Bls: [psikologi_transformatif] Tips Berbicara Dengan Baik dan Benar
Ini salah satu contoh bgm org yang msh hrs belajar , sdh berani menjelaskan pengalaman spiritual dari orang yang sdh berlatih lama, dengan cara spt bgm memasak kue.
Krn itu sebaiknya menyimak bagian " Burung Beo dan Orang yang Bisu Minum Madu " di buku Kearifan Timur dalam Etos Kerja dan Seni Memimpin
" Yang tahu tdk bisa menemukan bgm mengatakannya shg tdk mau bicara ;
Yang bicara, sebenarnya tidak tahu "
----- Pesan Asli ----
Dari: Howl <scimindd@gmail.
Kepada: psikologi_transform
Terkirim: Sabtu, 10 Januari, 2009 02:32:27
Topik: Re: [psikologi_transfor
Wah, kemana-mana musti bawa daftar larangan, nih!
howl
Joan Crawford - "I, Joan Crawford, I believe in the dollar.
Everything I earn, I spend."
On Fri, Jan 9, 2009 at 6:36 AM, metteyabuddha <metteyabuddha@
> Tips Berbicara Dengan Baik dan Benar
>
>
> 1. Menjaga keseimbangan pikiran saat bicara, agar tak mengeluarkan
> pendapat-pendapat salah.
> 1. Jangan menyukai satu pendapat cuma karena alasan pendapat itu
> menyenangkan dan cocok bagi pandanganmu.
> 2. Jangan menolak/menghina satu pendapat cuma karena alasan pendapat itu tak
> menyenangkan dan tak cocok bagi pandanganmu.
> Misalnya: "Bagus juga jika orang kita tipu bahwa bumi sedang global warming.
> Orang-orang akan menanam pohon, jadi paling tak bumi kan agak sejuk".
> "Ah, masa atta tak ada. Atta kan roh manusia. Roh manusia kan
> dari roh Tuhan".
> Bahuvedaniya Sutta.
>
> 2. Beradab baik dalam bicara.
> 1. Bebas kepalsuan (kebohongan dan kemunafikan)
> 2. Bebas hasutan (adu domba dan fitnah).
> 3. Bebas kekerasan (keras, kejam, meski menasehati tapi tak boleh dengan
> suara keras).
> 4. Bebas tetekbengek (yang tak perlu pun dibicarakan, cerewet).
> Mahasatipatana Sutta
>
> 3. Tahu apa satu komentar perlu dikeluarkan atau tak, dan tahu saat yang
> tepat mengeluarkannya
> 1. Tak berhubungan dengan tujuan, tak dikehendaki dan tak menyenangkan bagi
> masyarakat, jangan ucapkan.
> 2. Ucapan itu fakta, benar, tak berhubungan dengan tujuan, tak dikehendaki
> dan tak menyenangkan bagi masyarakat, jangan ucapkan.
> 3. Ucapan itu fakta, benar, berhubungan dengan tujuan, tak dikehendaki dan
> tak menyenangkan bagi masyarakat, jangan ucapkan.
> 4. Ucapan itu bukan fakta, tak benar, tak berhubungan dengan tujuan,
> dikehendaki dan menyenangkan bagi masyarakat, ucapkan.
> 5. Ucapan itu fakta, benar, tak berhubungan dengan tujuan, dikehendaki dan
> menyenangkan bagi masyarakat, jangan ucapkan.
> 6. Ucapan itu fakta, benar, berhubungan dengan tujuan, dikehendaki dan
> menyenangkan bagi masyarakat, ucapkan pada saat yang tepat.
> Abhayarajakumara sutta
>
> 4. Punya pedoman apa itu "benar" apa itu "salah".
> a. Satu hal itu belum tentu benar belum tentu salah jika alasannya cuma
> karena:
> 1. Sudah tradisi.
> 2. Menurut masyarakat ini sudah benar (karena voting atau demokrasi).
> 3. Tertulis di dalam kitab-kitab suci.
> 4. Sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka.
> 5. Sudah direnungkan dengan seksama.
> 6. Cocok dengan pandangan kita karena kelihatannya baik.
> 7. Orang yang mengajar itu yang perlu kita lihat karena jam terbangnya lama,
> misalnya orang itu Anthony Robbins jadi bukan sembarang nama.
> b. Satu hal itu sudah pasti salah jika:
> 1. Hal itu tak berguna,
> 2. Hal itu tercela,
> 3. Hal itu tak dibenarkan oleh para Bijak (70% Buddha)
> 4. Hal itu jika terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan.
> c. Satu hal itu sudah pasti benar jika:
> 1. Hal itu berguna,
> 2. Hal itu terpuji,
> 3. Hal itu dibenarkan para Bijak (70% Buddha)
> 4. Hal itu jika terus dilakukan akan mengakibatkan keuntungan dan
> kebahagiaan.
> Kalama sutta
>
> 5. Jangan terjebak dalam saling membantah yang itu-itu saja (debat kusir),
> kecuali bantahan-bantahan berkelanjutan yang bermuara pada kesimpulan.
> Jangan sampai pembicaaran berujung pada "kamu salah, saya yang benar", "tak,
> kamu yang salah saya yang benar".
> Brahmajala Sutta
>
> 6. Jangan sampai kalah debat gara-gara terjebak dalam dualitas.
> Orang 1: "Masa ia bilang Yusuf Kalla adalah real president. Itu kan tak
> pantas."
> Orang 2: "Saya rasa pantas-pantas saja, ini kan era demokrasi."
> Pendapat manapun yang Anda keluarkan, pasti akan ditahan dengan pendapat
> satunya lagi. Anda tak akan menang debat. Orang pintar akan bicara dengan
> merangkum kedua pendapat itu dan menyodorkan pendapat jalan tengah yang
> membuat orang bungkam. "Kebenaran akan membungkam omongkosong" - Buddha
> Vama.
> Vacchagotta Sutta
>
> 7. Jangan sembarang bergosip.
> Brahamana Vassaka berkata pada Buddha, "menurut Saya tak ada salahnya
> seseorang bicara hal-hal yang dilihat, didengar, diketahui, dengan berkata
> begini, "saya dengar begitu… Saya lihat begitu… Saya tahu begitu…"
> Buddha menjawab "bukan soal apa ia pernah lihat.. pernah dengar… pernah
> tahu.." tapi jika hal yang ia lihat, ia dengar, ia tahu itu dibicarakan di
> depan orang, lalu hal itu menyebabkan pikiran baik merosot dan pikiran buruk
> meningkat… maka lebih baik ia tak usah ngomong saja"
> Suta Sutta
>
> 8. Efisien dan efektif dalam menjawab pertanyaan.
> 1. Ada pertanyaan-pertanya
> (contoh: ya/tak).
> 2. Ada jenis pertanyaan yang harus dijawab secara analisis (mendefinisikan
> sebanyak mungkin dalam penjelasan dengan berbagai contoh).
> 3. Ada jenis pertanyaan yang harus dijawab dengan sebuah pertanyaan balik
> sebagai jawabannya.
> 4. Ada pula jenis pertanyaan yang harus dijawab dengan diam/tak perlu
> dijawab.
> Panha Sutta
>
> 9. Jangan menyerang pendapat atau filsafat orang lain, kecuali untuk maksud
> baik.
> Patika Sutta.
>
>
>
------------
Yahoo! Groups Links
Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! http://id.messenger

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home