Re: [psikologi_transformatif] UU Porno tidak berguna?
yakin bahwa kalau gadisnya botak berkumis berjenggot pake bikini jalan2 di pasar tidak bakal terangsang?? 2008/11/25 ratih ibrahim <personalgrowth@
> yakinnnnn nihhhhhh....
>
> ngeliat gadis seksi pake bikini di tengah pasar jalan-jalan pasti bakal
> terangsang??
Lha, tergantung. Kalok si gadis kepalanya botak, berkumis dan
berjenggot, barangkali nggak terangsang juga.
> dan memangnya betul apa, bahwa kalau sampai terangsang berarti rugi?????
> bukannya malahan beruntung?
> jengbud
Lha, iya, persis. Itulah yang saya tanyakan.
h
> 2008/11/25 Howl <scimindd@gmail.
>>
>> Saya tidak ngerti hukum
>>
>> Tapi dari dulu saya punya pendapat bahwa hukum bertugas mencegah orang
>> untuk merugikan orang lain, menindas orang lain, merampas hak orang
>> lain, dan seterusnya.
>>
>> Di lain pihak, hukum tidak berwenang untuk mengatur moralitas
>> individual sejauh itu tidak merugikan orang lain. Yang belakangan ini
>> adalah tugas agama. Bahwa kemudian hukum harus mengambil alih tugas
>> agama, tidakkah itu berarti: (1) kegagalan agama, (2) hukum melampaui
>> wewenangnya.
>>
>> Dalam hal UU Pornografi, maka UU ini bisa saja menjadi masuk akal jika
>> isinya difokuskan pada berbagai tindakan di mana ada seseorang yang
>> merugikan orang lain.
>>
>> Lha, kalok saya merasa terangsang melihat gadis seksi pakek bikini
>> jalan-jalan di tengah pasar, apakah artinya saya dirugikan, dan si gadis
>> itu telah merugikan saya? He he he ......
>>
>> h
>>
>> ratih ibrahim wrote:
>> >
>> > sebetulnya jangan2 uu ini memang dibuat secara khusus utk Hendrik
>> > Bakrie...
>> >
>> > kalau betul demikian, memang jelas tidak berguna...
>> >
>> > 2008/11/25 hendrik bakrie <henrik12syiah@
>> > <mailto:henrik12syiah@
>> >
>> > hahahahhah..
>> >
>> > itu khan "survei".... hati-hati loh dengan "survei".... lihat aja
>> > di indonesia yg "survei" banyak "keliru" pada pilkada dengan
>> > realitas yg terjadi setelah pemilu...
>> >
>> > jangan dilupa kalau di mesir itu "negara sekuler"... bahkan salah
>> > seorang mentri pernah mengatakan bahwa "jilbab" identik dengan
>> > "pendidikan rendah"...
>> >
>> > jadi mungkin "lebih tepat" jika kasus itu kita salahkan pada
>> > "sekulerisme" yg telah "berhasil" membuat persentase pelecehan
>> > terhadap wanita di mesir...
>> >
>> > jadi "tidak tepat" jika hasil survei itu "dikaitkan" pada UU
>> > porno... sebab hal itu "mengarah" pada prilaku pria yg melecehkan
>> > wanita...
>> >
>> > jadi "bedakan" kegagalan UU porno dengan "pendidikan dengan sistem
>> > sekularisme"....
>> >
>> > di mesir itu "lelaki" yg "melecehkan".... tetapi di amerika
>> > serikat "perempuannya" yg mungkin lebih banyak yg "mau" dilecehkan..
>> >
>> > buktinya adalah : bahwa tubuh yg "seksi" dan "free sex" adalah
>> > "identik" dengan amerika serikat....
>> >
>> > sampai saat ini saya kagak ngerti... mengapa UU pornografi selalu
>> > "di identikkan" dengan jilbab dan muslim primitif serta ancaman
>> > disintegrasi bangsa.... bukankah dalam UU pornografi yg disahkan
>> > oleh DPR "tidak ada" keharusan bagi muslim dan non-muslim untuk
>> > pakai jilbab......
>> >
>> > dengan adanya semakin banyak "film porno" lokal dan "gambar porno"
>> > di HP siswa... maka saharusnya negara indonesia memiliki
>> > "alternatif" baru yg diharapkan menjadi "berguna" untuk mengatasi
>> > masalah itu... saya pikir, UU pornografi ini bisa menjadi
>> > "alternatif".... agar bisa menjadi allternatif tentu harus ada
>> > 'kepercayaan" kepadanya...
>> >
>> > --- On *Mon, 11/24/08, Howl /<scimindd@gmail.
>> > <mailto:scimindd@gmail.
>> >
>> > From: Howl <scimindd@gmail.
>> > Subject: [psikologi_transfor
>> > To: psikologi_transform
>> > <mailto:psikologi_transform
>> > Date: Monday, November 24, 2008, 7:20 AM
>> >
>> > Survey Membuktikan: 50% Perempuan Mesir Mengalami Pelecehan
>> > Seksual
>> > Setiap Hari
>> >
>> > CAIRO (AFP) - Hampir 1/2 jumlah perempuan Mesir dilecehkan secara
>> > seksual setiap hari, sementara LEBIH dari 1/2 lelaki Mesir
>> > mengakui
>> > pernah melakukan tindakan tidak senonoh, demikian polling yg
>> > dilakukan
>> > oleh Pusat Hak-hak Perempuan Mesir.
>> >
>> > Grup itu mensurvey 2.020 orang di Kairo. Direktur Pusat Hak-hak
>> > Perempuan Mesir, Nihad Abul Qomsan, mengatakan pelecehan
>> > seksual di
>> > Mesir semakin meningkat.
>> >
>> > 83% perempuan Mesir dan 98% perempuan asing yg di-poll mengatakan
>> > telah (atau pernah) 'kadang-kadang' dilecehkan, sementara 46%
>> > perempuan mesir dan 52% wantia asing mengatakan dilecehkan SETIAP
>> > HARI.
>> >
>> > Kebanyakan perempuan dilecehkan di jalanan atau di kendaraan
>> > umum dgn
>> > "tindakan tidak senonoh yg bersifat seksual yg mengakibatkan
>> > perempuan
>> > merasa risih dan merasa tidak aman."
>> >
>> > Abul Qomsan mengatakan, hampir 2/3 lelaki Mesir (atau 62% lelaki
>> > Mesir) mengakui pernah mengganggu perempuan, TERMASUK MEREKA YG
>> > MENGGUNAKAN JILBAB ATAU BURQA.
>> >
>> > "Ini bukti PALSUNYA kepercayaan bahwa pelecehan hanya terjadi pada
>> > para perempuan yg dianggap menggunakan busana 'terbuka,'" katanya,
>> > sambil mengecam fakta bahwa justru para perempuan yg sangat
>> > religius-
>> > lah yg menjadi korban, sering mereka merasa sebagai pihak yang
>> > harus
>> > bertanggung jawab atas tindakan tidak senonoh kaum lelaki terhadap
>> > diri mereka.
>> >
>> > Tahun lalu hanya 12% perempuan yg berani melapor ke polisi setelah
>> > dilecehkan secara seksual.
>> >
>> > Thn 2006, para aktivis perempuan Mesir menyatakan kemarahan mereka
>> > setelah pemerintah tidak menindak massa yg secara terbuka
>> > melecehkan
>> > seorang perempuan secara seksual di tempat umum di Kairo.
>> >
>> > Kata MENDAGRI, mereka tidak menerima keluhan resmi dan tidak
>> > pernah
>> > mengakui pelecehan seksual oleh massa tsb walau peristiwa itu
>> > DILAPORKAN SECARA LUAS DI MEDIA MASSA.
>> >
>> >
>> >
>> >
>>
>
>

Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch format to Traditional
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe
__,_._,___
0 Comments:
Post a Comment
Subscribe to Post Comments [Atom]
<< Home