Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Wednesday, October 29, 2008

RE: [psikologi_transformatif] Re: Surga itu Alam Ruh atau Alam Fisik ? - TITIK HILANG

Titik hilang?...hmmm..menarik mas…moga2 saya gak salah nangkep :)

 

THT:

Nah, sekarang anggaplah kita seorang anak mahasiswa baru dari kampuang masuk kota, sedang latihan menggambar objek 3 dimensi yg terletak di balik sebuah gedung pencakar langit, dan di depannya sedang ada demo besar-besaran...whahaha... Objek yg kita gambar itu belum sama sekali pernah kita kunjungi... How are we going to do that?... Kita harus *keluar* dari dunia 3 dimensi bukan? *Keluar* di sini bukan dalam arti Out of Body... But to imagine dengan menggunakan hal-hal di sekeliling yg nampaknya tidak ada hubungan dgn objek yg akan kita gambar itu...

 

AHA:

Yup, problemnya sering kaca mata kuda dipasang terlalu mepet sudutnya sempit, dan gak nengok kiri kanan..…jadi ruang pandangan sangat terbatas pada yang lurus didepan mata doang…..he..he.

 

Anwar

 


From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of tuhantu_hantuhan
Sent: Thursday, October 30, 2008 1:53 AM
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Subject: [psikologi_transformatif] Re: Surga itu Alam Ruh atau Alam Fisik ?

 

Quote 1 : Saya sekedar berimaginasi saja, sebab saya belum pernah ke surga. End of quote.

TuHanTu: Saya kira itu intinya, kenapa eh kenapa saya tertarik ngobrol pada topik ini... Orang-orang terdahulu juga menggunakan imajinasi ketika mendeskripsikan hal-hal di luar keduniawian...

Ketika Anda mengemukakan term *proyeksi* agak mirip dalam cuplikan *Titik Hilang* ketika Lyd bertanya pada Kiki, *Menurutmu, apa arti Titik Hilang?*... Di jawab oleh Kiki, *Alat bantu untuk menggambar objek 3 dimensi* ... Di situ Kiki bicara soal *proyeksi*... (note: objek yg Anda gambarkan sebagai *surga* dalam proyeksi Anda itu adalah objek-objek 3 dimensional... Soal *rasa* itu di luar dari 3 dimensi.. Disini kita tdk bicara tempat... )...

Nah, sekarang anggaplah kita seorang anak mahasiswa baru dari kampuang masuk kota, sedang latihan menggambar objek 3 dimensi yg terletak di balik sebuah gedung pencakar langit, dan di depannya sedang ada demo besar-besaran...whahaha... Objek yg kita gambar itu belum sama sekali pernah kita kunjungi... How are we going to do that?... Kita harus *keluar* dari dunia 3 dimensi bukan? *Keluar* di sini bukan dalam arti Out of Body... But to imagine dengan menggunakan hal-hal di sekeliling yg nampaknya tidak ada hubungan dgn objek yg akan kita gambar itu...  This is just an illustration, tapi kalau mau ngejar sampai literatur-literatur sains, vacuum bisa sebagai alat bantu dari * hal-hal di sekeliling yg nampaknya tidak ada hubungan dgn objek yg akan kita gambar itu*... This would lead you to my previous question: What is Information?... Is it energy or material?...

Argumen dari Jon Sabuin (Yg mirip dengan argumen sohib SMA saya dulu) saya kira itu juga cukup imajinatip...  Tapi kok udah melempar argumen sekarang malah pergi manjat tebing?... Come out, there is nothing to lose...

Quote 2 : Tapi kalau perbedaannya terletak pada manusianya, maka akan sedikit lain argumennya. Umpamanya di bumi goblog, di surga menjadi pinter. Di bumi tidak tercerahkan, di surga mencapai pencerahan. Di bumi senang memuaskan ego sendiri, di surga menjadi bebas dari ego, dst. dst.

TuHanTu: Justru karena itu saya kembangkan dengan pertanyaan, apakah manusia sbg proyektor-nya atau manusia cuma merasakan hasil proyeksi... *goblok, pinter, ego* adalah hasil proyeksi kita atas/terhadap diri seseorang (yg bersifat psikis dan yg kita ambil dari bumi) ...  

Quote 3: Kelihatannya diskusi tentang surga bukanlah diskusi tentang manusianya, tetapi tentang "tempatnya" (kalau surga bisa dianggap  sebagai 'tempat").

TuHanTu: Kalau kita bicara *rasa* dan *merasakan* (apapun itu, termasuk *proyeksi*) tentu kita bicara manusia ... Kalau kita bicara soal *melihat* tentu kita bicara soal *tempat/benda* dan manusia ( yg punya mata) ...

Saya katakan di atas, objek yg Anda gambarkan sebagai *surga* dalam proyeksi Anda itu adalah objek-objek 3 dimensional... Kalau itu saja proyeksi Anda maka kita bisa tarik kesimpulan bahwa kita sementara bicara soal *tempat*... Tapi ada faktor lain: Soal *rasa* itu di luar dari 3 dimensi.. Disini kita tdk bicara tempat... Kita bicara soal *manusia* yg tidak jelas dimana batasnya: ...  DNA - Galaxy- HOLE...

May fun be with you

TuHanTu

http://holespirit.ning.com
--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...> wrote:
>
> On Wed, Oct 29, 2008 at 12:38 PM, tuhantu_hantuhan
> tuhantu_hantuhan@... wrote:
> > Quote 1: Apa yng belum nampak di pikiran manusia,apa yang belum pernah di
> > lihat oleh manusia,apa yang belum pernah dirasakan oleh manusia,itulah
> > SORGA. End of quote.
> >
> > Quote 2: surga adalah proyeksi kenikmatan duniawi, dan neraka adalah
> > proyeksi penderitaan di dunia. Kalau di dunia ada rumah mewah, maka di surga
> > ada rumah yang super mewah. Kalau di dunia ada makanan lezat, maka di surga
> > ada makanan super lezat tanpa batas. Kalau di dunia seorang pria
> > berhubungan dengan seorang wanita cantik, maka di surga ada banyak sekali
> > bidadari … yang super cantik. End of quote.
> >
> > TuHanTu: Menurut Howl *surga* adalah proyeksi (proyektornya adalah manusia?
> > atau manusia hanya melihat, merasakan hasil proyeksi?)... Menurut Jon Sabuin
> > nggak gitu...
> >
> > Kalau Anda setuju dengan Howl, maka apakah *sorga* itu bersifat
> > psikis?...subjektif?... Ataukah bisa dilacak dengan sample-sample yg terukur
> > bin objektip?... (menurut saya: BISA. If you agree with Howl, ofcourse)
> >
> > Ada masukan lain yg tidak bersandar dengan kitab suci?... (I did ask before:
> > what is heaven?)...
> >
> > Be Fun
> >
> > TuHanTu
> >
>
>
> Saya sekedar berimaginasi saja, sebab saya belum pernah ke surga.
>
> Saya cuma bertanya: apakah perbedaan antara bumi dan surga itu cuma
> perbedaan pada tempatnya, ataukah perbedaan pada manusianya? Kalau di
> bumi ada makanan lezat, lantas di surga ada makanan super lezat, maka
> itu artinya manusianya sama saja. Di bumi doyan makan, di surga masih
> doyan makan juga. Di bumi senang nulis di milis, di surga senang nulis
> di milis juga. Tempatnya (dan fasilitasnya) berbeda, manusianya sama.
>
> Tapi kalau perbedaannya terletak pada manusianya, maka akan sedikit
> lain argumennya. Umpamanya di bumi goblog, di surga menjadi pinter. Di
> bumi tidak tercerahkan, di surga mencapai pencerahan. Di bumi senang
> memuaskan ego sendiri, di surga menjadi bebas dari ego, dst. dst.
>
> Kelihatannya diskusi tentang surga bukanlah diskusi tentang
> manusianya, tetapi tentang "tempatnya" (kalau surga bisa dianggap
> sebagai 'tempat").
>
> h
>

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Food Lovers

Real Food Group

on Yahoo! Groups

find out more.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Best of Y! Groups

Discover groups

that are the best

of their class.

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home