Re: [psikologi_transformatif] Soal Satori dan Enlightenment
kalau begitu, barangkali otak saya seperti gudang....
Hidup tidak selalu berada di sekeliling buku.
Hidup tidak selalu berada di depan layar monitor.
Ada momen-momen dimana tidak ada keduanya.
Tetap ada yang perlu disimpan dalam otak.
Yang penting dan yang berguna saja.
Itu berbeda dari satu orang ke orang lain.
Isi otak bagaikan jumlah buku yang dimiliki.
Kualitas isinya bagaikan kualitas buku yang dikoleksi.
Kerapihan penyimpanannya bagaikan buku yang tertata rapih.
Jika rapih, koleksi dan informasi menjadi lebih mudah dicari.
Isi otak yang tidak rapih, bagaikan perpustakaan berantakan.
Akan lebih sukar untuk mencari secara cepat.
Itu bagaikan harddisk yang datanya cross-linked.
Perlu dirapihkan, perlu didefrag, agar buku dan informasi
menjadi terklasifikasi dan tertata rapih agar mudah dicari.
Untuk melakukan itu diperlukan kemampuan berpikir !2008/10/28 Howl <scimindd@gmail.com >
Otak saya kosong melompong, sebab setiap kali saya selesai menikmati
sebah buku, maka saya akan segera melupakannya.
Ketika kebanyakan manusia masih buta huruf dan buku masih sangat
langka, maka banyak orang yang harus menghapal berbagai informasi
sebab itulah satu-satunya cara untuk melestarikan informasi itu.
Sekarang tidak perlu lagi. Untuk apa memenuhi otak dengan hal-hal yang
bisa dibaca di buku atau di layar monitor? Otak manusia gunanya untuk
berpikir, bukan untuk menyimpan data seperti harddisk.
h

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home