45:06
Topik: Re: Bls: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Dr. Mahdi 'Akif: Mari Dukung Perjuangan Hamas

2009/1/7 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
> Buddha mengajarkan :
> " Aku mengajarkan satu hal dan hanya satu hal yaitu penderitaan dan akhir
> dari penderitaan ;
> Engkau sendiri yang harus melakukan semuanya karena Aku hanya menunjukkan
> jalannya "

Tidak semua orang bisa mengatakan "Engkau sendiri yang harus melakukan
semuanya karena Aku hanya menunjukkan
jalannya". Buddha bisa mengatakan demikian, sebab di balik kata-kata
itu, orang melihat teladan yang kelihatan sehingga kata-kata bukan
cuma kata-kata tetapi lantas menjadi berkekuatan.

h