Howl: Re: Bls: [psikologi_transformatif] Fenomena Pak Ju

Howl benar.
Dari yahoogroups sendiri tujuan milis tidak neko-neko: ngobrol,
sharing info atau hobi, bikin janji ketemuan, sharing foto atau
file. Bukan berarti milis nggak boleh serius.

Kalau yang bisa rada serius misalnya Forum dan blog.

Simple purpose makes communication at ease.

WK

--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, Howl <scimindd@...>
wrote:
>
> 2009/2/11 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@...>:
> > Gunakan millis untuk sharing kesalehan sosial dan ilmu
pengetahuan supaya
> > masyarakat dicerahkan.
>
> Maksudnya "orang-orang pinter yang bukan masyarakat" membantu
> masyarakat supaya dicerahkan?
> Ataukah masyarakat mencerahkan dirinya sendiri?
>
> > Ini dialog untuk mencerdaskan masyarakat, bukan untuk cari
menang - kalah.
> > Masyarakat perlu dialog yang cerdas, spy bisa belajar
mengembangkan
> > pikirannya karena selama ini pendidikan kita hanya
> > mendengar-mencatat-menghafal spy lulus ujian. Karena itu
hasilnya hanya
> > tukang serut saja !
>
> Bolak-balik saya mendengar istilah "mencerdaskan masyarakat", dan
> setiap kali saya selalu bertanya: "Siapa sih yang akan mencerdaskan
> masyarakat?". Dan jawabannya adalah: Masyarakat itu sendiri-lah
yang
> mencerdaskan dirinya sendiri.
>
> > Coba tanggapin misalnya abstract di Jurnal Percik yang baru
diposting atau
> > pilih artikel apa saja di website atau nilai isi salah satu buku
karena
> > semuanya diberi kata pengantar oleh bukan orang sembarangan !
>
> "bukan orang sembarangan" itu berarti "bukan masyarakat", ya?
>
> > Lalu tunjukkan apa bidang keahlian anda dan publikasi apa saja
yang sdh
> > dibuat.
>
> Saya selalu menganggap diri saya sendiri sebagai wong cilik yang
> adalah bagian dari masyarakat itu sendiri.
>
> Wong cilik bukanlah orang yang siap dicekoki pengetahuan oleh
> orang-orang pinter seperti anda (sehingga lantas menjadi "cerdas").
> Wong cilik adalah seseorang yang berjuang menjalani hidup bersama-
sama
> dengan orang lain. Kalau hari ini si wong cilik itu sedikit lebih
> cerdas dari kemarin, itu bukan karena dicekoki pengetahuan oleh
> orang-orang pinter, tetapi karena digembleng oleh kehidupan itu
> sendiri.
>
> Tentu saja wong cilik perlu sekolah (hingga lulus SD, atau boleh
juga
> lebih tinggi lagi kalau bisa), perlu baca buku (10 ribu buku kalau
> perlu), perlu belajar dari orang lain, dst. Tetapi wong cilik tidak
> perlu dicekoki atau dibikin cerdas oleh orang lain.
>
> howl
>