Re: Bls: Bls: [psikologi_transformatif] Rendah hati + Ambisi
> Seandainya saja dengan rendah hati mengakui belum pernah baca buku Maslow, belum melihat isi buku the learning organization, kurang tepat menjelaskan kepak kupu dan teori kuantum, kurang tepat menggunakan istilah andragogi, ketlisut (?) antara Konfusius dan Lao Tsu dan tidak overclaim yang dibahasnya adalah yang paling penting ... tentu komunikasi lebih enak terjalin. Komunikasi yang pake selubung-selubung pada gilirannya akan menjadi ampang.
============
Burung beo teruslah membeo, teruslah tiru tuanmu selagi bisa.
Berlagaklah bagai Rajawali, agar semua menghormat padamu......
--- In psikologi_transform
>
> Kalau ' kuda-kuda' nya kaku, akan goyang seperti sekarang ini.
> Tapi kalau punya sisi YIN dan YANG, maka bisa mengalir mengikuti perubahan !!!
>
>
>
>
> ____________
> Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@
> Kepada: psikologi_transform
> Terkirim: Rabu, 11 Maret, 2009 08:32:22
> Topik: Re: Bls: [psikologi_transfor
>
>
> Sekarang saya ingin bicara antar manusia, tidak terselubungi Konfusius, Tao, Kaufmann atawa Zen ...
> Seandainya saja dengan rendah hati mengakui belum pernah baca buku Maslow, belum melihat isi buku the learning organization, kurang tepat menjelaskan kepak kupu dan teori kuantum, kurang tepat menggunakan istilah andragogi, ketlisut (?) antara Konfusius dan Lao Tsu dan tidak overclaim yang dibahasnya adalah yang paling penting ... tentu komunikasi lebih enak terjalin. Komunikasi yang pake selubung-selubung pada gilirannya akan menjadi ampang.
>
> Saya sendiri suka baca posting Howl soal pemikir masa lalu dan masa kini. Silahkan baca deh tulisan bermutu itu.
>
> Soal 'rendah hati + ambisi' itu kebajikan yang amat mempersona. Coba lihat Nabi, Orang Mulia, Pemimpin Bijak... bisa jadi mereka mempunyai kualitas ini.
>
> WK
>
> --- In psikologi_transform atif@yahoogroups .com, Jusuf Sutanto <jusuf_sw@ .> wrote:
> >
> > Apa bukunya tdk dibahas di Pendidikan Tinggi di sana, kok yang terjadi perubahan iklim dan krisis keuangan global ?
> >
> >
> >
> >
> > ____________ _________ _________ __
> > Dari: wolikertajiwa <wolikertajiwa@ ...>
> > Kepada: psikologi_transform atif@yahoogroups .com
> > Terkirim: Selasa, 10 Maret, 2009 21:20:11
> > Topik: [psikologi_transfor matif] Rendah hati + Ambisi
> >
> >
> > Terinspirasi oleh 'sukakomen' perihal rendah hati, saya tertarik untuk membuat topik ini secara khusus. Saya tidak menyambung atau mereply thread dia supaya nggak tercampur baur dengan 'kearifan timur'. Saya hendak menjelaskan perihal 'rendah hati' dari 'ahli kearifan barat', seorang filsuf bernama Walter Kaufmann.
> >
> > Kaufmann menjelaskan ada satu sifat yang membuat dia mengagumi orang, dan sifat itu dimiliki oleh pemimpin-pemimpin besar dunia yang mempunyai nama baik. Sifat itu adalah 'humbition'. Coba perhatikan orang-orang besar sekeliling anda dimana saja, bisa jadi dia mempunyai sifat 'humbition' ini.
> >
> > Dalam buku "Beyond Guilt and Justice" Kaufmann menjelaskan bahwa Humbition adalah penyatuan kata 'humility' (kerendahan hati) dan 'ambition' (ambisi).
> >
> > Kerendahan hati adalah kesadaran akan keterbatasan diri dan tau bahwa diri kita bisa salah. Lawan dari rendah hati adalah sombong, sok tau, merasa benar terus, takabur, merasa sempurna.
> > Rendah hati saja tidak cukup. Rendah hati tanpa kemauan untuk maju akan berhenti pada kepasifan bahkan bisa menjadi rendah diri. Pasangan rendah hati adalah ambisi. Dalam ambisi orang merasa bahwa dia belum apa-apa dan ingin mencapai sesuatu. Punya kemiripan antara keduanya.
> >
> > Penyatuan kedua sifat ini merupakan 'virtue' atau kebajikan yang sesungguhnya. Tau diri, jujur mengenai diri sendiri dan tau keterbatasan diri, namun senantiasa ingin memperbaiki diri. Menerima diri apa adanya, namun tetap berharap dan berupaya agar hari ini lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik daripada hari ini. INILAH keindahan dari humbition !
> >
> > Aura 'rendah hati + ambisi' akan terasa. Dan anda akan menyukai, mengagumi, dan menghormati orang yang punyai sifat ini. Tidak ada kesan sombong-membual- takabur, tapi memberikan inspirasi untuk terus menerus memeperbaiki diri.
> >
> > Salam,
> > WK
> >
> >
> > http://dangerousint ersection. org/2007/ 01/01/faith- of-a-heretic- walter-kaufmanns -views-on- morality/
> > The first lacks any single name but is a fusion of humility and aspiration. Humility consists in realizing one's stark limitations and remembering that one may be wrong. But humility fused with smugness, with complacency, with resignation is no virtue to my mind. What I praise is not the meekness that squats in the dust, content to be lowly, eager not to stand out, but humility winged by ambition. There is no teacher of humility like great ambition. Petty aspirations can be satisfied and may be hostile to humility. Hence, ambition and humility are not two virtues: taken separately, they are not admirable. Fused, they represent the first cardinal virtue. Since there is no name for it we shall have to coin one-at the risk of sounding humorous: humbitionââ¬Â¦
> >
> >
> >
> >
> >
> > Menambah banyak teman sangatlah mudah dan cepat. Undang teman dari Hotmail, Gmail ke Yahoo! Messenger sekarang! http://id.messenger .yahoo.com/ invite/
> >
>
>
>
>
>
> ____________
> Coba emoticon dan skin keren baru, dan area teman yang luas.
> Coba Y! Messenger 9 Indonesia sekarang.
> http://id.messenger
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home