Howl

Diposting secara otomatis dari milis psikologi transformatif.

Monday, September 22, 2008

[psikologi_transformatif] Re: Law of Attraction atau Law of Distraction (Terakhir)


Ma kasih untuk penjelasannya Mas.

Hal tersebut sebenarnya sudah saya kemukakan di:

http://groups.yahoo.com/group/psikologi_transformatif/message/46246

Positif-negatif pada resonansi lebih menunjukkan adanya "penguatan" atau "pelemahan" gelombang.
 
Penjelasan Mas Anwar lebih memperjelas apa yang saya maksud melalui pernyataan saya tersebut di atas.

salam,
harez



--- In psikologi_transformatif@yahoogroups.com, "anwarsby" <anwarsby1@...> wrote:
>
> Ikutan nimbrung ya.
>
>
>
> Harez:
>
> "Berdasarkan hal tersebut, apakah dapat dikatakan bahwa resonansi juga tidak
> dapat terlepas dari persoalan "positif-negatif"? Jika "ya", terus bagaimana
> dong penjelasan "logis" atas "law of attraction" ini ? ;-)"
>
>
> Kalo mau pake model gelombang ini menurut saya harus dimulai dari mereview
> ulang teori gelombang/getaran
>
>
>
> Kalo dari teori gelombang/getaran, term resonansi positive adalah interaksi
> (interferensi) yang "saling menguatkan", terjadi bila 2 gelombang yang
> ber-interferensi freskuensi dan fasanya sama.resonansi negative adalah
> kebalikannya "saling melemahkan/menghilangkan", terjadi bila beda fase sama
> atau mendekati 180deg. Justru model getaran gelombang ini paling bagus
> menjelaskan fenomena LOA.
>
>
>
> Penjelasannya begini: dalam kasus fisis, setiap struktur fisis selalu
> mempunyai apa yang dinamakan "frekuensi natural/frekuensi pribadi". Bila
> diperluas, semua struktur2 realitas "obyektif" termasuk semua situasi yang
> mungkin dalam realitas akan mempunyai perilaku yang sama. "Kesadaran" dalam
> hal ini bisa dipandang sebagai generator gelombang yang berinterferensi
> dengan realitas karena mampu membentuk spectrum gelombang sendiri.
>
>
>
> Dalam LOA sebenarnya kedua pola resonansi positive maupun negative antara
> gelombang pikiran dan realitas terjadi bersamaan. Bila dituliskan secara
> lebih lengkap:
>
> 1. Dalam kasus "pikiran positive":
>
> - Pikiran positive menarik hal2 positive --> resonansi positive
>
> - Pikiran positive menghilangkan hal2 negative --> resonansi
> negative
>
> 2. Dalam kasus "pikiran negative":
>
> - Pikiran negative menarik hal2 negative --> resonansi positive
>
> - Pikiran negative menghilangkan hal2 positif --> resonansi
> negative
>
>
>
> Salam,
>
> Anwar
>
>
>
> _____
>
> From: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> [mailto:psikologi_transformatif@yahoogroups.com] On Behalf Of sinagahp
> Sent: Monday, September 22, 2008 9:08 AM
> To: psikologi_transformatif@yahoogroups.com
> Subject: [psikologi_transformatif] Re: Law of Attraction atau Law of
> Distraction (Terakhir)
>
>
>
> Ha....ha...ha... :-)
>
> Setahu saya, konsep resonansi dan tuning frekuensi sebagaimana dikemukakan
> Swas memang merupakan salah satu konsep yang sering dipergunakan untuk
> menjelaskan "komunikasi supranatural". Secara lebih jelas, kasus reiki
> memang dapat menjadi contoh.
>
> Namun, persoalan resonansi tidak terlepas begitu saja dari persoalan
> "positif-negatif". Setahu saya, resonansi ada juga yang positif dan ada juga
> yang negatif.
>
> Tukang audio mobil "profesional" di Jakarta (misalnya Atrium) umumnya
> memahami adanya "resonansi negatif" pada speaker-speaker di mobil. Adalah
> kerjaan mereka untuk mengurangi resonansi negatif pada speaker-speaker di
> mobil. Supaya kualitas suaranya bagus, volume bisa diperkeras, tapi tetap
> empuk dan tidak menyakitkan di telinga.
>
> Bagi penggemar musik, digital signal processing LARC tipe 300L atau 480L
> dikenal sebagai alat yang dapat dipergunakan untuk mengontrol negative
> resonance secara digital. Lihat:
> http://www.lexiconp
> <http://www.lexiconpro.com/Product_Downloads/m300l/300L_Owners_Manual_Rev1.p
> df> ro.com/Product_Downloads/m300l/300L_Owners_Manual_Rev1.pdf
>
> "Negative Resonance" juga dikenal dalam teknologi informasi, khususnya
> terkait dengan "information loss". Lihat:
> http://scholar. <http://scholar.ilib.cn/A-zjdxxb-e200604015.html>
> ilib.cn/A-zjdxxb-e200604015.html
>
> Dalam fisika optik, resonansi juga dikenal NRAM (negative resonance
> absorption of the medium). Lihat:
> http://www.zpenergy
> <http://www.zpenergy.com/modules.php?name=News&file=article&sid=2410>
> .com/modules.php?name=News&file=article&sid=2410
> http://oai.dtic.
> <http://oai.dtic.mil/oai/oai?verb=getRecord&metadataPrefix=html&identifier=A
> D0682816>
> mil/oai/oai?verb=getRecord&metadataPrefix=html&identifier=AD0682816
>
>
> (Penjelasan filosofisnya sudah dikemukakan Cak Nur, "aporia", sebuah
> kontradiksi internal yang tak
> dapat diperbaiki).
>
> salam,
> harez
>
>
>
>
> On Sun, Sep 21, 2008 at 6:49 AM, Mata Ketiga matake3@gmail.
> <mailto:matake3@... com> wrote:
>
>
>
> Betul Mbak was_swas, hukum kutub tidak tepat dipergunakan untuk menjelaskan.
> Itulah kalau orang Barat mau menjelaskan sesuatu yang tidak dipahaminya.
> Dalam reiki yang berkembang di timur, dikenal attunement, cara untuk tuning
> ke dalam channel energi reiki yang ada di sekitar kita. Kalau sudah attuned,
> maka akan connected dan energi itu dapat diterima dan diakses oleh kita.
>
>
>
> Seperti mencari gelombang radio, kalau sudah tuned, volume bisa diperkeras
> untuk memperjelas berita, kalau tidak tuned, hanya suara angin dan mbrebet
> yang kedengaran. Walau volume diperbesar, tetap tak bermakna.
>
>
>
> Barat perlu belajar dari timur untuk hal-hal seperti ini.
>
>
>
>
>
> On Fri, Sep 19, 2008 at 5:46 AM, was_swas was_swas@yahoo.
> <mailto:was_swas@... com> wrote:
>
> >
>
> > Sejak pagi tadi membaca thread ini, rasanya saya "tergelitik" karena
> rasanya ada yang nggak pas dengan hukum fisika yang diajukan Howl (?)
> tentang kutub positif-negatif itu. Tapi baru mendapatkan insight mengenai
> apa yang nggak pas beberapa menit lalu ;)
>
> >
>
> > Saya sendiri tidak khatam membaca The Secret. Saya hanya membacanya sambil
> lalu, karena banyak teman di sekitar saya yang tergila2 pada buku itu dan
> "mendadak [sok] bijak" memberikan saran2 filosofis berdasarkan apa yang
> dibacanya dari buku itu ;). Dan sekilas membaca, saya tidak terlalu tertarik
> karena merasa The Secret tidak memberikan hal baru. Konsepnya kurang lebih
> sama dengan apa yang saya pahami tentang sinkronitas Jung, tentang Celestine
> Prophecy, maupun tentang airnya Masaru Emoto.
>
> >
>
> > Yang saya maksud dengan saya anggap sama adalah: "pikiran" dan "alam" itu
> tampaknya berfungsi seperti gelombang radio. Atau seperti garpu tala.
> "Pikiran" dan "alam" beresonansi terhadap hal yang sama. Dengan demikian,
> merupakan sesuatu yang wajar jika kemudian kita kerap kali mendapatkan apa
> yang kita pikirkan. Seperti gelombang radio aja, kalau frekuensinya sudah
> sama, ya bisa connected :) Dan konektivitas itu terwujud dalam bentuk
> mendapatkan apa yang sebelumnya kita pikirkan.
>
> >
>
> > Itulah interpretasi saya tentang:
>
> >
>
> > Bahwa pikiran positif akan menarik hal yang positif dan sebaliknya.
>
> >
>
> > Bahwa kekuatan atraksi adalah hasil dari kekuatan kreatif dari alam
> semesta.
>
> >
>
> > Bahwa apa yang Anda pikirkan, Anda akan dapatkan.
>
> >
>
> > Jadi... kalaupun ada hukum fisika di sini, maka hukumnya bukan tentang
> kutub yang berbeda saling tarik menarik, melainkan mengenai resonansi. Bahwa
> kemudian dalam buku dituliskan seperti di atas... yah, bisa jadi ini masalah
> kekurangmampuan menuangkan pikiran dalam bentuk tulisan aja :)
>
> >
>
> > Salam,
>
> >
>
__._,_.___

Your email settings: Individual Email|Traditional
Change settings via the Web (Yahoo! ID required)
Change settings via email: Switch delivery to Daily Digest | Switch to Fully Featured
Visit Your Group | Yahoo! Groups Terms of Use | Unsubscribe

__,_._,___

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home