Apakah masih relevan merindukan kebangkitan atau kejayaan dari suatu
kelompok atau bangsa tertentu? Tidakkah sekarang ini adalah jaman di
mana kita merindukan kesejahteraan dan kebangkitan dari SELURUH umat
manusia tanpa memandang bangsa atau agama?
howl
2009/5/19 Priyagung Prabowo <agu_jav@yahoo. com>:
>
>
> waha..sejalan dengan visinya ESQ, Indonesia emas 2020, insya Allah..!!
>
> bangsa ini memang memiliki potensi yg besar, termasuk org2 yg d dalamnya,
> termasuk yg d dlm group ini, psikologi transformatif. .!! hi3x..
>
> Negara Indonesia sebagai mercusuar dunia bukan omong kosong belaka. Selain
> banyak tokoh2 yg mengatakan ttg hal itu akhir2 ini, ternyata prediksi itu
> sudah tercakup dalam visi jaya baya, dan diprediksikan oleh parapsikolog
> handal jaman dolo. silahkan cari informasinya d wikipedia.
>
> masa depan nusantara sudah dikisahkan dalam serat Jayabaya Musarar, dimana
> jayabaya berguru pada seorang ulama bernama Maulana Ngali Samsujen.
>
> Visi Jayabaya tersebut adalah negeri ini (nusantara) akan memasuki kejayaan
> ketika dipimpin oleh ratu adil yang kelahirannya akan didahului oleh suatu
> huru-hara besar. konsep mengenai ratu adil pernah dijabarkan oleh soekarno.
>
> terlepas dari benar atau salahnya, Saya hanya memberikan tambahan
> informasi,,agar kita tidak menjadi pesimis dan merasa minder karena
> berkebangsaan Indonesia...
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Mujiarto Karuk <mkaruk@...>
> wrote:
>>
>>
>>
>> JAKARTA -- Potensi umat Islam di rantau Melayu meliputi Indonesia,
>> Malaysia, Brunei, Thailand Selatan, dan Filipina sungguh begitu besar.
>> Pimpinan Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (Yadim), Dato' Nakhaie Ahmad,
>> optimistis bahwa di masa depan kebangkitan Islam akan dimulai dari Asia
>> Tenggara, khususnya Indonesia dan Malaysia.
>>
>> ''Saya yakin, kebangkitan Islam itu akan datang dari rantau Melayu,''
>> ungkap Nakhaie saat berkunjung ke Republika, Rabu (13/5), bersama sejumlah
>> pengurus Yayasan Dakwah Malaysia Indonesia (Yadmi) yang dipimpin KH Tarmizi
>> Taher, ketua Dewan Pembina Yadmi.
>>
>> Menurut Nakhaie, kebangkitan Islam lebih berpotensi terjadi di kawasan
>> Asia Tenggara dibandingkan Timur Tengah ataupun Asia Selatan. Ia menilai,
>> kawasan Timur Tengah dan Asia Selatan sangat rentan konflik. Hal itu sangat
>> berbeda dengan rantau Melayu yang lebih stabil dan tak terlalu rawan
>> konflik.
>>
>> Selain itu, papar Nakhaie, umat Islam di wilayah Asia Tenggara memiliki
>> ikatan persaudaraan yang kuat sebagai Ahli Sunnah wal Jamaah. Menurut dia,
>> potensi kebangkitan Islam di rantau Melayu juga didukung oleh hubungan dekat
>> antara ulama dan pemerintah.
>>
>> Terlebih, kata dia, umat Islam di Indonesia dan Malaysia menunjukkan
>> semangat persaudaraan yang sangat kuat dan mampu menjadi teladan dalam
>> hubungan antarumat beragama. ''Ini suatu keadaan yang baik bagi kebangkitan
>> Islam,'' tuturnya.
>>
>> Meski begitu, papar Nakhaie, potensi kebangkitan Islam itu tak akan
>> terwujud jika umat Muslim di rantau Melayu tak melakukan langkah-langkah
>> strategis. Saat ini, kata dia, umat Muslim belum menguasai sektor industri
>> dan ekonomi. Akibatnya, umat Muslim yang mayoritas sangat tergantung pada
>> kalangan minoritas dalam bidang industri dan ekonomi.
>>
>> Sebaiknya umat Islam tak hanya menguasai sektor pemerintahan dan politik.
>> ''Sebab, kebutuhan sandang, pangan, dan papan tak disediakan pemerintah.
>> Kita menggantungkan masalah ini kepada minoritas. Inilah salah satu
>> kelemahan kita,'' tegasnya.
>>
>> Hal senada diungkapkan KH Tarmizi Taher. Mantan menteri agama RI ini
>> menuturkan ada tiga negara yang potensial menjadi pusat kebangkitan Islam di
>> masa depan, yakni Turki, Malaysia, dan Indonesia. ''Namun, dibandingkan
>> Turki, tampaknya Indonesia dan Malaysia akan berkembang lebih cepat,''
>> ungkapnya. sya/she
>>
>>
>> http://www.republik a.co.id/berita/ 50269/Kebangkita n_Islam_akan_ Muncul_di_
>> Melayu
>>
>
>
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home