Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Tuesday, September 30, 2008

[psikologi_transformatif] Re: Pemikiran Islam, Haruskah Terpuruk?

Ungkapan ini dapat dipakai beberapa abad yang lalu. Namun untuk saat
ini dan seterusnya tidak relevan lagi.

"Antara agama dan ilmu pengetahuan terus melebar, dan manusia modern
yang telah terbiasa akan pemikiran-pemikiran ilmiah tidak lagi yakin
pada ajara-ajaran agama. Secara pribadi, saya melihat bahwa baik
ilmu pengetahuan dan agama berasal dari sebuah sumber yang sama,
dan oleh karenanya saya mencarai cara untuk menyatukan mereka, DI
era modern ini memang tidak lagi mungkin untuk menerima suatu agama
yang dipenuhi oleh tradisi-tradisi yang ketinggalam zaman, tetapi
pada saat yang sama kita tidak boleh menyandarkan seluruh keyakinan
kita pada ilmu pengetahuan. Jadi apakah yang dapat kita lakukan ?
Saya memilih tiga daran yagn saya anggap berguna dalam hidup saya.
Saran-saran tersebut adalag memiliki niat yang baik, hidupa dengan
rasa terima kasih dan berpikir positif.


Salam

>
> sains dan agama akan saling menjaga dan saling menguntungkan,
> sains akan aman bila dikawal oleh sainties yang beragama.
>
> salam
>
> Pada 29 September 2008 21:48, Howl <scimindd@...> menulis:
>
> >
> >
> > 2008/9/24 Alexander <alexanderkhoe@...>
> >
> >> Mengapa mereka yang beragama banyak yang
> >> ingin dikuatkan imannya dengan Sains?
> >
> >
> > Lha, kalau saya makan nasi hangat pakek ikan asin rasanya lezat,
untuk apa
> > lagi segala macam argumentasi, saintifik atau tidak?
> >
> > Kalau kebenaran sudah dialami, untuk apa lagi segala macam
pembuktian
> > saintifik?
> >
> >
> >> Sebaliknya Mengapa banyak manusia yang masih beragama? Jawabnya
> >> mereka butuh jawaban absolut yang tidak disediakan di Sains.
> >>
> >
> > Memahami sains itu sulit. Wong mbaca artikel sains yang populer
saja belum
> > tentu nyandak, kok. Apalagi konsep-konsep sains yang serba
canggih,
> > tinggi-tinggi, tidak terjangkau akal orang kebanyakan.
Seandainya pun
> > tersedia jawaban di dalam sains, belum tentu khalayak umum bisa
memahaminya.
> >
> > Lain halnya dengan agama. Agama yang cuma bisa dipahami orang
pinter,
> > berpendidikan tinggi, bukanlah agama yang dimaksud oleh para
nabinya.
> >
> > h
> >
> >
> >
> >
> >>
> >> Sains dan Agama memang akan bertemu pada titik yang bukan
keduanya,
> >> ketika keduanya menemukan paradoks dalam dirinya sendiri. Yang
ini
> >> banyak yang ngak nyandak....
> >>
> >>
> >
> >
> >
> >
>

------------------------------------

Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/

<*> Your email settings:
Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/join
(Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
mailto:psikologi_transformatif-digest@yahoogroups.com
mailto:psikologi_transformatif-fullfeatured@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
psikologi_transformatif-unsubscribe@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
http://docs.yahoo.com/info/terms/

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home