Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Monday, September 29, 2008

Re: [psikologi_transformatif] Re: Pemikiran Islam, Haruskah Terpuruk?

orang yang mengerti dan memahami sains belum tentu mengerti dan memahami agama, juga sebaliknya.
 
sains itu nyata, lebih mudah di pelajari di bandingkan agama yang mempelajari ke esa-an tuhan,
 
sains  dan agama akan saling menjaga dan saling menguntungkan,
sains akan aman bila dikawal oleh sainties yang beragama.
 
salam

Pada 29 September 2008 21:48, Howl <scimindd@gmail.com> menulis:



2008/9/24 Alexander <alexanderkhoe@yahoo.com>
Mengapa mereka yang beragama banyak yang
ingin dikuatkan imannya dengan Sains?

Lha, kalau saya makan nasi hangat pakek ikan asin rasanya lezat, untuk apa lagi segala macam argumentasi, saintifik atau tidak?

Kalau kebenaran sudah dialami, untuk apa lagi segala macam pembuktian saintifik?
 
Sebaliknya Mengapa banyak manusia yang masih beragama? Jawabnya
mereka butuh jawaban absolut yang tidak disediakan di Sains.

Memahami sains itu sulit. Wong mbaca artikel sains yang populer saja belum tentu nyandak, kok. Apalagi konsep-konsep sains yang serba canggih, tinggi-tinggi, tidak terjangkau akal orang kebanyakan. Seandainya pun tersedia jawaban di dalam sains, belum tentu khalayak umum bisa memahaminya.

Lain halnya dengan agama. Agama yang cuma bisa dipahami orang pinter, berpendidikan tinggi, bukanlah agama yang dimaksud oleh para nabinya.

h


 

Sains dan Agama memang akan bertemu pada titik yang bukan keduanya,
ketika keduanya menemukan paradoks dalam dirinya sendiri. Yang ini
banyak yang ngak nyandak....


 


__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home