Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Tuesday, February 24, 2009

Bls: Bls Bls: Bls: Bls: Bls: KOAN was: [psikologi_transformatif] Bls: Dongeng Tani & Ke

Koan itu sebenarnya saya dengar tahun 1976 waktu saya di Jepang dan sama sekali belum punya gambaran ttg apa itu koan.
Saya tdk terlalu serius memikirkannya dan yang saya ingat hanya kesannya kok rada aneh " Mendengar suara sebelah tangan bertepuk ".
Baru 15 tahun kemudian saya tiba2 merasa " ahaaaa saya tahu ".
Ini yang dikatakan bhw pencerahan hrs dialami sendiri dan tdk bisa diajarkan. Peran buku, guru dsb hanya menunjukkan saja, ybs sendiri yang hrs menncari dan menemukannya.
Desakan bertubi-tubi dari kawan kita Mbak Swas untuk minta saya menjelaskan, tdk pernah saya bisa penuhi karena completely impossible !
Yang terjadi nanti spt pengalaman saya selama 15 tahun. Suatu malam atau ketika menncuci piring di dapur, tiba2  suami/anak/pembantunya kaget krn isterinya tiba2 berteriak ahaaa ......I got it !!!! 

 


Dari: Howl <scimindd@gmail.com>
Kepada: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
Terkirim: Rabu, 25 Februari, 2009 05:13:18
Topik: Bls Bls: Bls: Bls: Bls: KOAN was: [psikologi_transformatif] Bls: Dongeng Tani & Ke

2009/2/23 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
> Kalau anda menjadi bos, bisa berpikir ' out ofthe box ',  as if I were
> employee / karyawan ; Demikian pulan sebaliknya.
> Bagi yang memahami ini (bukan hanya konseptual saja tapi terus berlatih)
> akan mudah membuat sinergi dari berbagai hal yang bertentangan ' contraria
> sunt complementa '.
>

Saya memang pernah membaca (sudah lupa di mana) tentang orang yang
berusaha menjawab pertanyaan "Bagaimana suara bertepuk sebelah tangan"
itu secara rasional dan logika. Jawaban Pak Ju juga adalah jawaban
yang berdasarkan penalaran rasional.

Itu menurut saya adalah miss the point!

Tujuan Koan bukanlah untuk dijawab dengan jawaban yang mengandalkan
rasio/logika. Malah beberapa master zen menegaskan bahwa Koan
sebenarnya bukanlah pertanyaan untuk "dijawab".

Seorang master zen memberi koan pada muridnya untuk menjadi bahan
meditasi. Setiap hari sang guru mendengar "jawaban" sang murid atas
koan tersebut. TETAPI yang dinilai oleh sang guru BUKAN isi
jawabannya, tetapi bagaimanakah "state of mind" dari sang murid itu.

Jadi Koan adalah semacam alat bantu bagi sang murid untuk mencapai
state of mind tertentu.

Saya bertanya pada pak Ju tentang koan "bertepuk sebelah tangan" BUKAN
untuk menguji pak Ju, atau "pura-pura tidak tahu padahal sudah tahu".
Tidak sama sekali. Saya bertanya karena memang ingin belajar lebih
lanjut tentang bagaimana Koan itu berfungsi.

Sayangnya, Pak Ju menjawab pertanyaan saya itu dengan penjelasan
tentang "sinergi dari berbagai hal yang bertentangan" sebagai jawaban
dari Koan tersebut. Ini menunjukkan kesalahpahaman tentang tujuan
Koan secara umum, sebab Pak Ju berusaha mencari jawaban logis atas
koan tersebut.

salam
howl

>
> 2009/2/23 Jusuf Sutanto <jusuf_sw@yahoo. co.id>:
>> Saya memerlukan waktu hampir 15 tahun untuk perlahan-lahan memahami makna
>> koan " The sound of one hand clapping ".
>> Ini dijelaskan dalam buku SPIRITUAL WISDOM, Penerbit Mizan. Silahkan
>> disimak



Mulai chatting dengan teman di Yahoo! Pingbox baru sekarang!!
Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah

__._,_.___
Recent Activity
Visit Your Group
Y! Messenger

Group get-together

Host a free online

conference on IM.

All-Bran

10 Day Challenge

Join the club and

feel the benefits.

Yahoo! Groups

Special K Challenge

Join others who

are losing pounds.

.

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home