Howl: Re: [psikologi_transformatif] Aindaikan Islam turun di Jogja

hahahahah.....hahahahah......hahahaha.......

kalau gitu, adalah sebuah keanehan jika disatu sisi org2 kristen "bisa" menerima jika yesus "berwajah" atau berambut belanda atau negro afrika namun disisi lain masih "mempertahankan" budaya timur tengah dengan "jilbab" yg melekat pada diri maria.... betul kagak...??????

jadi jika jilbab dianggap "pro atau identik" dengan budaya lain.. lalu kenapa bunda maria 'tidak" bisa diterima jika patungnya telanjang seperti wanita pedalaman papua atau penari telanjang atau gadis seksi amerika serikat...??????

adalah 'sebuah keanehan jika seorang wanita yg berjilbab dan diyakini sebagai perempuan suci sehingga menarik "hati" tuhan untuk mendapatkan anak darinya "tetapi" menjadikan objek tubuhnya jadi "konsumsi penglihatan publik".....

aphoridite berpakaian 'seksi" itu adalah budanya...

maria berjilbab itu adalah budayanya...

namun satu hal yg pasti... bahwa pelacur atau penari telanjang memiliki "kesamaan" kalau dirinya (tubuhnya) identik dengan "milik umum sekaligus milik pandangan publik"... betul kagak...????

salah satu bedanya, islam dengan kristen sebab jilbab yg konon identik dengan timur tengah adalah islam bisa menunjukkan tentang suatu "budaya" yg perlu dipertahankan atau tidak... selama "budaya" tersebut 'sesuai" dengan subtansi dasar dari agama...

jadi seharusnya "bunda maria" atau para biarawati lainnya bisa "diterima" oleh gereja jika "berpakaian" seksi atau mungkin telanjang sama sekali.... sebab ketika berbicara "agama" tentu kita berbicara "aturan agama"... betul kagak...??? sedngkan jilbab "bukan" aturan agama... untuk itu "jilbab" pada maria tentu saja "bukan" aturan agama alias "bisa ditelanjangkan".... betul kagak...????

--- On Mon, 12/1/08, Howl <scimindd@gmail.com> wrote:

From: Howl <scimindd@gmail.com>
Subject: Re: [psikologi_transformatif] Aindaikan Islam turun di Jogja
To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Date: Monday, December 1, 2008, 12:57 PM

hendrik bakrie wrote:
> jika jilbab "dijadikan" atau "dianggap" merupakan kebudayaan bangsa arab.... maka kristen yg merasa agamanya "bukan" milik dari "kebudayaan" tertentu, "harus" bisa menerima jika bunda maria "boleh" tidak berjilbab atau bahkan "telanjang" sekalipun seperti org2 papua atau penari telanjang di amerika serikat.... betul kagak...????
>
> jika agama "diharuskan" untuk bisa diterima oleh semua budaya... sehingga "jilbab" dianggap adalah hasil kebudayaan.. . maka kaum kristen "harus" bisa membawa seorang bunda maria "bisa" berpakaian atau betingkah laku seperti pelacur jalanan yg memamerkan tubuhnya kepada orang-orang (publik).... betul kagak...????
>
>
>

Orang kristen toh tidak menggunakan tampilan bunda maria - yang nota
bene berasal dari kultur tertentu - sebagai standard agama-nya.
Jadinya, ya, nggak nyambung, dong. Bunda Maria yang berjilbab itu kan
berasal dari budaya tertentu, sama halnya juga dengan jilbab-jilbab yang
lain.

Di lain pihak, Bunda Maria yang tampil sebagai pelacur (umpamanya) tidak
ada di dalam budaya yang manapun, jadi bagaimana caranya membandingkan
itu dengan jilbab yang berasal dari budaya tertentu?

Jilbab sudah dipakai orang dari timur tengah jauh sebelum datangnya
agama islam. Pada awal mulainya agama kristen, banyak juga wanita
kristen yang berjilbab. Tetapi itu tidak ada sangkut pautnya dengan
aturan agama. Saat ini pun ada juga para suster biarawati dari ordo
tertentu yang memakai semacam jilbab juga. Namun itu tidak ada
hubungannya dengan persoalan "aurat" atau "seksual".

Pada awalnya agama kristen memang sangat dipengaruhi budaya tertentu,
sama halnya dengan agama Islam saat ini. Namun dengan berjalannya waktu,
pengaruh budaya itu sedikit demi sedikit semakin terkikis.

h