RE: [psikologi_transformatif] Re: chaos theory vs quantum physics
Saya kira perbedaan mendasar antara system fisis dan manusia/sosiologis adalah dari jumlah variable yang bisa diisolasi yang terlibat dalam proses dan kemampuan mengukur atau mengetahui informasi kondisi awal. System fisis biasanya variablenya lebih sedikit, lebih homogen dan lebih bisa diukur dan hukum2 yang bekerja antar variable lebih bisa dirumuskan sehingga akurasi prediksi hasil proses lebih tinggi.
Pertanyaannya kemudian, dalam kedua system di atas mungkinkan mengetahui semua informasi tentang kondisi awal dan secara tepat mengukur kondisi akhir?
mengenai chaos, apakah yang dimaksud deterministic adalah secara TEORITIS, sedangkan sifat “tidak dapat diramalkan”, apakah terkait dengan kondisi ACTUAL (bukan teoritis) karena terkait 3 hal: ketidakmampuan mengetahui semua variable yang terlibat dalam proses, mengukur kondisi awal dan karena sensitifitas system?
Anwar
From:
Sent: Sunday, February 15, 2009 4:56 AM
To:
Subject: Re: [psikologi_transfor
2009/2/14 was_swas <was_swas@yahoo.
>
> --- In psikologi_transform
>>
>> Perilaku individual manusia, umpamanya, cenderung tidak dapat
>> diramalkan. Tetapi perilaku sejumlah besar manusia (collective
>> behaviour) di dalam sebuah masyarakat (dalam kondisi normal) ternyata
>> cenderung deterministik dan non-chaotic.
>
> Saya berkomentar masalah manusianya saja :)
>
> Kurang tepat jika dikatakan bahwa perilaku individual manusia cenderung
> tidak dapat diramalkan. Bisa kok diramalkan, hanya saja memang untuk dapat
> meramalkannya diperlukan pemahaman atas si individu tersebut.
>
Kalau dilakukan studi mendalam, maka memang ada benarnya. Perilaku
individual mungkin bisa predictable, meskipun saya tidak setuju jika
ada orang yang mengatakan bahwa perilaku saya .... bisa diramalkan
..... :)
Namun bagi ilmuwan yang ingin membuat model matematis dari collective
behaviour kelompok manusia yang jumlahnya besar (berratus-ratus juta,
bahkan bermilyar-milyar)
a.l. dengan mengasumsikan bahwa perilaku individual adalah
random-unpredictabl
diasumsikan bisa diramalkan (sebelum mencapai keadaan chaotic,
tentunya). Asumsi lain adalah bahwa sistem bersifat deterministik
(jika tidak, maka tidak mungkin membuat model apapun).
Justifikasi penyederhanaan di atas adalah pada keberhasilan (atau
ketidakberhasilan) dari model tersebut di dalam menjelaskan dan
meramalkan fenomena-fenomena real.
howl
> Salah satu peramalan perilaku individual manusia adalah dengan Theory of
> Planned Behavior dari Icek Ajzen. Seperti dalam diagram di
> http://people.
> mengenal belief si individu, maka behavior-nya dapat diprediksi.
>
> Kegagalan/ketidakma
> individu. Hal ini pernah saya singgung saat menanggapi Pak Jusuf yang
> mengusulkan agar "cari latar belakang pendidikan orang yang suka menulis di
> milis ini, lantas kita analisa". Sebab, menganalisa manusia tidak cukup
> dengan hanya mengetahui sedikit informasi saja. Harus secara holistik
> mengenal profil si individu itu.
>
> Namun, sekali kita mengenal profil si individu secara holistik, akan mudah
> untuk memprediksi perilakunya :)
>
> Salam,
>
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home