Howl: Re: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Bukan Neo-Lib atau Ekonomi Kerakyatan, tapi masalahnya belum tahu artinya menjadi BESAR

Setelah Pilkada, Pemilu Caleg dan CaPres & CawaPres, kita panen pemimpin generasi baru yang mendapatkan legitimasi langsung dari rakyat. Mereka memerlukan inspirasi supaya bisa sukses dalam masa pengabdiannya selama 5 (lima) tahun.

Selama ini sekolah kepemimpinan kita dan juga di seluruh dunia taken for granted menganggap bahwa dengan memberikan ijazah, secara otomatis sudah mempunyai kompetensi untuk menjadi pemimpin.

Padahal bagaimana lukisan kue bisa membuat orang yang melihatnya menjadi kenyang ?

Pepatah kuno mengatakan :

" Siapa yang tahu kapan dan bisa menahan supaya musim semi tidak pergi, kita harus memanggilnya untuk selalu menemani kita "

Melalui website, siapa saja bisa memetik manfaatnya selama 24 jam sehari dan sepanjang tahun tanpa perlu bertemu dengan penulisnya karena :

Kalau sudah memahami maknanya, untuk apa ketemu dengan penulisnya ?

Sekalipun ketemu penulisnya, tapi kalau masih belum memahami maknanya lalu apa gunanya ?

--- Pada Kam, 16/7/09, Howl <scimindd@gmail.com> menulis:

Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Judul: Re: Bls: [psikologi_transformatif] Re: Bukan Neo-Lib atau Ekonomi Kerakyatan, tapi masalahnya belum tahu artinya menjadi BESAR
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Tanggal: Kamis, 16 Juli, 2009, 10:16 PM

2009/7/14 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
>
>
> Sasaran yang dituju adalah untuk mensukseskan pemimpin hasil Pemilu.
> John Heider dalam " The Tao of Leadership ", mengatakan sbb. :
> " Knowing how things works give the leader more real power and ability than
> all Degrees or Titles the World can offer ".
>
> Memahami bagaimana alam semesta bekerja, akan memberikan kekuatan dan
> kemampuan nyata bagi seorang pemimpin daripada semua gelar yang bisa
> diberikan oleh dunia !
>
>

Pak Ju,
Sudah kirim email ke SBY?
Kok malah kirim email ke sini?

h