RE: [psikologi_transformatif] Re: Surga itu Alam Ruh atau Alam Fisik ? - TITIK HILANG
Titik hilang?...hmmm.
THT:
Nah, sekarang anggaplah kita seorang anak mahasiswa baru dari kampuang masuk
AHA:
Yup, problemnya sering kaca mata kuda dipasang terlalu mepet sudutnya sempit, dan gak nengok kiri kanan..…jadi ruang pandangan sangat terbatas pada yang lurus didepan mata doang…..he..he.
Anwar
From:
Sent: Thursday, October 30, 2008 1:53 AM
To:
Subject: [psikologi_transfor
Quote 1 : Saya sekedar berimaginasi saja, sebab saya belum pernah ke surga. End of quote.
TuHanTu: Saya kira itu intinya, kenapa eh kenapa saya tertarik ngobrol pada topik ini... Orang-orang terdahulu juga menggunakan imajinasi ketika mendeskripsikan hal-hal di luar keduniawian.
Ketika Anda mengemukakan term *proyeksi* agak mirip dalam cuplikan *Titik Hilang* ketika Lyd bertanya pada Kiki, *Menurutmu, apa arti Titik Hilang?*... Di jawab oleh Kiki, *Alat bantu untuk menggambar objek 3 dimensi* ... Di situ Kiki bicara soal *proyeksi*..
Nah, sekarang anggaplah kita seorang anak mahasiswa baru dari kampuang masuk
Argumen dari Jon Sabuin (Yg mirip dengan argumen sohib SMA saya dulu) saya kira itu juga cukup imajinatip..
Quote 2 : Tapi kalau perbedaannya terletak pada manusianya, maka akan sedikit lain argumennya. Umpamanya di bumi goblog, di surga menjadi pinter. Di bumi tidak tercerahkan, di surga mencapai pencerahan. Di bumi senang memuaskan ego sendiri, di surga menjadi bebas dari ego, dst. dst.
TuHanTu: Justru karena itu saya kembangkan dengan pertanyaan, apakah manusia sbg proyektor-nya atau manusia cuma merasakan hasil proyeksi... *goblok, pinter, ego* adalah hasil proyeksi kita atas/terhadap diri seseorang (yg bersifat psikis dan yg kita ambil dari bumi) ...
Quote 3: Kelihatannya diskusi tentang surga bukanlah diskusi tentang manusianya, tetapi tentang "tempatnya" (kalau surga bisa dianggap sebagai 'tempat").
TuHanTu: Kalau kita bicara *rasa* dan *merasakan* (apapun itu, termasuk *proyeksi*) tentu kita bicara manusia ... Kalau kita bicara soal *melihat* tentu kita bicara soal *tempat/benda* dan manusia ( yg punya mata) ...
Saya katakan di atas, objek yg Anda gambarkan sebagai *surga* dalam proyeksi Anda itu adalah objek-objek 3 dimensional.
May fun be with you
TuHanTu
http://holespirit.
--- In
>
> On Wed, Oct 29, 2008 at 12:38 PM, tuhantu_hantuhan
> tuhantu_hantuhan@
> > Quote 1: Apa yng belum nampak di pikiran manusia,apa yang belum pernah di
> > lihat oleh manusia,apa yang belum pernah dirasakan oleh manusia,itulah
> > SORGA. End of quote.
> >
> > Quote 2: surga adalah proyeksi kenikmatan duniawi, dan neraka adalah
> > proyeksi penderitaan di dunia. Kalau di dunia ada rumah mewah, maka di surga
> > ada rumah yang super mewah. Kalau di dunia ada makanan lezat, maka di surga
> > ada makanan super lezat tanpa batas. Kalau di dunia seorang pria
> > berhubungan dengan seorang wanita cantik, maka di surga ada banyak sekali
> > bidadari … yang super cantik. End of quote.
> >
> > TuHanTu: Menurut Howl *surga* adalah proyeksi (proyektornya adalah manusia?
> > atau manusia hanya melihat, merasakan hasil proyeksi?)..
> > nggak gitu...
> >
> > Kalau Anda setuju dengan Howl, maka apakah *sorga* itu bersifat
> > psikis?...subjektif
> > bin objektip?... (menurut saya: BISA. If you agree with Howl, ofcourse)
> >
> >
> > what is heaven?)...
> >
> > Be Fun
> >
> > TuHanTu
> >
>
>
> Saya sekedar berimaginasi saja, sebab saya belum pernah ke surga.
>
> Saya cuma bertanya: apakah perbedaan antara bumi dan surga itu cuma
> perbedaan pada tempatnya, ataukah perbedaan pada manusianya? Kalau di
> bumi ada makanan lezat, lantas di surga ada makanan super lezat, maka
> itu artinya manusianya sama saja. Di bumi doyan makan, di surga masih
> doyan makan juga. Di bumi senang nulis di milis, di surga senang nulis
> di milis juga. Tempatnya (dan fasilitasnya) berbeda, manusianya sama.
>
> Tapi kalau perbedaannya terletak pada manusianya, maka akan sedikit
> lain argumennya. Umpamanya di bumi goblog, di surga menjadi pinter. Di
> bumi tidak tercerahkan, di surga mencapai pencerahan. Di bumi senang
> memuaskan ego sendiri, di surga menjadi bebas dari ego, dst. dst.
>
> Kelihatannya diskusi tentang surga bukanlah diskusi tentang
> manusianya, tetapi tentang "tempatnya" (kalau surga bisa dianggap
> sebagai 'tempat").
>
> h
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home