Bung Kamto,
Reply anda atas e-mail saya terasa tidak jelas bagi saya. Kesannya kok
asal jawab saja?
Pertama anda setuju bahwa "jumlah" tidak ekuivalen dengan "benar". Tapi
kemudian anda bilang bahwa jumlah menunjukkan siapa yang benar. Yang
mana pendapat anda sebenarnya? Kesannya anda plin-plan. Posisi saya
sudah jelas, jumlah sebanyak apapun belum tentu benar. Bahkan bila 100%
orang percaya tentang sesuatu, belum tentu sesuatu itu benar. Seperti
kasus bumi dan matahari itu, saya pikir cukup aman untuk mengatakan
bahwa 100% penduduk bumi sebelum Copernicus dan Galileo percaya bahwa
matahari mengelilingi bumi, tetapi jumlah 100% itu tidak menjadikan
kepercayaan tersebut benar adanya.
Anda juga bicara tentang memilih skenario. Ketiga Skenario itu bukan
multiple choicenya bung. Ketiga skenario itu adalah kemungkinan yang ada
bila ada dua kubu yang berbeda pendapat tentang sesuatu (seperti "Tuhan
itu ada" melawan "Tuhan itu tidak ada"). Mudah-mudahan penjelasan
tambahan saya bisa dimengerti.
Tulisan anda yang lain sulit saya mengerti. Yang jelas, Ateis sudah
memperingatkan, bahwa Tuhan yang anda sembah itu tidak ada, dan tidak
pernah ada, karena tidak ada bukti tentang Tuhan itu. Karena itu
mulailah bersikap dewasa dan mandiri, dan berhentilah bertengkar tentang
sesuatu yang tidak ada. Berhentilah menghabiskan waktu mengutak atik
kitab suci demi membuktikan kebenaran persepsi anda.
Nah, para teis sudah diperingatkan, terserah bagaimana anda
menanggapinya. Mau terus percaya Tuhan? Sok wae / Monggo... asal jangan
mengganggu mereka yang tidak percaya.
-Senopati
--- In
ateis@yahoogroups. com, Sukamto Sukamto <sukamto1003@ ...> wrote:
>
>
> Biarpun analogi kurang pas, tetap saja kedua kubu merasa diri paling
>
> benar. Dalam kasus dua klaim yang sama-sama merasa diri benar ada
>
> beberapa skenario:
>
> 1. Kedua pihak sebenarnya salah
>
> 2. Salah satu pihak sebenarnya benar
>
> 3. Kedua pihak sama-sama benar
>
> Dari ketiga skenario itu, jumlah pengikut kubu sama sekali tidak
>
> berpengaruh. Itu inti dari argumen saya thd Ronces.
>
> Benar, tidak selalu jumlah menunjukkan kualitas. Dalam hal ini amat
tergantung dari kualitas pemilih "skenario" itu. Tetapi kalau kualitas
pemilih no 2(teis/ ateis dan teis yang benar he he)itu telah diuji, di
antaranya oleh logika "pisau bedah" Dawkins(meminjam istilah Gunawan
Mohamad), berbagai argumen sejak ribuan tahun lalu hingga kini, ketidak
pertentangannya antara kebenaran ayat dengan temuan ilmiah yang
mendekati sempurna kebenarannya( karena lama tak ada tesis baru yang
menumbangkannya) , maka bukankah jumlah juga mungkin menunjukkan citra
kebenaran??? !!!
>
> Kalau di antara yang banyak itu ada secuil yang aneh(misal
Fundamentalism, radikalism dll) bukankah ada juga dalam yang tak
banyak(ateis) ?!
> Itulah kesalahan persepsi ateis terhadap teis terkait perilaku dengan
cara menggeneralisir dengan cara tak senonoh.
>
>
> Ketika Copernicus dan Galileo bilang bahwa bumi mengelilingi matahari,
>
> mayoritas orang tidak langsung meng-amini-nya.
>
> Setiap kebenaran memerlukan proses untuk dipahami dengan jumlah
penganut.
> Apa kaga logis ini?!
> Itulah fungsi manusia pintar(khusus) bagi sesama yang faktual tak
semua pintar, yakni ilmuan untuk mendiskripsikan temuan itu kemudian di
antara yang sedikit pintar berlaku sebagai "juru bicara" temuan itu
:). Sementara ulama memberi pencerahan dalam atmosfir kebenaran
dari sabda Tuhan.
>
> Bahkan keduanya harus menghadapi hukuman dari gereja. Ya seperti
itulah Teis sekarang,
>
> ngotot mempertahankan ke-Teisan-nya, ....(= Galileo mempertahankan
kebenaran temuan itu, kan maksudnya?!)
> Sampai tanda koma di atas benar. Kebenaran I dipertahankan dalam scope
sains yang terbatas memahami citra alam yang terbatas. Teis harus
mendakwahkan sesuatu yang tak terjangkau(baik yang material maupun yang
immaterial).
>
> walaupun sudah diperingatkan oleh
>
> ateis.
> Yang ini error II !! Bagaimana ateis yang dalam mengutarakan
kebenaran pahamnya saja ngalor ngidul memperingatkan orang teis yang
mayoritas pinter..... ha ha
> Sekelas Dawkinspun selalu muncul error di ujung kesimpulannya kalau
sudah mulai menyentuh yang immaterial.
> So, bergunakah ateis??
> Tuhanku dalam al Quran menyampaikan: "Tak ada sesuatupun diciptakan
dengan sia-sia".
> Tak terkecuali manusia dengan mind set semacam ateis, ya mungkin?!
> Kalau dugaan ini benar, maka benar juga apa kata Gunawan Mohamad yang
diposting ulang Abdi Juni beberapa waktu lalu: Teis perlu dikritisi
orang semacam Dawkins untuk mereview tafsirnya.
> Lha, kalau untuk pengikut2 Dawkins tak begitu pintar gimana?
> Ya, anggap aja celetukan orang di pasar.
>
>
> Soal Tuhan yang tak mungkin terdeteksi, itu interpretasi kitab suci
>
> ala sekarang. Di zaman dulu, Tuhan mungkin menampakkan diri dihadapan
>
> manusia, seperti kasus Musa, Muhammad, dan Yesus (tiga dari banyak
>
> contoh). Karena tuntutan zaman, Tuhan sekarang menjadi semakin
>
> invisible dan susah dihubungi.
>
> Error I sejak era purba hingga era digital sekarang.
> Ok, next dalam state Error I ini. Mudah2an tetap seru dan tidak asal
njeplak.
>
> eska.
>
>
>
> -Senopati
>
>
>
>
> --- Pada Rab, 26/11/08, Senopati senopatip@.. . menulis:
> Dari: Senopati senopatip@.. .
> Topik: Re: [] Tuhan versi Kristen tidak mungkin ada.
> Kepada:
ateis@yahoogroups. com> Tanggal: Rabu, 26 November, 2008, 6:00 AM
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Biarpun analogi kurang pas, tetap saja kedua kubu merasa
diri paling
>
> benar. Dalam kasus dua klaim yang sama-sama merasa diri benar ada
>
> beberapa skenario:
>
> 1. Kedua pihak sebenarnya salah
>
> 2. Salah satu pihak sebenarnya benar
>
> 3. Kedua pihak sama-sama benar
>
> Dari ketiga skenario itu, jumlah pengikut kubu sama sekali tidak
>
> berpengaruh. Itu inti dari argumen saya thd Ronces.
>
>
>
> Ketika Copernicus dan Galileo bilang bahwa bumi mengelilingi matahari,
>
> mayoritas orang tidak langsung meng-amini-nya. Bahkan keduanya harus
>
> menghadapi hukuman dari gereja. Ya seperti itulah Teis sekarang,
>
> ngotot mempertahankan ke-Teisan-nya, walaupun sudah diperingatkan oleh
>
> ateis.
>
>
>
> Soal Tuhan yang tak mungkin terdeteksi, itu interpretasi kitab suci
>
> ala sekarang. Di zaman dulu, Tuhan mungkin menampakkan diri dihadapan
>
> manusia, seperti kasus Musa, Muhammad, dan Yesus (tiga dari banyak
>
> contoh). Karena tuntutan zaman, Tuhan sekarang menjadi semakin
>
> invisible dan susah dihubungi.
>
>
>
> -Senopati
>
>
>
> --- In ateis@yahoogroups. com, Sukamto Sukamto <sukamto1003@ ...>
wrote:
>
> >
>
> >
>
> > Terlepas dari sisi mata pedang mana yang benar, ada logika yang
>
> ketabrak di bawah
>
> > menurut hemat saya.
>
> >
>
> >
>
> > --- Pada Sel, 25/11/08, Senopati senopatip@ ..> menulis:
>
> > Dari: Senopati senopatip@ .. Ronces,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Banyaknya orang yang percaya akan sesuatu bukan merupakan bukti
bahwa
>
> >
>
> > sesuatu itu benar ada. Jumlah orang Protestan lebih banyak dari
orang
>
> >
>
> > Katolik, apakah itu membuat aliran Protestan lebih benar dari
Katolik?
>
> >
>
> > Analog yang kurang pas, karena standard kebenaran dua kubu yang tak
>
> sama. Note: bukan kebenaran ada tidaknya sesuatu.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Dulu jumlah manusia yang percaya bahwa matahari mengelilingi bumi
jauh
>
> >
>
> > lebih banyak dari manusia yang percaya bahwa bumi mengelilingi
>
> >
>
> > matahari. Tapi sekarang kita tahu bahwa yang benar adalah yang
sedikit
>
> >
>
> > itu.
>
> >
>
> > Sedikit yang mana?
>
> > Saat banyak orang percaya bahwa matahari mengelilingi bumi, bukankah
>
> belum ada yang protes sampai dengan pasca Copernicus(heliocen tris)
>
> kemudian berbondong-bondong kita bilang amin karena rasio kita memang
>
> bisa diajak kemana saja?!
>
> >
>
> > Begitu juga dengan kepercayaan atas Tuhan. Sekarang Teis lebih
>
> >
>
> > banyak dari ateis, tetapi itu tidak otomatis menjadikan teis lebih
>
> >
>
> > benar dari ateis.
>
> >
>
> > Sama dengan analog Protestan - Khatolik.
>
> > Lagian analog Ada-dan Tiada menggunakan Benar-Kurang Benar.
>
> > Ada sedikit pendapat tentang keberadaan Tuhan yang secara
>
> klasik(sejak era ateis baheula) selalu ada yang menuntut bukti nyata
>
> dan terindra kehadirannya: Tuhan yang dinyatakan sebagai sesuatu yang
>
> tak terbatas mustahil diketahui esensiNya oleh sesuatu(manusia dengan
>
> logikanya) yang terbatas. Sumber: Ayat suci dan dibenarkan rasio.
>
> > Untuk materi yang ada dalam alam semesta sebatas yang bisa dijangkau
>
> oleh alat pengindera saja yang konon baru 10 % yang dikenali,
adalah
>
> bukti kemustahilan mengenal esensi itu.
>
> > Bagaimana menurut anda, bung Seno?
>
> >
>
> > eska.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > "Truth is a three edged sword: Yours, Mine, and the Truth"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > "The truth points to itself"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > -Senopati
>
> >
>
> > >
>
> > Topik: Re: [] Tuhan versi Kristen tidak mungkin ada.
>
> > Kepada: ateis@yahoogroups. com
>
> > Tanggal: Selasa, 25 November, 2008, 8:18 PM
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Bung Ronces,
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Banyaknya orang yang percaya akan sesuatu bukan merupakan bukti
bahwa
>
> >
>
> > sesuatu itu benar ada. Jumlah orang Protestan lebih banyak dari
orang
>
> >
>
> > Katolik, apakah itu membuat aliran Protestan lebih benar dari
Katolik?
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > Dulu jumlah manusia yang percaya bahwa matahari mengelilingi bumi
jauh
>
> >
>
> > lebih banyak dari manusia yang percaya bahwa bumi mengelilingi
>
> >
>
> > matahari. Tapi sekarang kita tahu bahwa yang benar adalah yang
sedikit
>
> >
>
> > itu. Begitu juga dengan kepercayaan atas Tuhan. Sekarang Teis lebih
>
> >
>
> > banyak dari ateis, tetapi itu tidak otomatis menjadikan teis lebih
>
> >
>
> > benar dari ateis.
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > "Truth is a three edged sword: Yours, Mine, and the Truth"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > "The truth points to itself"
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > -Senopati
>
> >
>
> >
>
> >
>
> > --- In ateis@yahoogroups. com, "Ronces" <rogult@> wrote:
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Bung Abdi dan rekan-rekan diskusi lainnya di milis ini,
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Menyamakan kisah tentang Tuhan dengan kisah tentang Nyi Roro Kidul
>
> >
>
> > > apalagi cerita Malin Kundang asal Minang Kabau, merupakan
>
> statement yang
>
> >
>
> > > terburu-buru dan cenderung asal-bunyi alias tidak ilmiah. Saya
>
> >
>
> > > perhatikan dari awal rekan-rekan ateis di milis ini semuanya
>
> sepakat dgn
>
> >
>
> > > pernyataan itu dan sering mengulangi menulis hal yang sama di sini
>
> bahwa
>
> >
>
> > > kisah tentang Tuhan itu sejajar dan dapat disandingkan dgn cerita
Nyi
>
> >
>
> > > Roro Kidul atau sejenis (apakah krn sekedar ikut2an, apakah anda
>
> sudah
>
> >
>
> > > mengumpulkan fakta2nya sehingga cerita tsb memang dapat
>
> disejajarkan? ).
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Apakah jutaan bahkan milyaran penduduk dunia mau shalat 5x sehari
ke
>
> >
>
> > > Masjid atau pergi beribadah ke Gereja, ke Katedral, ke Kelenteng,
ke
>
> >
>
> > > Candi, dll demi cerita Malin Kundang yang berasal dari Miang
Kabau?
>
> >
>
> > > apakah orang-orang di Amerika sana kenal dgn kisah Malin Kundang
atau
>
> >
>
> > > Nyi Roro Kidul? tapi di Amerika sana mayoritas penduduknya kenal
dgn
>
> >
>
> > > kisah tentang Tuhan dan agama, tidakkah hanya orang Padang dan
Jawa
>
> >
>
> > > saja yg benar2 concern dgn cerita itu, jangan2 malah orang
>
> Sumatera gak
>
> >
>
> > > begitu ngerti ttg cerita Nyi Roro Kidul. Yang mau saya katakan
>
> di sini
>
> >
>
> > > adalah kisah tentang Tuhan begitu merasuk dan mempengaruihi
kehidupan
>
> >
>
> > > milyaran manusia di seluruh dunia selama ber-abad-abad lamanya
(jelas
>
> >
>
> > > tak bisa disamakan dgn cerita Malin Kundang yang awalnya hanya
dikenal
>
> >
>
> > > oleh uda Padang penjual rendang, dan tak mempengaruhi kehidupan
>
> milyaran
>
> >
>
> > > orang di dunia ini).
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Banyak orang yang rela berkorban demi konsep ttg Tuhan, dan bahkan
>
> rela
>
> >
>
> > > mati demi Tuhan, adakah orang yg rela mati demi cerita Malin
Kundang
>
> >
>
> > > atau Nyi Roro Kidul? tidakkah hal itu patut anda pertimbangkan?
>
> >
>
> > > mengapa kisah tentang Tuhan seolah-olah sanggup menghipnotis
jutaan
>
> >
>
> > > penduduk manusia di bumi ini sepanjang masa? tidakkah fenomena
itu
>
> >
>
> > > perlu diperhitungkan? (saya tidak mengatakan agar anda perlu
percaya
>
> >
>
> > > ttg Tuhan, namun tidakkah pantas utk memperhitungkan power dan
>
> pengaruh
>
> >
>
> > > dari konsep keTuhanan dalam tatanan budaya masyarakat manusia di
bumi
>
> >
>
> > > ini? sehingga kita berminat utk meneliti lebih jauh?)
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > Saya sarankan anda baca bukunya Karen Amstrong berjudul "A History
of
>
> >
>
> > > God" untuk menambah wawasan dan kasanah berpikir anda ttg sejarah
>
> >
>
> > > asal-usul dan perkembangan konsep tentang Tuhan selama peradaban
>
> manusia
>
> >
>
> > > ada di dunia ini.
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > (A History of God is a best-selling book by Karen Armstrong. It
>
> details
>
> >
>
> > > the history of the three great monotheistic traditions: Judaism,
>
> >
>
> > > Christianity and Islam. The evolution of the idea of God is traced
>
> from
>
> >
>
> > > its ancient roots in the Middle East up to the present day. The
>
> book has
>
> >
>
> > > been praised for its "astounding research" and deft storytelling)
.
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > =Ronces=
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> > > --- In ateis@yahoogroups. com, "Abdi Juni" <abdi.juni@> wrote:
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Bung Ronces,
>
> >
>
> > > > Apakah Bukti bahwa Tuhan versi kristen itu ada? ada yaitu
>
> Alkitab dan
>
> >
>
> > > satu2nya bukti yang bisa disodorkan oleh umat kristen. Bukti
>
> keberadaan
>
> >
>
> > > alam semesta beserta isinya yang disodorkan tidak menjadi bukti
bahwa
>
> >
>
> > > itu adalah ciptaan Tuhan versi kristen atau membuktikan bahwa itu
>
> >
>
> > > tercipta. sehingga bukan tidak ada bukti tetapi kurang bukti. Hal
yang
>
> >
>
> > > sama juga dialami oleh mahluk Yeti (big Foot), UFO, Gatot kaca,
malin
>
> >
>
> > > kundang, nyi roro kidul, sun go kong, zeus,dsb. Semakin sedikit
bukti
>
> >
>
> > > pendukung maka seharusnya kita harus semakin ragu.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Mengenai Bukti, Tentulah Bukti fisik adalah bukti yang paling
bisa
>
> >
>
> > > diterima, dari nenek2 ampe anak kecil tentu dapat menerima. Bukti
yang
>
> >
>
> > > bisa di"indra" (baik dengan atau tanpa alat) oleh semua orang
tanpa
>
> >
>
> > > kecuali itulah bukti yang palih sahih.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Misalnya UFO, apakah UFO tidak dapat dibuktikan secara fisik,
maka
>
> >
>
> > > bisa dianggap tidak ada.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > kemudian jika demikian apakah kakek buyut saya yang tidak pernah
>
> >
>
> > > dilihat bisa dianggap tidak ada? tentu pembuktian sejarah berbeda
>
> dengan
>
> >
>
> > > pembuktian sesuatu benda/mahluk yang masih exist sampai saat ini.
>
> Tentu
>
> >
>
> > > kita tidak bisa melihatnya lagi bukan? tentu kita juga tidak bisa
>
> >
>
> > > melihat Leonardo DaVinci bukan karena dia sudah mati. maka kita
hanya
>
> >
>
> > > bisa melihat dari catatan sejarah atau bukti2 karyanya.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Abdi.juni
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > From: Ronces
>
> >
>
> > > > Sent: Saturday, November 22, 2008 9:42 PM
>
> >
>
> > > > To: ateis@yahoogroups. com
>
> >
>
> > > > Subject: Re: [] Tuhan versi Kristen tidak mungkin ada.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Kekurangan bukti? atau tidak ada bukti sama sekali? tolong
>
> dipertegas!
>
> >
>
> > > lagipula bukti seperti apa yang anda inginkan? apakah harus dengan
>
> cara
>
> >
>
> > > Tuhan menampakkan diriNya secara langsung ke hadapan "batang
hidung "
>
> >
>
> > > anda di depan mata-kepala anda barulah anda bisa yakin bahwa Dia
ada?
>
> >
>
> > > bagaimana jika ternyata Tuhan tidak mau nunjukkin diriNya di
hadapan
>
> >
>
> > > anda?
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Bung Abdi wrote:
>
> >
>
> > > > > Begitu juga dengan Tuhan/pencipta bumi beserta isinya,
kekurangan
>
> >
>
> > > bukti
>
> >
>
> > > > > penunjang keberadaan tuhanlah yang membuat "kita" TIDAK BISA
>
> >
>
> > > PERCAYA.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Btw. apakah anda pernah melihat langsung tampang Leonardo
>
> DaVinci sang
>
> >
>
> > > pelukis legendaris?, ataukah arwah Leonardo DaVinci pernah
menampakkan
>
> >
>
> > > dirinya dihadapan anda? jika tidak lalu bagaimana anda dapat
percaya
>
> >
>
> > > bahwa DaVinci memang pernah ada? hanya mengandalkan buku-buku
sejarah
>
> >
>
> > > kuno? atau hanya dgn melihat peninggalan lukisan hasil
>
> karyanya?... ...
>
> >
>
> > > jika demikian, apa bedanya anda dengan para penganut agama atau
teis
>
> >
>
> > > yang percaya eksistensi pencipta dengan mengandalkan buku sejarah
>
> >
>
> > > spiritual kuno (kitabsuci) dan peninggalan hasilkarya sang
pencipta
>
> >
>
> > > yaitu alam semesta dan mahluk hidup termasuk diri anda sendiri.
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > Tolong anda jelaskan pembuktian seperti apa yg anda tuntut yang
>
> >
>
> > > berbeda dengan pembuktian eksistensi tokoh-tokoh manusia yg hanya
>
> dapat
>
> >
>
> > > diketahui dari buku-buku sejarah (seperti Leonardo DaVinci!, dan
tokoh
>
> >
>
> > > lain yg eksis di zaman kuno).
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > > > --- In ateis@yahoogroups. com, "Abdi Juni" abdi.juni@ wrote:
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > Bung Ronces, anda salah bila mengatakan "kami" benci terhadap
>
> >
>
> > > pemeluk
>
> >
>
> > > > > agama, benci seorang theist, antipati terhadap hal2
supranatural.
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > Sebagai bahan renungan, apakah kita karena benci terhadap pink
>
> >
>
> > > unicorn
>
> >
>
> > > > > atau benci kepada unicorners atau antipati terhadap mahluk2
gaib?
>
> >
>
> > > tentu
>
> >
>
> > > > > tidak bukan? Unicorn keberadaannya tidak bisa dipercaya karena
>
> lack
>
> >
>
> > > of
>
> >
>
> > > > > evidence, "SANGAT" kurang bukti mendukung keberadaannya.
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > Begitu juga dengan Tuhan/pencipta bumi beserta isinya,
kekurangan
>
> >
>
> > > bukti
>
> >
>
> > > > > penunjang keberadaan tuhanlah yang membuat "kita" TIDAK BISA
>
> >
>
> > > PERCAYA.
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > Abdi.Juni
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > On Wed, 19 Nov 2008 20:04:32 +0700, Ronces rogult@ wrote:
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > > Dari awal saya sudah posting di milis ini bahwa sejarah
>
> peradaban
>
> >
>
> > > > > > manusia telah memberi petunjuk bagi kita bahwa dari sejak
dahulu
>
> >
>
> > > kala
>
> >
>
> > > > > > sebelum ada agama apapun di dunia ini dan sebelum ada
kitabsuci
>
> >
>
> > > apapun,
>
> >
>
> > > > > > manusia telah berupaya mencari sang khalik pencipta alam
semesta
>
> >
>
> > > ini
>
> >
>
> > > > > > yang belakangan disebut dgn istilah Tuhan (silahkan
>
> searching ilmu
>
> >
>
> > > > > > pengetahuan arkeologi, antropologi & sejarah purbakala utk
>
> >
>
> > > > > > mengetahuinya) . Tapi members ateis di milis ini selalu
ngotot
>
> >
>
> > > menjadikan
>
> >
>
> > > > > > indikator chaosnya agama & begitu banyaknya versi kitabsuci
sbg
>
> >
>
> > > > > > indikator utama untuk mengklaim bhw Tuhan pasti tidak ada,
sebab
>
> >
>
> > > kalau
>
> >
>
> > > > > > Tuhan ada maka mengapa agama & kitabsuci menjadi begitu
banyak,
>
> >
>
> > > dan
>
> >
>
> > > > > > agama-agama saling bertikai dan kacau, dst...dst... .
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > > Hanya karena orang ateis "alergi" dengan istilah Tuhan
(mungkin
>
> >
>
> > > krn
>
> >
>
> > > > > > dasarnya sudah benci terhadap agama-agama yg bobrok dan
chaos di
>
> >
>
> > > dunia
>
> >
>
> > > > > > ini) maka justifikasi absolute dari ateis menjadikan
kebencian
>
> >
>
> > > terhadap
>
> >
>
> > > > > > agama itu sebagai indikator utama utk mengklaim bhw Tuhan
pasti
>
> >
>
> > > tidak
>
> >
>
> > > > > > ada (padahal itu sama sekali tidak otomatis relevan dgn
duduk
>
> >
>
> > > persoalan
>
> >
>
> > > > > > yg sebenarnya sehubungan dgn eksistensi Tuhan).
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > > Andaikata pun seluruh kitabsuci di dunia ini dibakar, dan
>
> seluruh
>
> >
>
> > > agama
>
> >
>
> > > > > > di dunia ini dilarang dan dimusnahkan, Tuhan pasti akan
tetap
>
> >
>
> > > dicari
>
> >
>
> > > > > > oleh nurani orang-orang yg merasakan adanya "power" dari
sang
>
> >
>
> > > khalik
>
> >
>
> > > > > > pencipta/penyebab eksistensi alam semesta dan mahluk hidup
>
> di bumi
>
> >
>
> > > ini.
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > > --- In ateis@yahoogroups. com, Howl scimindd@ wrote:
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Abdi Juni wrote:
>
> >
>
> > > > > >> > Tingkat Kebenaran dari Alkitab
>
> >
>
> > > > > >> >
>
> >
>
> > > > > >> > Ketika diminta untuk membuktikan keberadaan Tuhan,
seorang
>
> >
>
> > > Kristen
>
> >
>
> > > > > > akan
>
> >
>
> > > > > >> > membuka Alkitab dan berkata,?Injil mengatakan Tuhan ada,
maka
>
> >
>
> > > Tuhan
>
> >
>
> > > > > > pasti
>
> >
>
> > > > > >> > ada.?
>
> >
>
> > > > > >> >
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Itu tidak betul. Saya orang kristen, tetapi saya tidak
pernah
>
> >
>
> > > > > > menganggap
>
> >
>
> > > > > >> Alkitab sebagai alat pembuktian.
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Saya sudah percaya Tuhan, sebelum membuka alkitab.
Sebaliknya,
>
> >
>
> > > saya
>
> >
>
> > > > > >> yakin bahwa orang yang tidak percaya Tuhan tidak akan
otomatis
>
> >
>
> > > percaya
>
> >
>
> > > > > >> setelah membuka alkitab.
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Apakah itu yang dimaksud dengan "pembuktian" ?
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Dapatkah anda membuktikan kebenaran empiris dengan
menggunakan
>
> >
>
> > > > > > prosedur
>
> >
>
> > > > > >> teoritis? Sebaliknya, dapatkah anda membuktikan suatu rumus
>
> >
>
> > > matematika
>
> >
>
> > > > > >> (umpamanya) dengan menggunakan prosedur percobaan fisika?
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Setiap jenis kebenaran menuntut cara tersendiri yang khas
untuk
>
> >
>
> > > > > >> pembuktiannya. Entah Tuhan ada atau tidak, saya yakin bahwa
>
> >
>
> > > hingga
>
> >
>
> > > > > > saat
>
> >
>
> > > > > >> ini manusia belum menemukan metode pembuktian yang tepat
untuk
>
> >
>
> > > menguji
>
> >
>
> > > > > >> keberadaan Tuhan.
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> Kalau begitu, dari mana datangnya kepercayaan saya terhadap
>
> >
>
> > > Tuhan?
>
> >
>
> > > > > > Yang
>
> >
>
> > > > > >> jelas, bukan dari prosedur pembuktian. Dengan demikian
artikel
>
> >
>
> > > semacam
>
> >
>
> > > > > >> ini yang mempersoalkan eksistensi (atau non-eksistensi)
Tuhan
>
> >
>
> > > > > >> berdasarkan proses pembuktian, menjadi tidak relevan bagi
saya.
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >> salam
>
> >
>
> > > > > >> h
>
> >
>
> > > > > >>
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > > > --
>
> >
>
> > > > > Using Opera's revolutionary e-mail client:
>
> >
>
> > >
http://www.opera. com/mail/
>
> >
>
> > > > >
>
> >
>
> > > >
>
> >
>
> > >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> >
>
> ____________ _________ _________ _________ _________ _________ _
>
> > Dapatkan alamat Email baru Anda!
>
> > Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain!
>
> >
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/
>
> >
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
____________ _________ _________ _________ _________ _________ _\
___
> Dapatkan nama yang Anda sukai!
> Sekarang Anda dapat memiliki email di @ymail.com dan @rocketmail. com.
>
http://mail. promotions. yahoo.com/ newdomains/ id/>