Howl: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Dr. Mahdi 'Akif: Mari Dukung Perjuangan Hamas

he.he..he.
Kalau ada orang ¨optimis¨ jadinya ntar seperti Om Hendrik dong Om.

Kalau aku seh sifatnya lebih ke skeptis dan individualis., maksudnya sedapat dapatnya (selagi hidup) berbuat kebajikan ramai-ramai, namun kalau soal urusan ¨dosa¨ itu mah ditanggung masing-masing.

Contoh sederhana: Apa salahnya mengajak minum kopi sambil ¨nonton tinju¨ he..he..he.. sambil kadang-kadang ikut sedikit mengecam dan atau memberikan sedikit komentar. ops.. Mau menyelamatkan dunia ?

Weleh-2... ini nih udah kepengaruhan Ajaran Jusuf Sutanto neh.

--- Pada Rab, 7/1/09, nneonlight <nneonlight@yahoo.co.uk> menulis:

Dari: nneonlight <nneonlight@yahoo.co.uk>

walah napa dibalik2 ?

namun dalam konteks Lao Tzu, maka harus menyatu dulu dengan Tao (law of natural) baru menimbulkan kesadaran diri

sedangkan penyatuan yang dimaksud Oom Gotho adalah penyatuan dalam arti yang lebih specifik, dan bersifat pesimistis, hehe...

kalau dikaitkan maka akan mengacu kepada ajaran individualisme, dengan
kalimatnya yang terkenal, bahwa 'jika dunia ini dapat diselamatkan
atau dihancurkan hanya dengan memegang sehelai rambut kepala atau
dengan menggerakkan salah satu jari tangannya, maka kaum individualis
tidak akan melakukannya. ' mereka tidak perduli apakah sebuah masyarakat menjadi baik ataukah tidak, kacau ataupun hancur

hanya kenikmatan segelas cangkir kopi yang diperhatikan, glek glek
glek ... huahahahaha. ..

naaaaaaaaahh, silahkan menyanggah

salam,
nneon, yang bukan ohm / hambatan, tapi daya (watt) :)

--- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, gotholoco
<gotholoco@. ..> wrote:
>
> para mistikus yang telah berhasil mencapai penyatuan dengan Tao akan
merasakan timbulnya kesadaran diri (self consciousness) yang tidak
mengenal kontradiksi2
>
> Kebalik Om Neon,Â kesadaran diri bisa membawa ke Â¨penyatuanÂ¨,
sehingga tidak mengenal kontradiksi( dualitas) .
>
>
> Tao yang dimaksud adalah hukum universal alam jagat raya (law of
natural) Tao sebagai suatu harmoni yang sangat sempurna
>
>
> Kalau Tao yang dimaksud adalalah definisi di atas,Â ternyata
bertolak belakang dengan relalitas bahwa alam jagat raya ini menuju
kehancuran, menuju kegelapan apanya yang harmoni dan sempurna ?
>
> Lebih realistisÂ ajaran cafeist,Â semua menuju Â¨the holeÂ¨Â
ha..ha..ha..
>
>
>
>
> --- Pada Sel, 6/1/09, nneonlight <nneonlight@ ...> menulis:
> Dari: nneonlight <nneonlight@ ...>
> Topik: Bls: Bls: Bls: [psikologi_transfor matif] Re: Dr. Mahdi 'Akif:
Mari Dukung Perjuangan Hamas
> Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> Tanggal: Selasa, 6 Januari, 2009, 11:27 PM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> menarik ...
>
>
>
> dikatakan bahwa para mistikus yang telah berhasil mencapai penyatuan
>
> dengan Tao akan merasakan timbulnya kesadaran diri (self
>
> consciousness) yang tidak mengenal kontradiksi2
>
>
>
> di kalangan orang2 demikian, Lao Tzu memunculkan kitabnya Tao Te
>
> Ching, sehingga timbul doktrin Wu Wei, artinya berbuat untuk segalanya
>
> tanpa perlu berbuat apa2
>
>
>
> walaupun paradoksal, maksud sebenarnya dari doktrin ini adalah bahwa
>
> segala sesuatu akan berjalan teratur sesuai dengan kodrat diri nya
>
> asal tidak berbuat sesuatu yang bertentangan dengan Tao
>
>
>
> Tao yang dimaksud adalah hukum universal alam jagat raya (law of
natural) Tao sebagai suatu harmoni yang sangat sempurna
>
>
>
> doktrin Wu Wei dianggap bila dipraktekkan secara benar dan tepat dalam
>
> kekuasaan dan pemerintahan, maka keadaan ideal dalam kehidupan
>
> masyarakat akan tercipta, yaitu dengan mencukupi sandang, papan, dan
>
> pangan rakyat, membuat mereka sehat dan kuat, serta menciptakan
>
> suasana hati yang selalu merasa puas dan tenang sehingga tidak ada
>
> orang yang mempunyai keinginan jahat
>
>
>
> pertanyaannya adalah :
>
>
>
> adakah kemampuan / kesanggupan baik bagi diri manusia pribadi itu
>
> sendiri maupun lingkungan kekuasaan dan pemerintahan untuk mencapai
>
> kondisi sedemikian ?
>
>
>
> apakah manusia itu mempunyai tendensi kepada ketidakbaikan ataukah
>
> kepada kebaikan ? naaaaaaaaaah. ......... ..
>
>
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Howl <scimindd@ .>
wrote:
>
> >
>
> > 2009/1/6 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@ .>:
>
> > > Dalam urusan ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan yang mau
>
> merdeka, para
>
> > > dealer mesin perang yang berharap dapat order besar, akhirnya
>
> harus gigit
>
> > > jari. Karena kedua belah pihak bisa menempatkan urusan
sebenarnya yang
>
> > > diperlukan bagi kehidupan bersama.
>
> > > Dunia sungguh memerlukan ilmu kepemimpinan yang benar untuk
membangun
>
> > > kehidupan bersama di dunia.
>
> > > Selama ini kita sdh dicekokin konsep paranoid " Barangsiapa mau
>
> damai harus
>
> > > siap berperang ". Dan keributan sekarang adalah ongkosnya .
>
> > > Untuk itu Sun Tzu ahlinya, tapi puncak dari ilmunya adalah "
kenalilah
>
> > > dirimu, musuhmu dan medannya .....dan kalau sudah kenal dengan
>
> baik, mengapa
>
> > > harus perang ?". Konfusius mengatakan " Kalau diri sendiri sudah
>
> lurus, apa
>
> > > susahnya memimpin sebuah negara ? ".
>
> >
>
> > Pencerahan yang dicapai seseorang di pojok jalan di New Delhi apakah
>
> > akan memecahkan persoalan di pojok jalan di kota Gaza?
>
> >
>
> > Pencerahan yang akan dicapai rekan-rekan di milis ini apakah akan
>
> > menyelesaikan persoalan di timur tengah?
>
> >
>
> > Diskusi-diskusi di internet jelas jauh sekali dari pemecahan
>
> > persoalan, bahkan diskusi-diskusi itu belum tentu lahir dari pemahaman
>
> > akan apa yang sebenarnya terjadi.
>
> >
>
> > Memahami pun belum tentu juga sama dengan memecahkan persoalan. Tetapi
>
> > kemampuan untuk memahami realita sebagaimana adanya selalu ada
>
> > gunanya. Dari sudut kegunaan itulah diskusi tentang perang di timur
>
> > tengah tetap bisa dilakukan. Meskipun tidak akan berkontribusi secara
>
> > langsung kepada pemecahan persoalannya.
>
> >
>
> > h
>
>